"An tadi malam gue ada nanya sama si Devan tentang yang mau dia omongin sama kita," ucap Aldi.
"Lo nanya apa sama dia?" tanya Anna.
"Gue nanya sebenarnya apa yang mau dia omongin sama kita. Terus katanya ini tuh penting banget," jawab Aldi.
"Terus dia ada bilang apalagi?" tanya Anna.
"Semalam dia ada liat Petra kayak pergi ke suatu tempat gitu. Tapi si Devan nggak nyebutin di mana tempatnya," jawab Aldi.
"Kayaknya penting banget yang mau dia omongin sama kita," ucap Anna.
"Kayaknya sih An. Soalnya dia nggak mau cerita melalui handphone," ucap Aldi.
"Al soal peneror yang tadi malam itu gue masih penasaran deh," ucap Anna.
"Penasaran gimana?" tanya Aldi.
"Kok dia tau jam-jam kita pulang dan di mana kita bakalan lewat?" ucap Anna.
"Gue juga masih nggak ngerti An. Satu sisi kita nggak kenal siapa peneror ini tapi di satu sisi gue liat kayaknya dia kenal sama kita dan bahkan tau jam-jam kita pulang," ucap Aldi.
"Bahkan dia tau semua tentang kita. Kayak kemarin dia ngirim bunga Chrysanthemum. Bisa-bisanya dia ngirim 28 tangkai sesuai sama umur kita masing-masing," ucap Anna.
"An lo nggak curiga sama Petra?" tanya Aldi.
"Petra?" tanya Anna balik.
"Iya Petra," jawab Aldi.
"Curiga gimana?" tanya Anna.
"Ya coba lo fikir-fikir aja lagi. Setiap ada kekacauan dia selalu menghilang dan setelah kekacauan sedikit mereda dia muncul lagi," jawab Aldi.
"Tapi gerak-gerik dia sama sekali nggak mencurigakan sih Al. Jadi mau curiga juga gue bingung. Apa yang mau di curigain," ucap Anna.
"An biasanya yang keliatan diam itu jauh lebih berbahaya dari apa yang lo bayangin. Emang sih dia sama sekali nggak memperlihatkan gerak-gerik mencurigakan. Tapi apa lo nggak pernah mikir kalau itu ulah dia terus dia seolah-olah nggak tau apa pun?" ucap Aldi.
"Kalau gue liat-liat dari tatapan matanya juga agak lain aja gitu. Dari gaya bicaranya juga agak berbeda dari yang lainnya," ucap Anna.
"Okelah kalau bukan dia pelakunya. Maybe dia tau sesuatu atau terlibat? Terlibat dengan tersangka kan dua hal yang berbeda," ucap Aldi.
"Iya sih lo ada benernya juga," ucap Anna.
"Dan lagi pula semua kekacauan yang muncul di kota kita ini timbul sesaat setelah kita membuka balik kasus Kakak lo. Iya nggak?" ujar Aldi.
"Eh?" ucap Anna.
"Di mulai dari kasus tewasnya anak pengacara Andra, anak Walikota, sekretarisnya Galang yang juga anak dari kuasa hukum Rossa, terus cucunya Pak Arya dan yang baru-baru ini anak dari pengacara Wira. Mereka semua itu berasal dari keluarga-keluarga pejabat dan orang-orang ternama," ucap Aldi.
"Shit. Berarti selama ini dia mengincar anak dari keluarga-keluarga pejabat dan orang-orang ternama?" ucap Anna.
"Maybe persaingan bisnis atau dendam pribadi. Tapi yang gue anehnya kasus-kasus itu muncul di saat kita lagi sibuk ngurus kasus Kakak lo," ucap Aldi.
"Kayaknya mereka sengaja bikin kita kewalahan sama semua kasus yang lagi marak-maraknya sekarang. Dia tau kita lagi ngurus kasus Kak Hanna terus dia ngebuat kasus baru lagi dengan tujuan supaya kita lupa sama kasus Kakak gue dan sibuk dengan kasus yang sekarang," ucap Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO ARE YOU? || END
Mystery / ThrillerIni kisah tentang Annara Verronica Dimitria, seorang gadis yang sempat mengalami koma hingga 8 tahun lamanya karena kecelakaan saat menjalankan tugasnya. Segala keanehan mulai di rasakannya saat dia mampu melihat 'mereka yang tak kasat mata' bahkan...