15. BERAKHIRNYA KASUS KETIGA

13 1 0
                                    

🌌🌌🌌

"LO?" ucap Anna.

"Hai Annara Verronica Dimitria. Lama sudah kita tidak pernah bertemu bukan?" ucap Chiko tersenyum miring.

Oke, sedikit perkenalan dari Chiko. Dia memiliki nama asli Chiko Devan Eldiandra. Bagaimana bisa Chiko dan Anna saling mengenal?

Yaps.

Chiko dan Anna pernah satu kelas saat masih SMA di Indonesia. Dulu Chiko selalu mengejar-ngejar Anna. Sehingga siapa pun yang dekat dengan Anna hidupnya tidak akan pernah tenang di karenakan dirinya. Dan masih ingat waktu Anna bilang dia pindah ke Amerika saat kenaikan kelas?

Di situ Chiko juga ikut pindah ke Amerika demi mengejar Anna. Dan alhasil mereka kembali bertemu di satu sekolah yang sama.

Chiko yang notabene-nya sangat membenci Haydar di karenakan ada masalah di masa lalu, mendengar Anna memiliki hubungan dengan Haydar semakin membuat dia membenci sosok Haydar.

Chiko mengambil salah satu kursi dan meletakkannya di depan Anna lalu duduk dengan posisi satu kakinya dinaikkan ke atas. Dia merogoh sesuatu dari saku jaketnya.

Dia mengambil sebatang rokok, menyalakannya dan menghisap rokok tersebut. Dengan sengaja dia menghembuskan asap rokok itu tepat di depan Anna sehingga membuat gadis itu terbatuk.

"Sialan lo!!" seru Anna.

Chiko hanya tersenyum miring memandang Anna lalu membuka penutup mulut Anna. "Gimana kabar lo Annara?" tanya Chiko.

"Cih nggak usah berlagak sok polos. Gue benci ngeliatnya," ucap Anna.

"Udah lama banget kayaknya kita nggak pernah ketemu. Terakhir kali kita ketemu sewaktu lo---mau tunangan sama Haydar kan?" ucap Chiko.

"Nggak usah lo pasang wajah lugu lo itu. Gue jijik ngeliatnya. Cepat bilang. Kenapa lo bawa gue kemari?" ucap Anna.

"Sebelum gue jawab pertanyaan itu gue mau nanya sesuatu sama lo. Kenapa lo lebih memilih Haydar di bandingkan gue? Apa yang lo liat dari dia? Apa kelebihan dia di bandingkan gue?" ucap Chiko.

"Nggak perlu gue bilang apa kelebihan dia di bandingkan lo. Yang jelas lo sama dia itu sangat jauh berbeda. Lo tau itu?" ucap Anna.

"Oh ya omong-omong soal dia gue denger dia udah tewas 8 tahun lalu. Benar?" tanya Chiko.

"Apa peduli lo tentang dia?" ucap Anna.

Chiko kembali menyesap rokoknya dan menghembuskan asapnya di wajah Anna. "Baguslah kalau dia udah tewas. Karena gue juga udah muak ngeliat wajah dia di dunia ini. Awalnya sih gue yang berencana untuk membunuh dia tapi seseorang udah mendahului gue. Gue senang sih dengar kabarnya. Seenggaknya gue nggak perlu ngotori tangan gue buat menghabisi dia," ucap Chiko.

"Cih lo sama sekali nggak berubah dari dulu. Lo selalu nyakitin orang-orang yang dekat sama gue. Lo selalu buat mereka menjauh dari gue. Punya hak apa lo atas gue?" ucap Anna.

"Gue? Punya hak apa atas lo? Tentu aja punya. Nggak ada yang boleh dapetin lo selain gue. Tapi entah kenapa Haydar brengsek itu kayaknya berhasil nyingkirin gue dan sekarang dia menerima akibatnya. Dia kembali di singkirkan oleh orang lain. Gue makasih banget sama orang itu," ucap Chiko.

"Udah lo tinggal bilang aja. Untuk apa lo bawa gue kemari? Apa yang lagi lo rencanain?" ucap Anna dengan sengaja meninggikan suaranya.

Chiko kembali menyesap rokoknya dan menghembuskan asapnya ke arah Anna. "Menurut lo apa yang lagi gue rencanain sekarang? Kita udah lama nggak ketemu. Gue fikir cuma dengan cara kayak gini kita bisa ketemu. Karena gue tau lo pasti bakalan selalu nolak untuk ketemu sama gue," ucap Chiko.

WHO ARE YOU? || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang