04. AKHIR DARI KASUS PERTAMA

30 2 0
                                    

🌌🌌🌌🌌

"Bajingan!" seru Aldi.

Anna langsung merogoh ponselnya dan mencari nama seseorang di ponselnya tersebut. Aldi yang menyadari pergerakan Anna langsung menolehkan kepalanya ke arah Anna.

"Lo mau nelfon siapa?"tanya Aldi.

"Gue mau nelfon Dokter sialan itu. Gue takut dia nggak ada di sana. Sama aja kita nggak bisa ketemu sama dia," jawab Anna.

Aldi hanya mengangguk mengiyakan ucapan Anna. Anna langsung menekan tombol panggil di ponselnya tersebut. Tak butuh waktu lama, ponselnya kini sudah terhubung dengan ponsel Dokter tersebut.

CALL ON

"Hallo Anna."

"Hallo Dokter Herman."

"Ada apa? Tumben sekali menghubungiku?"

"Apa kau ada di rumah sakit saat ini?"

"Ya aku ada di rumah sakit saat ini. Kenapa?"

"Aku ada keperluan denganmu. Apa kau ada waktu?"

"Tentu saja aku ada waktu. Aku sedang tidak ada pasien hari ini."

"Baiklah. Aku sedang dalam perjalanan ke rumah sakit."

"Baik aku tunggu."

CALL OFF

"Gimana?" tanya Aldi menolehkan kepalanya ke arah Anna.

Anna menganggukkan kepalanya pada Aldi. "Dia lagi di rumah sakit. Kebetulan katanya dia lagi nggak ada pasien," jawab Anna.

"Baguslah kalau begitu. Hari ini dia bakalan tamat," ucap Aldi.

"Gue mau nanti di sana lo jangan sampe ngelakuin kecerobohan. Kita harus dapetin dia hidup-hidup," ucap Anna.

"Tentu aja kita harus dapetin dia secara hidup-hidup. Karena masih banyak yang harus kita cari tahu dari dia," ucap Aldi.

****

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan panjang, akhirnya mereka pun sampai di rumah sakit tersebut. Mereka langsung memutuskan untuk masuk ke rumah sakit tersebut. Seluruh staff rumah sakit di situ menyapa Anna dengan lembut.

"Anna," panggil Aldi.

Gadis itu hanya berdeham singkat.

"Kenapa mereka semua nyapa lo?" tanya Aldi.

"Bukannya gue udah pernah bilang? Ini rumah sakit tempat gue di rawat sewaktu gue koma 8 tahun lamanya. Mereka udah pasti masih ingat sama wajah gue," jawab Anna.

"Oh gitu," ucap Aldi menganggukkan kepalanya.

"Gue bakalan ke ruangan Dokter itu. Sementara lo berjaga-jaga di sekitar sini. Gue takut dia kabur," ucap Anna lalu pergi meninggalkan Aldi.

"Astaga. Lagi lagi sendiri. Itu orang cewek atau cowok sih? Berani bener kayaknya dia sendirian nemuin Dokter keparat itu," ucap Aldi.

******

Kini Anna sudah berada tepat di depan pintu ruangan Dokter tersebut. Dia menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya secara perlahan. Dia mengumpulkan segenap kekuatannya. Tangannya gemetar saat akan mengetuk pintu tersebut.

Dokter Herman menolehkan kepalanya ke arah pintu yang diketuk oleh Anna dari luar.

"Annara Verronica Dimitria?" ucap Dokter Herman.

WHO ARE YOU? || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang