Part 11 : Duke Chellion

26.6K 3.7K 48
                                    

Oh ayolah, umurku sudah terlalu tua, siapa yg ingin menikah dengan nenek tua ini? Batin Olivia berkata.

Arlon nampak menatap Olivia sendu, "tapi jika kau berubah pikiran, hubungi saja aku ya?" ucap Arlon sedikit bersemangat.

Olivia mengangguk, lagipula visual dari Arlon tidaklah buruk, jabatan juga lumayan lah.

Pada Malam harinya.

Olivia menatap sendu ke arah bulan yang bersinar di langit, ia tiba-tiba saja meneteskan air matanya. "Hiks... Kenapa? Kenapa aku merasa kesepian? Aku juga ingin punya seseorang yg mau mendengarkan kisahku hari ini, tentang apa saja yg aku lalui. Kesulitan apa yg aku temui, Tuhan ... Bisakah kau mengirimkan sosok seperti yg aku inginkan? Yang mau menemaniku susah maupun duka, yg mau menerima kekuranganku tanpa memandang status? Jika ada, tolong kirimkan segera," gumam Olivia lirih, air mata terus membasahi pipinya.

Jika kebanyakan orang akan mengira bahwa Olivia hanya kejam dan acuh tak acuh, maka pemikiran tersebut salah.

Dulu, saat ia masih menjadi permaisuri, satu demi satu orang yang ia sayangi di hancurkan oleh orang-orang. Awalnya Olivia yg selalu tertawapun menjadi penyendiri dan pendiam.

Apakah kalian pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang putri dari keluarga terhormat? Yang harus menjaga imagenya, yang harus bersikap sopan, yg harus pandai bersilat lidah.

"Aku hanya ingin bahagia seperti mereka, kenapa... Harus aku yg selalu terluka? Walaupun aku sudah tua namun, aku tetaplah manusia, aku punya kelemahan perasaan seperti yang lain." Olivia menatap ke arah rembulan dengan mata yg ber-air.

Tanpa ada yang tahu, Olivia termasuk seorang wanita yang rapuh di dalam dan kuat di luar.

Siapa sangka seorang yang datar, berkata pedas bisa memiliki kekosongan dalam jiwanya? Olivia mempunyai itu.

°
°
°
°
°

"Selamat pagi, Medelin," sapa Olivia dengan wajah ringan. Ia tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya.

Medelin tersenyum ramah lalu balik menyapa. "Selamat pagi juga, Nona Olivia," sapa hangat Medelin. Ia kemudia membantu Olivia untuk berganti pakaian.

Olivia juga nampak lebih semangat dari kemarin, entahlah apa yang akan ia lakukan.

"Nona, kenapa anda sangat bersemangat kelihatannya? Bolehkah saya tahu penyebabnya?" tanya Medelin ramah, ia mulai mengikat dan menata rambut Olivia secantik mungkin.

Olivia tersenyum, "iya, hari ini aku akan berbelanja kebutuhan untuk di academy. Dan juga... Hari ini Arin akan di hukum oleh Ayah dan Ibunda karena berlaku kasar pada para pelayan," terang Olivia panjang lebar. Medelin di sisi belakang Olivia langsung berbinar.

"Benarkah, Nona? Itu ... Sangat bagus!" ucap Medelin menggebu-gebu, Olivia tersenyum dan mengangguk.

"Memang menyenangkan," jawabnya dengan senyum misterius.

Sebenarnya hari ini kediaman Ollion akan menyambut tamu penting, yaitu Duke Chellion, beliau merupakan tokoh masyarakat yang akan berkembang di dunia persihiran.

Beliau termasuk ke dalam jenius negara, kedatangannya hari ini adalah untuk mengajar atau mengambil salah satu dari putri keluarga Ollion sebagai murid.

Di kehidupan yang dulu, Arin lah yang mendapatkan gelar tersebut karena tidak sengaja membantu Duke Chellion untuk mencari sebuah kertas simbol penting yang hilang.

Semenjak saat itu, Duke Chellion mengangkat Arin sebagai murid utamanya, sementara Olivia? Ia sudah kalah sebelum pemilihan di mulai. Karena marah, Olivia mengancam Duke Chellion untuk menjadi gurunya juga, sementara Arin. Ia terus bersikap sok baik dan menghasut Olivia untuk berbuat nekat seperti itu.

Reinkarnasi Sang PermaisuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang