06. PERTEMUAN KEDUA

35 2 0
                                    

🌌🌌🌌


Keesokan paginya di rumah Anna, berhubung dia masih dalam masa skors dia memutuskan untuk duduk di taman depan rumahnya sembari memainkan laptopnya dengan memakai kacamata. Dia hanya mengenakan baju kaos berbahan rajutan dan celana jeans pendek.

Di temani peliharaan kesayangannya yaitu seekor kucing jantan bernama Miller yang sedang bermain di sekitar Anna duduk. Di samping Anna juga ada segelas jus mangga dan cemilan di piring.

Dia terlihat seperti sedang menonton sebuah film bergenre horor di laptopnya. Anna memang menyuki film bergenre horor, action dan thriller.

"Ya bunuh aja dia. Dia pembunuhnya. Kenapa lo biarin dia lolos? Bodoh banget. Dia pembunuhnya," ucap Anna.

Tak lama, Miller kucing kesayangannya berlari ke arah pintu dan mengeong dengan kuat. Sepertinya Miller melihat sesuatu di depan gerbang rumahnya.

Anna yang sejak tadi fokus dengan kegiatannya langsung menghentikan filmnya tersebut dan beralih menatap ke asal suara tersebut.

"Iya ada apa Miller?" Anna langsung beralih menatap ke sekitarnya mencari keberadaan Miller. "Miller? Miller? Kamu di mana sayanf? Miller? Miller? Di mana dia?" ucap Anna.

"HALLO!!!"

Anna langsung beralih menatap ke asal suara tersebut. Dia menyipitkan matanya untuk melihat siapa yang datang ke rumahnya tersebut. Matanya membulat dengan sempurna saat mengetahui siapa yang datang ke rumahnya sepagi ini.

"Aldi? Dari mana dia tau alamat ini?" batin Anna.

"Astaga lucu sekali." Aldi langsung menggendong kucing kesayangan Anna lalu berjalan menghampiri Anna. "Kucing lo gemesin bener!!" teriak Aldi.

"Tentu aja lucu! Sama kayak gue!" teriak Anna.

Pria itu hanya tertawa kecil mendengar ucapan Anna barusan.

"Berarti lo kucing juga dong," ucap Aldi.

"Miller come here hunny," panggil Anna merentangkan kedua tangannya ke arah Miller.

Miller yang mengerti maksud dari Anna langsung berlari menghampiri Anna dan langsung melompat ke dalam gendongan Anna.

"Astaga. Dia nurut bener sama lo. Lo pelihara dia dari kecil?" tanya Aldi.

"Iya dari sejak dia masih kecil. Dan sekarang usianya 10 bulan. Ini jantan bukan betina. Main sana," ucap Anna melepaskan Miller.

"Pantas aja namanya Miller," ucap Aldi.

"Iya. Duduklah," suruh Anna lalu kembali mendudukkan dirinya di salah satu kursi.

Aldi langsung duduk di kursi yang berada di samping Anna sembari memperhatikan sekitar rumahnya. "Rumah lo besar. Tinggal sama siapa aja?" tanya Aldi.

"Awalnya sekeluarga. Tapi selepas Kakak gue meninggal, Mama sama Papa gue balik lagi ke Amerika ngurus perusahaan mereka di sana," ucap Anna.

"Lo tau nggak? Pas waktu pemakaman Kakak lo gue ikut dan secara sekilas gue ada ngeliat lo di sana. Fans Kakak lo ngerasa kehilangan sosok dia. Bahkan unggahan mereka di instagram menggunakan hashtag We Love You Hannara Verronica Dimitria. RIP Hanna dan Hari Berkabung Nasional. Kakak lo di kenal sangat baik, ramah, sopan, mudah bergaul, dermawan. Banyak yang mencintai dia. Makanya pas ada kabar Kakak lo meninggal seluruh fansnya terpukul dan menyumpahi pembunuhnya hidupnya nggak bakalan tenang selamanya," ucap Aldi.

WHO ARE YOU? || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang