33

2.7K 192 40
                                    

Perapian menyala dan Sky tidur dengan damainya disudut sofa tanpa menghiraukan apapun lagi terkait pasangan yang masih saling pandang satu sama lain.

Seohyun tidak menyangka akan ada saat dimana telinga dan hatinya mampu mendengar satu pernyataan akan perasaan seseorang yang begitu tulus terhadapnya.

Seperti mimpi tapi ini sungguh kenyataan. Lubuk hatinya tak henti mensyukuri akan salah satu do'a nya lagi yang dikabulkan oleh Tuhan, tentunya dengan cara tidak terduga yang sangat indah.

"Terima kasih..." Batinnya sambil menggenggam liontin istimewa pemberian sang suami yang selalu melingkar di lehernya.

"What's with the smile?"

Seohyun tersenyum dengan penuh rona merah di pipi. "Kamu... serius?"

"Apanya?"

"Perasaan yang kamu rasakan dan baru ungkapkan tadi padaku"

"Maksudku yang mananya yang terlihat tidak serius?"

"Jadi... itu sungguhan?"

"Jangan membuatku mengulang kata kata yang sama"

"Kyu!" Seohyun seketika memeluk leher dan menenggelamkan wajahnya disana. "Aku juga"

"Juga apa?"

"Aku mencintaimu" Ungkapnya pelan sambil terisak. "Sangat mencintaimu"

Kyuhyun mengusap tetesan air yang mulai keluar dari kelopak bawah mata itu sambil membiarkan segala keluh kesah termasuk keharuan untuk dikeluarkan dengan bebasnya oleh sang istri.

"Awalnya membayangkannya saja membuatku meneteskan air mata, tapi sekarang setelah hal itu terjadi... Kamu punya perasaan yang sama denganku, kini aku malah tidak bisa berhenti menangis"

"You may cry, but once you stop you have you stop"

"Aku tidak bisa... hal ini sangat tidak terduga"

"Take your time as much as you want. I won't judge"

"Sejak kapan?" Seohyun menyandarkan kepala ke atas bahunya. "Tolong beritahu aku sejak kapan kamu mulai jatuh cinta padaku"

"Since many years ago, but I doubt you remember cause back then you didn't know I exist"

"Sejak... kamu menolongku dulu?"

"Sebelum itu"

"Bagaimana bisa? Kita tidak pernah bertemu sebelum itu"

"Aku melihatmu secara kebetulan saat aku membawa Saros ke dokter hewan"

"Saros?"

"Sky's mom"

"Lalu... kenapa baru sekarang kamu mengatakannya? Kenapa tidak dari awal saja? Kenapa saat itu kamu tidak mengajakku berkenalan jadi..."

"Aku tidak bisa. Dulu keadaan jauh lebih buruk dibanding saat ini, ayahku punya banyak mata yang tersebar dimana mana untuk mengawasiku" Kyuhyun mengusap bibir pink menggoda itu dengan ibu jarinya.
"... I can't risk you too, Seo. I really can't"

Air mata Seohyun semakin deras dan kedua tangannya hanya dapat berpegangan kuat pada lengan kekar itu dalam keadaan tubuh yang lemas.

"Jika kamu mencintaiku... apa kamu juga mencintai anak kita?"

"Atas dasar apa kamu meragukan perasaanku pada kalian? Bukankah semua sudah terbukti aku akan memberikan apa saja?"

"Aku... hanya tidak mau kamu terpaksa karena aku"

"Aku sudah bilang, aku ingin menjadi seorang ayah dan aku siap melakukannya"

Tiap tutur kata yang disampaikan tanpa ekspresi serta tatapan dingin, tetap mampu tersalurkan dan menyelimutinya dengan ketulusan yang indah.

Breath Of YearningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang