Why You? (1)

622 48 22
                                    

Brak!

“K-kau ....”

Hyuna tergeletak di pinggir jalan. Dengan barang-barang yang ada di tasnya sudah tersebar. Hingga semuanya gelap. Wanita itu merasakan kesadarannya perlahan hilang.

W H Y • Y O U

Hyuna menghela napasnya lelah, tepatnya karena hari ini dia bekerja cukup keras, sama seperti biasanya. Setelah menamatkan sekolahnya perempuan ini memilih untuk berhenti menuntut ilmu lalu bekerja. Sekadar informasi keluarganya memang bangkrut sekitar dua tahun yang lalu.

Jika ditanya apakah dia memiliki saudara maka jawabannya adalah ada. Sayangnya orang yang berstatus sebagai kakak kandung Hyuna itu memilih mengakhiri hidupnya setelah keluarga mereka kesulitan dalam hal ekonomi. Namun tentu saja ekonomi bukan alasan Eunji untuk mengakhiri hidupnya. Ada alasan lain yang membuatnya memilih jalan tersebut.

Eunji tidak pernah mengatakan alasannya. Hanya mengatakan dia sedang tidak baik. Setelahnya Eunji seharian mengurung diri di kamar. Hingga beberapa hari kemudian Eunji ditemukan sekarat di kamarnya. Tentu mereka keluarga kecil itu sangat berkabung. Namun tidak ada yang bisa dilakukan. Saat ini kedua orang tua Hyuna sudah merelakan semuanya. Walaupun sangat sulit bagi mereka melepaskan putrinya. Yang bahkan mereka tidak tahu penyebab putrinya bunuh diri.

Hyuna buru-buru menggelengkan kepalanya ketika menyadari ingatan lama itu mulai kembali menyelusup.

W H Y • Y O U

“Kau sudah pulang?” Hyuna hanya mengangguk pelan menjawab pertanyaan ibunya. Rasa lelah seakan menghilang perlahan dari tubuh Hyuna. Selalu seperti ini, merasakan kehangatan keluarga mereka memang sangat berkesan baginya. Walaupun mereka sedang dalam kondisi yang tidak baik untuk saat ini. Intinya jika mereka bersama, itu sebenarnya sudah cukup bagi Hyuna.   

“Aku akan pergi beristirahat, selamat malam.” Hyuna berjalan menuju ke kamarnya. Berniat untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah akibat seharian ini bekerja.

“Sebentar ... kau ulang tahun ‘kan?” Lee Yongha tersenyum saat mengingat besok anaknya ulang tahun yang ke-21.

“Benarkah? Ah hari ini sudah tanggal 28. Tenang saja Ibu, Ayah, aku tidak akan meminta apa pun. Hanya kalian tetap berada di sisiku itu sudah sangat cukup.” Hyuna tersenyum singkat, kembali berlalu.

W H Y • Y O U

Pagi hari saat ia terbangun Hyuna dibuat terkejut sekaligus senang karena ibunya menyiapkan kue ulang tahun sederhana— yang pastinya wanita paruh baya itu membuatnya sendiri—juga sup rumput laut. Padahal Hyuna tidak mengharapkannya, pekerjaan membuatnya seakan lupa hal seperti ini. Ditambah tahun lalu mereka tidak merayakan ulang tahun Hyuna karena mereka masih berkabung atas meninggalnya Eunji

Hal tersebut sebenarnya wajar karena Eunji meninggal tepat satu minggu sebelum hari ulang tahun Hyuna.  

“Ibu kenapa kau repot-repot membuat seperti ini?”

“Tidak apa, lagi pula aku senang melakukan hal seperti ini. Tidak ada yang bisa kulakukan di rumah dengan ayahmu,” ucap ibunya sembari tersenyum.

“Ayah, juga terima kasih.” Hyuna hampir saja meneteskan air matanya karena senang. Kedua orang tuanya tertawa mengingat Hyuna sudah benar-benar beranjak dewasa.

“Baiklah, buat permohonan selain kami tetap di sisimu. Karena itu sudah kewajiban kami Hyuna-ya.” Ayah Hyuna—Jung Yoosang—mengusap pelan rambut putrinya. Menyalurkan rasa kasih sayang yang sangat mendalam kepada putrinya itu.

Hyuna mengangguk lalu membuat permohonan, setelahnya dia meniup lilin dan memotong makanan spesial itu sesuai porsinya.

“Apa permintaanmu untuk tahun ini?”

WHY YOU? ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang