08. ANNA DICULIK

25 2 0
                                    

🌌🌌🌌

Sementara itu di rumah Aldi, dia terlihat sedang mencuci mukanya untuk bersiap-siap tidur. Saat dia secara tak sengaja menatap kaca yang ada di depannya, dia melihat sosok manusia tanpa kepala dan kepalanya tersebut di pegang di tangannya.

Sosok itu tepat berada di belakang Aldi saat ini. Dia mulai merasa merinding. Jantungnya berdebar dengan sangat cepat. Seluruh tubuhnya gemetaran. Dia mencoba untuk menoleh ke belakang dengan posisi mata terpejam.

Saat dia sudah berhasil menghadap ke belakang, dengan perlahan dia membuka matanya untuk melihat sosok tersebut.

Dia terkejut saat sosok tersebut sudah tidak ada lagi di sana. Dia langsung mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut.

Nothing.

Tidak ada siapa pun di sana.

"Astaga. Apa tadi yang barusan gue liat? Di kaca. Nyata nggak sih? Sialan. Ada yang nggak beres. Sebaiknya gue tidur aja," ucap Aldi.

Dia memutuskan untuk segera menuju ke kamarnya dan berniat untuk tidur. Dan entah kenapa mata Aldi sama sekali tidak bisa terpejam karena terus terbayang akan sosok itu. Berulangkali dia mencoba untuk memejamkan matanya tapi tetap saja tidak bisa.

"Ya! Ada apa ini? Kenapa gue masih nggak bisa tidur? Fikiran gue kenapa selalu tertuju sama sosok di kaca itu. Nyeremin banget sialan. Ayolah tidur tidur," ucap Aldi.

Tangannya bergerak menepuk-nepuk matanya.  "Bilang kalau gue salah liat. Ayolah. Tidur. Come on," ucap Aldi.

Aldi langsung memutuskan untuk menukar posisinya. Berharap bisa segera tidur. Namun pada saat dia berbalik, dia di kagetkan dengan sosok itu lagi yang tepat berada di samping kiri Aldi.

"AAAAAAA!!!!!"

Aldi terjatuh dari tempat tidurnya dan langsung tidak sadarkan diri. Dia sudah tidak tau lagi di mana posisi dia sekarang. Yang jelas, malam itu sangat buruk baginya.

****

"APA?!"

Suara pukulan meja menggema seisi ruangan itu tatkala seorang pria paruh baya yaitu Pak Rizal merasa sangat kaget ½ mati dengan ekspresi wajah yang sangat sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Di depannya sudah duduk seorang pria dan wanita dengan posisi menundukkan kepalanya masing-masing.

Tak berani untuk menatap orang yang ada di depan mereka sekarang. Sebab Pak Rizal akan sangat menakutkan jika sedang marah.

Ibaratkan seperti membangunkan seekor singa yang sedang tertidur. Itu adalah perumpamaan yang cocok untuk Pak Rizal jika sedang marah.

"Kalian ingin membuka kembali kasus pembunuhan mutilasi terhadap Rizkyan Azriel Azran 4 tahun yang lalu? Apa kalian sudah gila hah?!!" bentak Pak Rizal.

Suara bentakan Pak Rizal ini membuat mereka berdua kaget dan memejamkan matanya karena takut mendengar suaranya yang bisa di bilang sangat besar dan bernada tinggi.

"Apa kan gue bilang? Dia pasti bakalan marah," bisik Aldi pada Anna.

"Tenanglah dulu. Gue bisa buat dia luluh. Lo nggak tau siapa gue? Lo aja bisa gue luluhin. Apa lagi dia," bisik Anna pada Aldi.

Aldi hanya memutar bola matanya dengan malas mendengar ucapan Anna baru saja. Ya dia tau jika Anna memiliki pesona yang luar biasa untuk menggoda seseorang.

Tapi maaf. Anna bukanlah seorang penggoda. Apa lagi penggoda suami orang. Dia hanya akan meluluhkan seseorang yang menentang keinginannya itu.

"Kasusnya sudah 4 tahun yang lalu dan sudah di tutup. Pelakunya juga sudah tewas karena kecelakaan pesawat. Apa lagi yang kalian inginkan?" tanya Pak Rizal.

WHO ARE YOU? || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang