🌌🌌🌌
Mereka bertiga langsung memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah kediaman Ny.Hendra karena beliau menolak keras untuk ditanyai tentang pasal kematian Hanna yang menurut dia suaminya sama sekali tidak bersalah dan tidak mungkin melakukan hal sekeji itu terhadap majikannya sendiri.
Aldi terlihat fokus dengan jalanannya. Devan, dia juga terlihat fokus memandangi gedung-gedung yang menjulang tinggi melalui kaca jendela yang ada di sampingnya sembari menggigit jarinya. Sementara Anna? Dia masih saja memikirkan masalah Ny.Hendra.
Karena merasa suasana menjadi sangat hening bagaikan seperti sedang berada di pemakaman, Devan memecahkan keheningan tersebut dengan berdehem.
"Jadi gimana ceritanya kelanjutan kasus Kakak lo ini?" tanya Devan pada Anna.
Anna menoleh sebentar ke arah Devan melalui kaca yang ada di atas kepala Aldi lalu kembali menatap lurus ke depan. "Entahlah. Lo bisa liat sendiri kan gimana dia ngusir kita?" ucap Anna.
"Lo tetap berniat untuk lanjutin kasus ini? Bahkan orang yang menurut lo mungkin tau sesuatu secara terang-terangan menolak kehadiran kita," ucap Devan.
"Gimana pun caranya gue tetap harus mecahin kasus Kakak gue ini. Gue nggak mau dia harus mati sia-sia kayak gitu," ucap Anna.
"Tapi lo bisa liat sendiri kan gimana kerasnya dia nolak kehadiran lo untuk nanya tentang kasus itu? Mungkin aja dia bakalan ngelakuin hal yang sama nantinya seandainya lo datang lagi," ucap Devan.
"Gue yakin kok. Sekeras-kerasnya dia pasti dia bakalan luluh juga nantinya. Karna dia juga tau kalau suami dia itu sama sekali nggak bersalah," ucap Anna.
"Udahlah kalian nggak usah khawatir. Percaya aja. Dia sendiri yang pasti bakalan nemuin kita," ucap Aldi.
"Nemuin kita? Maksud lo?" tanya Anna.
"Karena sebelum kita pulang gue sempat jatuhin kartu nama lo di depan pintu rumahnya. Kalau dia tetap bersikeras bilang suaminya nggak bersalah dia pasti bakalan datengin kita dan dia yang bakalan minta pertolongan sama kita. Trust me," jawab Aldi.
****
Di rumah Maryam, dia berniat untuk keluar karena ada urusan. Saat kakinya baru saja melangkah keluar, dia menginjak sesuatu di kakinya. Dia menyipitkan matanya untuk melihat benda apa yang dia injak. Tangannya bergerak meraih benda tersebut.
"Annara Verronica Dimitria?" batin Maryam.
Dia menatap lekat kartu nama yang ada di tangannya tersebut. Dia seakan ingat sesuatu namun lupa.
"Aku sepertinya mengenali nama gadis ini tapi di mana? Namanya tidak asing di telingaku. Siapa dia? Kenapa dia ingin sekali tau tentang kematian suamiku dan Nona Hanna? Apa hubungan mereka?" ucap Maryam.
"Ma tadi siapa?"
Seorang gadis muda berparas cantik datang menghampiri Maryam dengan wajah bingungnya.
"Nggak ada kok Sella. Ada orang bertanya alamat tadi," ucap Maryam.
Sedikit perkenalan untuk Sella. Dia memiliki nama asli Sella Anastasia. Dia adalah putri bungsu dari Ny.Hendra. Dia merupakan seorang aktris dan model terkenal di dunia hiburan. Kakaknya bekerja di salah satu perusahaan milik orangtuanya Anna.
"Lalu ini apa?" tanya Sella mengambil alih kertas tersebut dari tangan Ibunya.
Sella mengerutkan dahinya saat membaca benda tersebut. "Annara Verronica Dimitria? Siapa dia?" tanya Sella.
"Bukan siapa-siapa." Ibunya langsung kembali mengambil benda tersebut dari tangan Sella. "Sudahlah. Mama mau pergi dulu. Jaga rumah," ucap Maryam lalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO ARE YOU? || END
Mystery / ThrillerIni kisah tentang Annara Verronica Dimitria, seorang gadis yang sempat mengalami koma hingga 8 tahun lamanya karena kecelakaan saat menjalankan tugasnya. Segala keanehan mulai di rasakannya saat dia mampu melihat 'mereka yang tak kasat mata' bahkan...