38. TRAGEDI LEDAKAN DI SEKOLAH

11 1 0
                                    

🌃🌃🌃

"Anna apa lo liat sedikit identitas orang itu?" tanya Devan.

"Berdasarkan penglihatan gue, gue nyoba buat deketin lokasi di mana pelaku itu. Tapi gue nggak bisa liat wajahnya dengan jelas. Tapi satu yang gue ingat dan kayak nya gue pernah liat benda itu di tangan seseorang," jawab Anna.

"Benda apa An?" tanya Devan.

"Cincin," jawab Anna.

******

Sementara itu di suatu tempat yang entah di mana keberadaannya, dua orang terlihat sedang beradu cekcok tentang satu masalah.

Yang satu terlihat memakai setelan jas kantor dan yang satunya lagi memakai pakaian serba hitam.

"Gimana bisa lo gagal menghabisi dia? Itu bahkan terlihat sangat mudah bodoh."

"Gue nggak tau kalau kejadian itu bakalan gagal. Orang itu di selamatin sama anggota LPK yang lagi mengusut kasus Hanna."

"Lo nggak pernah mengalami yang namanya kegagalan dalam setiap tugas lo. Kenapa kali ini lo malah gagal?"

"Udah gue bilang ada yang menggagalkan rencana gue. Semua rencana gue udah gue rancang secara matang-matang. Gue nggak tau kalau bakalan gagal kayak gini."

"Sial. Bahkan sekarang dia selamat dan ada di salah satu rumah sakit."

"Gue rasa orang itu ngikutin target gue."

"Apa ada orang yang melihat aksi lo?"

"Nggak ada. Cuma gue sama orang itu terlibat kontak mata. Tapi waktu itu jarak kami cukup jauh. Jadi mungkin dia nggak kenal sama gue. Lagi juga penyamaran gue sempurna. Posisi gue waktu itu juga sepi nggak ada orang."

"Lo juga kan yang nyebabin Anna putri Tn.Dimitria masuk rumah sakit?"

"Kok lo tau?"

"Kalau bukan lo siapa lagi? Nggak ada orang yang bisa melancarkan aksi semulus itu kalau bukan lo."

"Dan lo tau? Gue juga terlibat dalam kasus Hanna."

"Siapa client lo itu?"

"Lo nggak perlu tau siapa dia. Itu rahasia antara gue sama dia."

"Di karenakan tugas kali ini lo gagal gue mau lo harus kembali menyelesaikan tugas dari gue ini. Lo nggak usah khawatir soal bayarannya."

"Apa lagi kali ini?"

Pria bersetelan kantor tersebut mengeluarkan sebuah amplop coklat berukuran besar dan menyerahkannya pada pria tersebut.

Pria ini langsung menerima amplop tersebut dan langsung melihat isinya.
Matanya membulat dengan sempurna saat melihat foto target selanjutnya.

"Bukannya ini cucu dari Tn.Arya Wijaya?"

"Iya itu benar. Gue mau lo menghabisi dia dan buat seolah-olah seperti sebuah kecelakaan."

"Gimana bisa lo setega ini sama anak kecil nggak berdosa yang masih berumur 6 tahun?"

"Gue nggak perduli dan gue nggak mau tau. Gimana pun caranya lo harus melenyapkan dia dalam waktu 24 jam. Dan gue tunggu kabar baiknya dari lo. Good luck. Ingat. Jangan sampai gagal lagi."

WHO ARE YOU? || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang