13

2.2K 209 40
                                    

Seohyun terbangun dalam rasa pegal di seluruh tubuh yang membuatnya menolak untuk beranjak dari tempat tidur selain berbalik arah untuk masuk ke dalam rengkuhan seseorang.

Kehangatan serta kedamaian menghinggapinya yang mencoba mempertahankan posisi wajah untuk diterpa hembusan nafas dari sang pria tampan yang baru membuka mata.

Seohyun mengecup bibir lalu pipinya kemudian menyapa. "Selamat pagi"

Dan seperti biasa, bagaikan sebuah patung, Kyuhyun hanya memberi tatapan datar ketimbang membalas senyum cerah sang istri.

"Bulu wajah kamu mulai terlihat lagi. Kamu mau mencukurnya?" Seohyun berpendapat setelah meraba wajah suaminya sedari tadi. "Biar aku saja ya?"

"You'll only leave scratches"

"Tidak akan. Aku sudah biasa membantu pasien pria yang kesulitan menggunakan tangan mereka selama fase perawatan"

Kyuhyun tiba tiba menajamkan tatapannya. "Kamu..."

"Maksudku aku hanya menyaksikan dan membiarkan suster yang melakukannya" Koreksi sang istri. "Aku bersumpah ini bukan seperti yang kamu kira"

"Tck, menyingkirlah dari atas tubuhku"

"Tapi aku boleh melakukannya bukan?

".... atau kudorong"

"Kyu"

"Cerewet"

"Biarkan aku mencukurnya untukmu"

"Tidak"

"Kali ini saja"

"Kamu tuli? Lebih baik kubiarkan lebat dibanding kamu yang mencukurnya. Minggir...!" Kyuhyun mendorong tubuh polos itu dan dia pun beranjak dalam keadaan yang sama untuk mengambil handuk dan melilitkannya di pinggang.

Langkah panjangnya menuju kamar mandi rupanya segera terhenti ketika sesuatu melintas di dalam kepala. Dia pun berbalik menatap wanita cantik berbalut selimut tipis yang kini duduk tempat tidur dan menahan tangis dalam diam.

"Tck"

"Ah!" Seohyun dibuat berdiri dengan sebuah tarikan kuat yang sedikitnya meninggalkan rasa sakit. "Kyu"

"Aku harus mengambil ini" Kyuhyun mengambil ponsel istrinya dari atas meja.

"Untuk apa?"

"Jangan kira aku tidak tau siapa yang memberikannya padamu"

Bibir Seohyun tiba tiba kelu. "A, aku sudah berusaha menolaknya tapi Namjo terus memaksa. Aku..."

"AKU TIDAK PEDULI!" Bentak suara berat tersebut. "Harusnya jika dia memaksa, kamu langsung pergi saja. Jangan bertingkah terlalu baik di depan orang lain!"

"Aku tidak mau menyinggungnya jika aku menolak"

"Tapi kamu menyinggungku sebagai suamimu! Untuk apa kamu menerima pemberian dari pria lain jika kamu bisa meminta padaku!"

"Ini bukan soal uang"

"Ini memang sama sekali tidak ada hubungannya dengan uang, tapi kamu! Ada yang salah denganmu karena untuk kesekian kalinya aku beritahu jangan pernah membuatku marah tapi kamu selalu melakukannya dengan bertingkah di depan pria lain!"

"Aku tidak pernah bermaksud begitu" Seohyun pada akhirnya mengeluarkan tangis.
"... Aku bahkan tidak tau yang mana sikapku yang salah bagimu. Aku memperlakukan semua orang dengan sama tanpa mengharapkan imbalan apapun"

"Kalau begitu akhiri pertemanan kalian. Jangan pernah bertemu, melihat, atau bicara dengannya lagi seperti janjimu"

"Iya" Lirih sang wanita dengan bahu bergetar. "Aku pasti akan menepati janjiku"

Breath Of YearningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang