Part 27 : Sosok Berjubah Hitam

16.8K 2.2K 47
                                    

Dan ia tidak suka jika adik manisnya dikatai idiot oleh orang asing.





"Apa maumu?!" tanya Nathan dengan nada amarah. Sosok berjubah itu malah tertawa bak orang gila.

Olivia bersiap-siap dengan rapalan mantra-nya.

Olivia menyipit ganas ke arah orang tersebut. "Kenapa kau membuat kami datang kesini? Dan apa maksud ucapanmu itu, Tuan?" tanya Olivia dengan nada datar, ia juga menekankan kata 'Tuan' dengan ekspresi kesal, marah, dan murka.

"Kalian saja yang bodoh sampai bisa terpancing kemari. Tapi tidak apa-apa jika kalian tidak terpancing mungkin aku yang akan pergi ke sana dan membinasakan kalian." Penyihir itu tertawa bak orang kesetanan dan mengatakan hal-hal yang menurut Olivia sangat konyol.

Siapa yang berani membunuh Olivia, lagi? Olivia mempunyai satu rahasia yang hanya diketahui olehnya dan sang pencipta.

“Persetan ucapanmu itu wahai, Malik! Banyak bicara, mulut kau panjang!!” Olivia membatin dengan suara lantang. Padahal belum tentu penyihir itu mampu mendengar ocehan amarahnya.

Entah kenapa Olivia ini pandai merusak suasana yang mencengkram.

"Memangnya siapa kau sehingga bisa membunuhku dan Adikku? Kau gila!!" Nathan menggeram marah dan hampir mencakar pria bertudung hitam itu.

Sementara sang pria hanya terkekeh geli melihat amarah Nathan.

"Aku senang kalian akur ... Setidaknya kalian bisa menyapa neraka bersama-sama. Ah, itu pasti reuni yang menyenangkan," ujarnya dengan suara bass.

Olivia benar-benar kesal dengan ucapan pria itu. Dia membuat bola api dan menyerang pria itu.

"Tidak usah banyak bicara seperti wanita!! Dasar gigolo setan!!" teriak Olivia cetar membahana.

Nathan yang tersadar dari lamunannya langsung membantu Olivia untuk menyerang pria bertudung hitam tersebut.

Perkelahian tidak bisa terelakkan. Banyak pepohonan yang tumbang karena dahsyatnya peperangan antara Nathan, Olivia, dan sang penyihir.

Penyihir tertawa bak orang kesetanan. Atau, memang dia kesurupan. Tidak ada yang tahu.

"Anda ini sepertinya butuh di bawa ke orang pintar, atau ... Dukun? Iya, di Nusantara mungkin penyakitmu bisa disembuhkan," ucap Olivia di sela-sela pertarungan dengan penyihir itu.

Sang penyihir kesal dan melemparkan bola api berwarna hitam pekat ke arah Olivia. Namun, Nathan langsung datang dan menghadang bola api tersebut dengan tubuhnya.

Olivia tersentak kaget. "Kakak!! Sialan kau setan!! Persetan dengan semua ucapan gilamu. Aku akan membunuhmu!!"

Olivia menyerang pria penyihir itu dengan membabi buta. Ia hanya ingin pria itu mati.

Tidak ada keinginan lain.

Aura berwarna biru gelap menguar dari tubuh Olivia.

"Kau tadi bilang aku mantan permaisuri 'kan? Maka aku akan tunjukkan seperti apa kekuatan mantan permaisuri itu, dasar berdebah!!"

Pertarungan terjadi, namun kali ini lebih menggila dari pada sebelumnya.

Tanah yang tadinya rata dan indah menjadi hancur lebur dan penuh lubang.

Lalu, hewan yang tadinya tidak muncul menjadi muncul dan ikut menyerang pria penyihir itu.

Pertarungan itu menggetarkan Aula.

Deg.

"S-suamiku, apa itu?" tanya Duchess Alana kepada sang suami.

Duke juga terkejut. "Kekuatan dahsyat apa ini? Aku pun tidak mengetahuinya, istriku. Lebih baik kita membuat Barrier agar orang-orang terlindungi. Sepertinya kekuatan itu berasal dari hutan di belakang kediaman kita," ucap Duke memberitahukan. Duchess mengangguk dan mengajak sebagian para bangsawan wanita untuk pergi ke tempat yang lebih aman.

Reinkarnasi Sang PermaisuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang