16. MIMPI

13 1 0
                                    

🌌🌌🌌

"Gue di mana? Tempat apa ini? Heyy!! Anibody here!!" teriak Aldi.

Entah di mana sekarang Aldi berada. Terakhir kali yang dia ingat adalah saat itu dia sedang memainkan ponsel miliknya sembari mengecek akun instagram milik Hanna Kakaknya Anna. Setelah itu dia tidak mengingat apa pun lagi.

Yang jelas saat ini dia sedang berada di suatu tempat yang dia sendiri tidak tau tempat semacam apa itu. Bahkan dia sama sekali tidak menemukan tanda-tanda orang di sekitarnya. Hanya ada dirinya. Sendiri. Tanpa orang lain lagi.

"Astaga. Gue ada di mana sekarang? Kenapa gue bisa ada di sini? Terakhir kali gue di kamar lagi stalking akun instagram punya Kak Hanna dan setelah itu-----"

"Aldian"

Pandengaran Aldi langsung terjaga saat mendengar ada suara yang memanggilnya. Dia langsung mengedarkan pandangannya ke sekitar tempat dia berada.

Nihil.

Dia tidak ada menemukan siapa pun di sana kecuali dirinya sendiri.

"Siapa sih yang manggil? Perasaan nggak ada orang di sini kecuali gue. Dan lagi pula ini tempat apa? Cantik banget. Melebihi Pulau Raja Ampat," ucap Aldi menelusuri sekelilingnya.

"Aldian Fero Gutama"

Lagi-lagi suara tersebut memanggil Aldi. Kali ini menggunakan nama lengkapnya. Hal ini semakin membuatnya menjadi penasaran.

Pasalnya di tempat itu hanya ada dirinya sendiri tanpa adanya orang lain. Dan sekarang? Dia malah ada mendengar orang memanggil namanya di sana.

Aldi berusaha untuk menelusuri sekitar tempat dia berdiri untuk mencari si pemilik suara tersebut. Saat dia kembali ke posisi semula, dia dikagetkan dengan apa yang dia lihat saat ini.

Seorang wanita cantik mengenakan baju seperti seorang pengantin, rambut di sanggul asal dan kepalanya terdapat hiasan berupa bunga-bunga. Sosok tersebut terlihat memandang Aldi dengan senyuman manis di wajahnya.

Aldi menelan ludahnya dengan susah payah saat melihat pemandangan yang ada didepan nya saat ini. Dia mengucek-ngucek kedua matanya untuk memastikan bahwa dia sedang tidak salah lihat saat ini. Namun hasilnya nihil. Masih tetap sama seperti semula.

"Kak Hanna? Gimana bisa? Kenapa ini? Ada apa ini? Apa yang sebenarnya terjadi? Astaga. Bangunin gue dari mimpi gue. Apa sekarang gue lagi mimpi?" batin Aldi.

Aldi yang masih belum percaya dengan semuanya langsung menampar pipinya untuk memastikan.

"AWWW"

Aldi meringis kesakitan saat dia secara secara sengaja menampar pipinya untuk memastikan bahwa dia sedang bermimpi atau tidak. Dan ternyata tamparan itu terasa sangat sakit di wajahnya. Itu berarti dia sedang tidak bermimpi.

"Astaga. Ini tidak mimpi. Ini beneran nyata. Gimana bisa? Kak Hanna? Dia kan udah meninggal? Ini nyata kan? Astaga. Gue masih bingung sama semuanya. Ada apa ini?" batin Aldi.

Sosok Hanna berjalan menghampiri Aldi dengan senyuman manis di wajahnya. "Kau pasti mengenalku kan?"

Aldi hanya mengangguk mengiyakan ucapan Hanna tanpa berkedip sedikit pun. "Kak apa semua ini nyata? Atau hanya mimpiku saja? Kau tau? Selama ini aku selalu berharap bisa bertemu denganmu. Tapi Tuhan terlebih dahulu memanggilmu."

"Dan sekarang kau bertemu denganku bukan? Rasa penasaranmu sudah terbayarkan bukan?"

"Iya sih. Walaupun hanya sedikit. Setidaknya itu sudah lebih dari cukup."

WHO ARE YOU? || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang