36. ORANG MISTERIUS

12 1 0
                                    

🌃🌃🌃

"Lo?" ucap Petra.

"Apa yang lo buat di sini?" tanya Devan.

"Ketemu sama client," jawab Petra.

"Client?" tanya Devan.

"Iya client. Kenapa?" ucap Petra.

"Kenapa di tempat kayak gini? Apa penting banget?" tanya Devan.

"Ya gitulah kira-kira," jawab Petra.

Devan hanya menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan Petra walaupun sebenarnya dia sudah tau sejak awal tentang perbincangannya bersama Ferry tadi.

"Lo sendiri? Apa yang lo buat di tempat kayak gini?" tanya Petra.

"Gue? Oh itu gue habis nganter Bella terus gue ngeliat lo di sini sendiri makanya gue ke sini," jawab Devan.

"Tunggu. Lo bilang lo pernah ada di Amerika kan?" tanya Petra.

"Iya terus?" ucap Devan.

"Kenapa gue sama sekali nggak pernah ngeliat lo?" tanya Petra.

"Gue bahkan sering ngeliat lo. Mungkin karna kita nggak pernah kenalan sebelumnya. Tapi yang jelas gue kenal sama lo," jawab Devan.

Petra menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan dari Devan. Pandangan mata Devan kini beralih ke arah amplop yang ada di tangan Petra saat ini.

Dia menyipitkan matanya saat secara tak sengaja dia melihat sebuah foto yang hanya terlihat setengah dan tidak keseluruhan. Dan jika di lihat dari foto tersebut, Devan sepertinya mengenali orang yang ada di foto tersebut.

Petra yang menyadari jika Devan sedang memperhatikan amplop yang dia pegang dengan segera mengalihkan pandangan Devan dan sedikit menggoyangkan amplopnya agar foto tersebut masuk ke dalam amplop itu.

"Sial!" batin Devan.

"Ya udah kalau gitu gue duluan ya? Gue masih ada sedikit urusan sama temen gue," ucap Petra.

"Oh ya udah kalau gitu. Gue juga mau pulang," ucap Devan.

"Ya udah gue duluan. See you," ucap Petra menepuk pelan bahu Devan.

Sesaat setelah Petra pergi, Devan berbalik memandang Petra yang kini perlahan mulai menjauh dari pandangannya.

"Gerak-geriknya mencurigakan. Nggak mungkin aja ketemu client di tempat kayak gini. Dan pembicaraan mereka juga tadi keliatan serius. Foto itu. Sial. Gue cuma liat setengah doang dari foto itu. Tapi kenapa foto itu keliatan mirip sama Allan? Apa yang lagi mereka rencanain?" batin Devan.

******

Sementara itu di rumah sakit, Gavin masih setia menemani Anna di sana. Saat ini ia dan Anna sedang mengobrol bersama walaupun kondisi Anna masih sangat lemah sekali dan sama sekali belum bisa terlalu banyak bergerak.

Gavin duduk tepat di samping Anna dengan posisi tangannya yang menggenggam tangan Anna dengan sangat erat seakan tak ingin jika Anna meninggalkannya.

WHO ARE YOU? || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang