17. TEROR HANNA

10 1 0
                                    

🌌🌌🌌

"I'm coming teman lamaku."

"LO?"

Pria itu hanya tertawa kecil sehingga membuat kedua bola matanya nyaris menghilang. "Astaga. Lo ini kayak lagi ngeliat hantu aja."

"Kau boleh keluar sekarang," ucap Galang pada sekretarisnya.

"Baik Tuan. Permisi," ucap Eka membungkukkan badannya lalu pergi.

Pria tersebut memperhatikan sekretarisnya Galang hingga hilang dari pandangannya lalu kembali menatap Galang. "Lo kenapa? Kenapa kayak gitu ngeliatin sekretaris lo?"

"Masuklah. Kesannya nggak sopan ngobrol lo di luar sedangkan gue di dalam. Kesannya gue kayak nggak menghormati tamu gue," ucap Galang.

Pria itu langsung melangkahkan kakinya memasuki ke dalam ruangan Galang dan mengikuti Galang yang sudah duduk di sofanya.

"How are you brother?" tanya Arvin.

Arvin memiliki nama asli Arvin Marchellino Arzuan, akrab di sapa Arvin. Dia adalah seorang Produser Musik dan Artis di AMA Entertaiment. Dan Arvin juga merupakan salah satu produser di dunia perfilman. Salah satu filmnya juga pernah di bintangi oleh Hanna Kakaknya Anna.

Dan film yang di bintangi oleh Kakaknya Anna merupakan salah satu film paling sukses di pasaran dalam negeri maupun luar negeri. Sehingga Arvin banyak memperoleh penghargaan berkat film tersebut.

"Seperti yang lo liat sekarang," jawab Galang.

"Lo masih belum berubah sama sekali," ucap Arvin.

Galang mengerutkan dahinya mendengar ucapan Arvin. "Maksud lo?" tanya Galang.

"Ya belum berubah. Lo keliatan masih tetap awet muda," jawab Arvin.

Galang tertawa kecil mendengar ucapan Arvin sembari menatapnya dengan pandangan jenaka. "Lo ini. Oh ya gimana sama karir lo?" ucap Galang.

Arvin menyenderkan punggungnya di sofa Galang lalu menatap langit-langit ruangan Galang. "Aman. Lancar. Lo tau Lang? Film yang pernah di bintangi sama Hanna jadi salah satu film paling laris di Jerman dan mulai menembus pasaran luar negeri. Hanna benar-benar luar biasa," ucap Arvin.

"Iya gue tau itu," ucap Galang.

Arvin membenarkan posisinya menjadi duduk menghadap Galang. "Oh ya omong-omong soal dia gue turut berduka atas meninggalnya Hanna. Maaf gue nggak bisa pulang waktu itu," ucap Arvin.

"It's okay," ucap Galang.

"Lalu di mana bocah tengil lo itu?" tanya Arvin.

"Gavin?" ucap Galang.

"Iya dia. Siapa lagi bocah tengil lo selain dia?" ucap Arvin.

"Dia di kantornya. Nggak jauh dari sini," ucap Galang

"Oh kalian di perusahaan yang berbeda?" tanya Arvin.

"Iya. Kami berdua berbeda perusahaan," jawab Galang.

"Gue fikir kalian di satu perusahaan," ucap Arvin.

"Enggak. Lo tau kan gimana gue sama dia?" ucap Galang.

"Iya gue tau itu. Kalian pasti bisa perang dunia kalau satu perusahaan," ucap Arvin.

"Itu taunya lo. Oh ya lo punya banyak waktu hari ini kan?" ucap Galang.

"Kebetulan gue lagi banyak waktu yang kosong hari ini. Kenapa?" ucap Arvin.

"Sebentar lagi jam istirahat. Gimana kalau nanti kita ngobrol di luar aja? Nanti gue bakalan telfon Gavin juga," tawar Galang.

WHO ARE YOU? || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang