34. SELAMAT JALAN WINDA

13 1 0
                                    


Di chapter kali ini kayaknya bakalan banyak scene Devan sama Bella. Tapi nggak menutup kemungkinan ada scene Gavin, Aldi dan juga Anna ya?

"Biarlah aku yang mengalah. Karena tidak semua apa yang kita genggam dapat kita miliki"
-
-
-
🖤 Happy Reading 🖤

Gadis berambut pirang ini menyusuri koridor rumah sakit dengan langkah yang tergesa-gesa. Seharusnya dia sudah sampai di rumah sakit dalam waktu yang cepat.

Namun dikarenakan sempat ada perdebatan kecil dengan sang Adik dan Ibu dia terpaksa mengulur waktunya beberapa menit.

Dia kembali mengecek ponselnya untuk memastikan nama ruangan dan nomor pintu ruangan tersebut. Dia membaca nomor di setiap ruangan yang dia lewati.

"VVIP 134, 135, 136, 137, 13----

Langkahnya terhenti saat dia sudah hampir menuju pintu yang di maksud oleh Devan. Dia menggelengkan kepalanya melihat pemandangan yang ada di depannya ini.

Dia kembali mengecek ponselnya dan memastikan apakah ruangan itu yang di maksud oleh Devan. Dia menatap ponselnya dan menatap ke arah pintu tersebut secara bergantian selama beberapa kali. Benar saja.

Itu adalah ruangannya.

Jaraknya dengan ruangan tersebut hanya berkisar 3 meter saja. Dengan begitu dia bisa melihat ada sekumpulan orangtua yang terlihat khawatir sembari sesekali menoleh ke arah ruangan yang ada di depan mereka.

2 orang wanita berwajah keibuan terlihat duduk di kursi yang ada di depan ruangan tersebut.

Dapat di lihat salah satu dari dua orang Ibu tersebut terlihat menyenderkan badannya di dinding rumah sakit sementara yang satunya lagi terlihat seperti menenangkan Ibu tersebut.

Itu dapat di lihat dari bagaimana salah satunya merangkul Ibu-Ibu tersebut dengan erat.

Shit.

Dia melihat sepasang orangtua yang sangat familiar di penglihatannya saat ini. Bahkan yang menjadi penyebab berpisahnya Devan dengan dirinya.

Orangtua Devan.

"Di mana gadis bernama Arabella itu?" tanya seorang lelaki yang berdiri di samping Ayah Devan, di ketahui bernama Surya.

Bella melangkahkan kakinya dengan pelan saat menyadari bahwa dirinya sedang menjadi bahan pembicaraan di sana.

"Devan bilang dia sudah menghubungi gadis itu," jawab Samuel.

"Apa sebenarnya hubungan Winda dengan Bella?" tanya Dena.

"Entahlah. Winda baru bertemu dengannya tadi siang. Aku juga tidak mengenal gadis yang bernama Bella ini," ucap Surya.

"Dia adalah teman Devan saat di Jerman dulu," ucap Samuel.

"Apa hubungan Devan dengan Arabella ini?" tanya Dena.

"Permisi"

Mereka semua beralih ke asal suara tersebut. Bella tampak menyunggingkan senyuman tipisnya menanggapi pandangan mereka semua.

"Arabella Anastasia?" ucap Surya.

Bella tersenyum simpul menanggapi ucapan Surya. "Iya saya Bella," ucap Bella.

Dena Ibunya Winda langsung berdiri dan menghampiri Bella lalu memegang kedua bahu Bella. "Nak putri saya membutuhkanmu di dalam. Meskipun saya tidak tau siapa kamu. Tapi yang jelas sepertinya Winda mengenal baik bagaimana dirimu," ucap Dena.

Berbeda dengan Ibunya Devan dia terlihat memandang Bella dengan pandangan sendu.

Entah apa penyebab Ibu Devan memandang Bella dengan pandangan seperti itu.

WHO ARE YOU? || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang