Part 28 : Mimi Dan Lio?

17.7K 2.6K 185
                                    

Lalu setelah itu pandangan Olivia kabur.

Nathan berteriak keras.






"Hahaha, gadis kecil kau merindukanku?" tanya Lio dengan santainya bersama Mimi—sang naga penjaga dibelakang.

Ia menggunakan teleportasi agar lebih cepat memenuhi panggilan Olivia.

Namun, sedetik kemudian Lio melihat Olivia terjatuh bersimbah darah di hadapannya.

Deg.

Jantung Lio terpompa lebih cepat daripada biasanya. Entah kenapa ada rasa sesak dan nyeri di bagian dadanya saat melihat Olivia bersimbah darah dihadapannya.

Lio menatap ke arah seorang wanita bertudung hitam yang memiliki aura kegelapan pekat dari dalam tubuhnya.

Mimi—sang King of Dragon menatap ke arah majikannya bingung.

"Grrr, Tuan ... Kenapa ekspresi Anda berubah menjadi gelap? Apakah gadis itu orang yang memanggil Anda?" tanya Mimi dalam bahasa hewan yang hanya dimengerti oleh Lio.

Sang empu hanya mengangguk dan segera mengeluarkan seringai kejam ke arah Marlin. Sementara wanita itu menatap kedatangan Lio dengan ngeri.

Ia tahu siapa penyihir kuat yang memimpin 4 benua. Itu adalah penyihir menara Agung yang tak lain adalah Lio.

Lio mendekat dan mengangkat dagu Marlin. "Hai manis ... Apa kau yang mencelakai gadis kecil ini?" tanyanya dengan nada santai bahkan tidak ketara bahwa ia tengah menahan amarah yang bergejolak didalam tubuhnya. Lio menunjuk ke arah tubuh Olivia yang mengeluarkan banyak darah dan pakaiannya sudah diwarnai dengan warna merah darah.

Nathan segera berlari menghampiri Olivia dan mentransfer sebagian kekuatan magisnya agar Olivia bisa dalam keadaan yang lebih baik.

Marlin menatap ke arah Lio dan segera tersenyum hangat. Ia pikir Lio berada dalam kubu yang sama dengannya.

"Tentu saja, penyihir Agung. Lagipula gadis ini tidak pantas mendapatkan hidup yang bahagia, itu takdirnya, bukan? Heh," ujar Marlin dengan wajah santai karena merasa Lio akan membantunya menyingkirkan Olivia dan Nathan.

“Aku rasa, Tuan Penyihir ini mendukung aksiku. Baguslah, jangan sampai ia menentangku. Bisa-bisa aku akan tamat hari ini,”  batin Marlin bersorak ria.

Namun siapa yang tahu bahwa air laut yang tenang tidak akan mengeluarkan gelombang pasangnya?

Seharusnya kewaspadaan harus ada didalam diri dan kepercayaan diri harus sedikit dikubur kala pertarungan tengah dilancarkan.

Namun, siapa yang akan berpikir demikian jika otaknya saja sekecil kerikil?

Arlon tiba-tiba muncul dengan raut wajah kesal dan sedetik kemudian ia tersenyum lebar.

Arlon memandang ke arah Olivia dan senyumannya perlahan menghilang digantikan tatapan kosong.

Ia terkejut seperti Lio.

Marlin menatap ke arah Arlon tidak suka. "Apa yang kau lakukan disini bocah?" tanyanya dengan nada angkuh dan terlihat tidak takut sama sekali.

Arlon menatap ke arah suara Marlin dan balas menatap wanita itu dengan tatapan mematikan dan bengis.

"Apa yang kau lakukan kepada wanitaku?" tanya Arlon dengan nada marah dan kesal. Ia juga mengepalkan tangan dan membuat kuku jarinya memutih.

Lio menatap ke arah Arlon dan menyeringai.

Reinkarnasi Sang PermaisuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang