Part 33 : Memasuki Academy

14.6K 2.2K 198
                                    

Olivia membuka mata dan menatap ke arah dimana Arlon seharusnya berada. Namun, lelaki itu saat ini telah pergi entah kemana.





Olivia dan Arin mulai hari ini akan memasuki Academy.

Olivia pagi hari sudah bangun dan menata diri. Dia sengaja memakai gaun berwarna biru muda yang terkesan lembut dan polos. Tak lupa ia memakai sepatu berwarna senada dengan gaunnya. Gaun yang dipakai oleh Olivia memiliki corak bunga mawar yang sangat cantik.

"Nona, saya pasti akan sangat merindukan Anda," ucap Medelin dengan ekspresi cemberut yang sangat lucu. Olivia menggelengkan kepala pelan sambil memandang ke arah cermin, dimana banyangannya terpantul dengan sempurna.

"Tenang, hanya tiga tahun saja, bukan waktu yang lama," jawab Olivia sembari menatap ke arah bayangan Medelin lewat cermin. Ia memberikan senyuman terbaik kepada pelayan kecilnya itu.

Medelin mendengus. "Tiga tahun merupakan waktu yang lama, Nona," ucap Medelin dengan nada merajuk. Olivia hanya terkekeh kecil dan membenahi gaunnya.

Setelah dirasa selesai berbenah diri. Olivia segera keluar dan menuju gerbang mansion-nya.

Di sana sudah terdapat Arin bersama Mona, entah apa yang dilakukan wanita itu.

Olivia berjalan maju dan matanya bertemu dengan tatapan keempat lelaki tampan yang tengah menunggu di depan gerbang rumahnya. Alis Olivia langsung terangkat karenanya.

"Apa-apaan semua itu, Medelin?" tanya Olivia penasaran. Medelin menggelengkan kepala sebagai jawaban.

"Saya juga tidak tahu, Nona," jawabnya dengan jujur. Ia mengikuti langkah kaki Olivia yang semakin cepat.

Di sana juga ada orang tua Olivia yang telah menunggu untuk mengantarkannya untuk terakhir kali, sebelum mereka dapat bertemu kembali.

"Salam untuk Ayah dan Ibunda," ucap Olivia dengan anggunnya, tak lupa ia membungkuk dan mengangkat sedikit kedua ujung gaunnya.

Duke Edgar mengangguk dan membalas ucapan Olivia. Sementara Duchess Alana memegang pundak Olivia dan membisikkan sesuatu di telinga gadis itu.

"Lihatlah, sepertinya banyak pelamar yang akan melamarmu, Oliv," bisik Duchess dengan suara pelan. Olivia hanya mampu menggelengkan kepala malas.

"Tidak, kecuali Leandra," jawab Olivia singkat namun dengan bahasa yang sopan. Duchess malah tertawa kecil dan mengedipkan sebelah matanya untuk menggoda Olivia.

Arin sedari tadi menatap para lelaki tampan di depannya dengan raut pandang sumringah. Entah apa yang dipikirkan bocah itu.

Di depan terdapat empat lelaki tampan, siapa lagi kalau bukan Duke Chellion, Arlon, Leandra, dan Lio. Mereka sengaja menunggu Olivia sejak pagi buta agar mereka bisa berangkat ke Academy sihir bersama.

Duke Chellion merupakan salah satu pengajar di sana, makanya dia berniat untuk berangkat bersama muridnya itu. Namun, tak disangka saingannya sangat banyak.

Apalagi mereka anak muda, jelas kalah jika dibandingkan dengan segi umurnya.

Olivia menepuk jidatnya pelan, kepalanya pusing saat melihat laki-laki yang di kehidupan dulu tidak pernah ada sangkut pautnya dengannya, lantas kini malah melekat kepadanya. Seolah takdir ingin menyusahkan Olivia.

Olivia mengambil tas miliknya dan memasuki kereta kuda milik Leandra, entah bagaimana tanggapan Arlon, Lio, dan Duke Chellion melihat hal tersebut. Leandra dengan senang hati ikut masuk dan menyuruh kusir untuk menjalankan kereta kuda tersebut.

Reinkarnasi Sang PermaisuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang