Part 10 : Takdir Tersembunyi Sang Bunga

27K 4K 398
                                    

BRAKKK.

"ARIN AS OLLION! APA YANG KAU LAKUKAN! SIALAN!" teriak Olivia dengan lantang.

Arin terkejut, "Ka-kakak, i-ini bukan... A-anu," ucap Arin tergagap, Olivia membuang muka. Olivia langsung mendekat ke arah Koki Chan yg terbaring lemah di lantai marmer dapur.

Arin bingung untuk menjelaskan.

Bukankah dia akan kembali nanti? Kenapa sekarang sudah kembali?!! Ashh.. Bisa kacau kalau Olivia sampai tau bahwa aku ingin meracuninya, batin Arin gelisah.

Olivia menatap tajam ke arah Arin. "APA YANG KAU LAKUKAN PADA PAMAN CHAN?!! JELASKAN!" ucap Olivia lantang, auranya sangat pekat akan kemarahan. Arin diam-diam meneguk ludah dengan kasar.

"A-aku... Ka-kakak, i-ini bisa di jelaskan," ucap Arin tanpa memandang manik mata Olivia. Olivia geram. Ia langsung melayangkan tangannya ke udara.

Plakk.

"Jika aku memberimu tempat tinggal, kau harus sadar diri. Bukan malah berlaku seperti seekor anjing yg mengigit penolongnya! Pergi!" Arin tersentak, ia buru-buru keluar dengan adanya mona yg mengekor di belakang Olivia.

Koki Chan berusaha untuk bangun, "Apa kau tidak apa-apa, Koki Chan?" tanya Olivia dengan tatapan khawatir.

Koki Chan tersenyum. "Saya tidak apa-apa Nona Besar. Mohon maaf atas keributan tadi, saya yg bertanggung jawab atas semua hal yg berkaitan dengan dapur." Koki Chan membungkuk dan berkata dengan rendah hati, Olivia tersenyum tipis.

"Tidak apa-apa, Koki Chan. Aku tau bahwa ini semua bukan kesalahanmu, pergilah dan obati lukamu. Aku akan menanggung semua biaya-nya." Setelah mengucapkan kata-katanya, Olivia segera pergi dari dapur dan kembali kepada pengemis tadi. Medelin sempat tersenyum dan menyapa para pelayan, ia tetap tinggal untuk membuatkan beberapa cemilan dan teh untuk Nona Olivia-nya.

"Nona Olivia ternyata sangat tegas ya, aku terharu karena beliau membela kita."

"Kau benar! Memang Nona Besar sangat pengertian!"

"Aku senang bahwa Nona Besar sudah menjadi gadis dewasa."

"Yaa... Kau benar Ember, kita beruntung dapat Nona seperti dirinya."

"Sudah-sudah, mari kita lanjutkan pekerjaan kita, jangan lalai karena sibuk bergosip."

"Baik!!"

"Ya, kau benar."

"Aaa. Oke."

°
°
°
°
°

"Ekhem, maaf telah menunggu lama." Olivia menyapa pengemis tadi, oh atau sebut saja tuan penolong. Rasanya aneh jika memanggil sekutunya dengan sebutan pengemis.

"Tentu, My Lady. Saya tidak akan keberatan walaupun anda berlama-lama lagi," ucap Pria itu dengan nada ramah, Olivia langsung mengangguk.

Penampilan Olivia saat ini telah berubah, tidak ada pakaian berwarna pink kekanak-kanakan. Sekarang ia memakai dress berwarna biru.

 Sekarang ia memakai dress berwarna biru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Reinkarnasi Sang PermaisuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang