Anna, Aldi, Devan, Allan, Arvin serta beberapa anggota LPK lainnya tengah bersiap-siap untuk melakukan penangkapan terhadap Petra.
Devan, Allan serta Arvin memutuskan untuk ikut turut serta dalam penangkapan Petra kali ini. Bagaimana pun mereka termasuk salah satu korban teror dari Petra selama ini. Teror yang nyaris membuat nyawa mereka hilang.
"Bg Arvin, Lan, Van, kalian yakin beneran mau ikut?" tanya Anna.
"Why not? Udah cukup kesabaran gue gara-gara dia An. Gimana pun juga gue termasuk salah satu korban teror yang dia bikin selama ini," jawab Allan.
"Lagi juga gue ikutan ini atas nama Hanna temen gue sekaligus aktris gue. Gue nggak rela orang sebaik Hanna harus mati sia-sia kayak gitu," sahut Arvin.
"Tapi udah pasti ini bakalan beresiko besar buat kita masing-masing. Kalian siap apa pun resiko yang bakalan terjadi nantinya?" tanya Anna.
"Selama kita semua bisa kerjasama apa pun resikonya bisa kita hadapi bareng-bareng," ucap Devan.
"Kok gue jadi terharu sih?" ucap Aldi.
"Si bego baperan amat perasaan," ucap Devan.
"Padahal ini rencana penyergapan loh. Kok jadi malah mellow sih," ucap Aldi.
"Kita nggak mellow. Lo nya aja yang mudah kebawa," ucap Arvin.
"Gue makasih banget sama kalian semua yang udah dengan senang hati bantuin gue buat mengungkap kasus Kak Hanna. Gue yakin Kakak gue pasti bakalan berterima kasih banget sama kalian semua," ucap Anna.
"Lagi juga lo kan temen kita An. Sebagai temen yang baik itu kita harus saling membantu. Iya kan?" ucap Allan.
"Gue nggak tau gimana caranya gue berterima kasih sama lo semua. Thank's banget udah bantuin gue sampe titik terakhir. Walaupun nyawa kalian selalu jadi taruhannya," ucap Anna.
"Heh nggak usah kayak gitu. Lagi juga kita ngelakuin ini ikhlas. Dan kita semua itu korban dari teror si Petra brengsek itu. Jadi udah saatnya kita bersatu buat menghentikan aksi dia sebelum dia bertindak lebih jauh lagi," ucap Arvin.
"Kalian udah tau kan masing-masing tugas kalian itu apa? Dan gue mohon banget. Kita harus dapetin Petra dalam keadaan hidup-hidup supaya kita bisa tau dalang dari pembunuhan Kak Hanna dan kekacauan yang terjadi di kota ini," ucap Aldi.
"Tapi apa kalian udah tau di mana posisi persisnya si Petra sekarang? Nggak mungkin kan kita sergap dia di kantornya," ucap Allan.
"Van lo bisa lacak lokasi kan?" tanya Anna.
"Bisa kok An. Gue bisa lacak lokasinya," jawab Devan.
"Al nanti lo kasih nomor Petra sama Devan. Lo masih simpan nomor dia kan?" ucap Anna.
"Masih. Gue masih simpan nomor dia," ucap Aldi.
"Ya udah kasih ke Devan sekarang nomornya," ucap Anna.
Aldi langsung merogoh ponselnya yang berada di dalam kantong celananya dan mencari nama Petra di sana. Setelah menemukan nama Petra tersebut dia langsung menyodorkan handphonenya pada Devan.
"Bentar gue salin dulu nomornya," ucap Devan.
"Kali ini gue nggak bakalan lepas lo lagi Petra. Udah cukup permainan lo sampe di sini," ucap Anna.
"Gotcha," ucap Devan.
"Gimana? Udah ketemu lokasinya?" tanya Arvin.
"Udah ketemu tapi posisinya dia lagi di jalan. Mendingan sekarang kita berangkat. Nanti gue bakalan tetap pantau dia dari sini," ucap Devan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO ARE YOU? || END
Mystery / ThrillerIni kisah tentang Annara Verronica Dimitria, seorang gadis yang sempat mengalami koma hingga 8 tahun lamanya karena kecelakaan saat menjalankan tugasnya. Segala keanehan mulai di rasakannya saat dia mampu melihat 'mereka yang tak kasat mata' bahkan...