33. PERMINTAAN WINDA

18 1 0
                                    


🍁 Kembali dengan orang yang pernah ada di masa lalu sama saja dengan kita membaca ulang buku yang sama🍁
-
-
-

🖤 Happy Reading 🖤

"Balik sama Devan lagi ya?" pinta Winda.

"Hah?" ucap Bella terkejut.

Dunia Bella seakan berhenti berputar saat mendengar penuturan dari seorang gadis yang ada di hadapannya saat ini. Entah apa yang saat ini sedang ada di fikiran gadis ini sehingga dia dengan sangat mudah mengatakan hal seperti itu.

Jujur. Bella, juga masih begitu mencintai Devan. Sosok orang yang pernah ada di masa lalunya.

Namun untuk bisa kembali lagi, sepertinya itu tidak mungkin. Dan dia juga tidak bisa begitu mudah menerima kembali orang yang pernah menyakitinya.

Bella juga pernah dengar seseorang mengatakan

'Kembali dengan orang yang pernah ada di masa lalu itu sama saja dengan kita membaca ulang buku yang sama dan yang kita sendiri tau bagaimana akhirnya'

Yaps.

Itu adalah kutipan bijak yang pernah Bella dengar dari mulut seorang Cellina Aurora sahabatnya di Jerman. Dan entah bagaimana kabar mereka semua di sana. Bella sendiri sudah sangat lama tidak pernah berkomunikasi dengan mereka.

Bella memandang gadis di depannya dengan pandangan tidak percaya. "Tapi Winda gimana mungkin lo minta hal itu sama gue? Sedangkan lo sendiri tunangannya dan kalian bakalan nikah kan?" ucap Bella.

Jujur saja. Hati Bella sudah perih mengucapkan hal tersebut namun dia semaksimal mungkin untuk menutupi hal tersebut dari Winda.

Gadis tersebut langsung tersenyum tipis menanggapi ucapan Bella lalu mengelus punggung tangan Bella dengan lembut.

"Untuk apa kami menikah tanpa adanya rasa cinta? Eum-- maksud gue untuk apa kami menikah kalau hanya satu pihak yang mencintai sementara pihak yang lain enggak?" ucap Winda.

"Tolong kasih kesempatan untuk Devan. Kayak yang gue bilang tadi. Setiap orang punya kesempatan. Mungkin sekarang ini Devan belum bisa cinta sama lo. Tapi nanti setelah kalian menikah dan punya anak Devan pasti bakalan cinta sama lo. Percayalah sama gue," ucap Bella.

Winda justru menggelengkan kepalanya menanggapi ucapan Bella. "Enggak Ara. Devan itu masih cinta sama lo. Dan lo adalah cinta pertamanya dan dia juga cinta pertama lo kan? Ra apa lo tau? Di sini Devan yang menjadi korban," ucap Winda.

Bella menautkan alisnya mendengar penuturan dari Winda. "Korban? Mak---sud lo?" tanya Bella.

"Apa lo tau? Devan jadi korban keegoisan keluarganya sendiri," ucap Winda.

"Korban keegoisan?" batin Bella.

"Mungkin lo masih bertanya-tanya karna ucapan gue barusan kan? Sebenarnya gue pengen cerita sama lo tapi gue ingat kalau Devan nggak membenarkan gue untuk ceritain masalah dia sama orang lain. Jadi gue minta maaf nggak bisa cerita banyak sama lo," ucap Winda.

Bella tersenyum tipis menanggapi ucapan Winda. "Nggak apa-apa. Lo nggak perlu minta maaf sama gue. Devan bener," ucap Bella.

"Tapi gue cuma bisa jelasin intinya aja sama lo. Dia sekarang ini lagi tertekan batin karena keluarganya yang egois. Dia terpaksa menuruti seluruh keinginan kedua orangtuanya. Dia yang kayak gitu gue yang ngerasa sakit. Ara apa lo bisa ngeliat ke dalam mata Devan lebih dalam?" ucap Winda.

Bella tertegun sejenak mendengar ucapan Winda. Dia sempat beberapa kali bertemu dengan Devan namun Bella sama sekali tidak pernah memandang ke dalam mata Devan.

WHO ARE YOU? || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang