Hyuna berjalan pelan menuju ke pintu depan rumahnya. Wanita itu menekan bel rumah tempat dulu ia tinggal. Menunggu pintu dibuka. Seorang wanita setengah baya keluar membuat jantung Hyuna berdetak lebih cepat dari sebelumnya.
Wanita itu menatap Hyuna biasa saja. Seolah putrinya tidak pernah pergi, atau bahkan mungkin dia sudah melupakan Hyuna. Suara angis Hyuna langsung terdengar, terdengar sangat pilu. Namun tetap saja masih tidak ada respons dari ibunya.
“Ibu ....” Hyuna berbicara lirih sambil mengusap pelan air matanya. Hyuna memeluk ibunya, tetapi respon yang Hyuna dapatkan jauh diluar dugaan Hyuna. Ibunya langsung melepaskan pelukan Hyuna.
“Maaf, tetapi lebih baik pergi saja. Fakta bahwa kau meninggalkan orang tua dan semua orang terdekatmu selama lima tahun bukanlah hal yang mudah untuk dimaafkan, Hyuna. Pergilah sebelum aku membuatmu menyesal selamanya.” Hyuna menutup mulutnya, apakah se-fatal itu kesalahan yang dia lakukan?
“Aku juga tidak bisa melakukan apa pun. Aku juga melalui banyak hal. ” Ibu Hyuna yang hendak masuk ke rumah menghentikan niatnya. Hyuna menatap ibunya.
“Jung Hyuna!” Hyuna mendongak ketika wanita di depannya berteriak. Lalu jika Hyuna pergi, kenapa mereka tidak mencari Hyuna? Selama ini Hyuna berpikir bahwa dia tidak diinginkan di dunia ini, dan mungkin hal tersebut benar adanya. Tidak ada yang benar-benar peduli dengan Hyuna sampai saat ini, Baekhyun sekalipun.
“Asalkan Ibu tahu, aku melalui sangat banyak hal sampai aku memberanikan diri pergi kesini. Bahkan tidak ada keluargaku ataupun orang terdekatku tidak pernah mencariku. Jangan pernah berlagak kalian adalah orang yang paling menderita, maafkan jika kata-kata yang aku lontarkan sedikit kasar. Lain kali aku akan pergi kesini bersama anakku karena dia juga selalu menanyakan keluarganya.”
“Apa yang kau maksud?” Hyuna menggeleng kecil sambil tersenyum miring. Rasa bersalahnya seolah lenyap seketika, digantikan dengan rasa marah. Hyuna melangkahkan kakinya keluar meninggalkan rumah serta orang yang mengurusnya sejak kecil. Mungkin Hyuna akan kembali nanti ketika emosinya lebih stabil.
Dan tanpa Hyuna sadari, ibunya menatap kepergian wanita itu dengan air mata yang berlinang. Perasaan bersalah menyelimuti hatinya.
W H Y • Y O U
“Kau sudah menemukan alamatnya?” Jongin bertanya pada Baekhyun membuat pria yang ditanyai itu mengangguk. Semalaman dia memikirkan banyak hal. Dan setidaknya dia harus mencari tempat tinggal Hyuna, untuk mengetahui apakah keadaan keluarga kecilnya baik-baik saja.
Baekhyun juga baru saja sudah merundingkan masalahnya dengan Hyuna. Baekhyun memilih untuk mengumumkan kepada publik bahwa Baekhyun masih sah sebagai suami Hyuna.
Pria itu juga baru saja sudah merundingkan tentang keputusannya. Baekhyun akan tetap menyanyi dengan syarat dia akan mempublikasikan tentang statusnya yang sebenarnya. Hal itu tentu saja akan menuai banyak kritikan bagi Baekhyun, tetapi itulah keputusan yang dia buat. Setidaknya itu keputusan yang dibuat olehnya saat ini.
Baekhyun masih belum mengerti maksud dari telepon Hyuna tadi malam. Kerja keras apa yang Hyuna maksud? Namun Baekhyun memilih untuk memikirkannya nanti. Dia harus menyiapkan banyak hal saat ini.
“Dia sangat dekat dengan kita selama ini.” Baekhyun menjawab Jongin sambil memutar badannya. Keadaannya jauh lebih baik dibandingkan semalam. Emosinya juga sudah stabil. Walaupun masih ada keresahan di hatinya, Baekhyun sangat ingin langsung pergi ke tempat tinggal Hyuna saat ini.
“Kau ingin aku meretas ponsel Hyuna?” Jongin menatap aneh kepada Baekhyun yang mengiriminya pesan. Padahal jarak mereka hanya sekitar 2 meter saat ini. Entah apa maksud orang di depannya ini.
Baekhyun kembali mengangguk pelan. Jongin tidak habis pikir dengan Baekhyun, bagaimana bisa dia meretas ponsel istrinya sendiri? Apakah itu hal yang wajar? Mengingat Baekhyun tidak pernah bertemu Hyuna selama ini.
“Baiklah, tetapi ada saran yang lebih baik. Pergilah ke rumah Hyuna sekarang, minta maaf padanya.” Jongin mengerlingkan matanya membuat Baekhyun bergidik karena jijik. Terlepas dari hal itu, perkataan Jongin benar, itu adalah cara yang lebih baik. Walaupun dampaknya mungkin sangat buruk.
“Lantas kau menyuruhku melakukannya? Kau tahu hal itu sangat sulit. Terlebih aku harus mengingkari janji kepada diriku sendiri, yaitu menunggu Hyuna bukan mendatanginya.” Pria itu berusaha menjelaskan situasi yang kini dia alami.
“Dan kau tahu sendiri situasinya sudah berbeda dibandingkan sebelumnya. Jangan menjadi bodoh dengan membuat dirimu terluka. Aku yakin Hyuna juga masih menyimpan perasaan kepadamu. Jika tidak, mustahil semalam doa menelepon sambil menangis.” Baekhyun tidak bisa membantahnya karena hal itu bisa jadi benar.
“Benar. Yang ini aku tidak bisa membantah sama sekali. Bahkan karena hal ini aku tidak jadi meninggalkan dunia entertainment. Karena jika jujur, aku tidak pernah ingin meninggalkan hal itu. Aku hanya merasa harus bukannya ingin. Kedua hal itu ber—”
“Sebentar, aku baru mengingat hal ini.” Jongin memotong perkataan Baekhyun. Pria itu hanya mencibir kecil karena ucapannya terpotong. Tapi setelah melihat raut wajah serius dari pria yang kini duduk di depannya itu, Baekhyun langsung diam.
“Apakah kau paham ucapan Hyuna di telepon kemarin? Aku baru menyadarinya. Hyuna ikut campur dalam membuatmu menjadi penyanyi, Baek. Jika kau tidak percaya, buktinya kemarin Hyuna langsung tahu beberapa menit setelah kau memberitahukan kepada salah satu manajermu.” Baekhyun mencerna perkataan Jongin. Dia juga baru menyadari hal ini.
“Jadi selama bertahun-tahun Hyuna mengawasi diriku?” Jongin mengiyakan pertanyaan yang baru saja terlontar dari mulut Baekhyun. Ini sudah jelas. Ditambah fakta bahwa seseorang dari agensi mengetahui Baekhyun karena video pernikahan Baekhyun. Padahal setahunya Baekhyun tidak pernah menyebarkan video tersebut.
“Kau juga bilang saat orang agensi mendatangimu, mereka membawa video pernikahanmu dengan Hyuna.” Baekhyun hanya mengangguk kikuk, entah kenapa Baekhyun merasa sangat bodoh saat ini. Atau karena Jongin yang terlalu pintar? Tetapi sepertinya orang awam pun mengetahui fakta yang baru saja diketahui Baekhyun.
“Apakah aku terlalu bodoh karena tidak pernah menyadari hal ini?” Baekhyun bergumam pelan berharap hanya dirinya yang mendengar. Tetapi Jongin mendengar gumaman tersebut hanya terkekeh kecil.
Yah, dia tahu saat situasi seperti ini tidak seharusnya dia tertawa. Tetapi ini lebih baik karena sejujurnya tidak ada orang yang menyukai suasana canggung. Termasuk Jongin dan juga Baekhyun.
“Tapi bukankah itu berarti Hyuna mengingat semuanya?” Ya, sepertinya lima tahun adalah waktu yang lebih dari cukup untuk Hyuna mengingat semuanya. Saat mendengar pertanyaan Baekhyun, Jongin tidak tahu membalas apa karena memang sudah seharusnya Hyuna mengingat masa lalunya.
•••••
Rabu, 25 Agustus 2021.
•••••
Jadi pendek karena ada bagian yang aku potong hehe. Aku hari ini capek banget asli wkwk. Males ngerevisi juga, kemarin pas ngecek masih ada typo huhu maafkeun.
Btw, makasih banyak buat yang udah mampir huhu. Aku juga lagi benerin beberapa typo. Tapi ga di sini sih.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY YOU? ✅
Fanfiction[END] Baekhyun tidak pernah tahu jika kesalahannya dalam satu malam membuat hidup yang ia jalani berubah total. Hyuna yang terbangun setelah hampir dua minggu terbaring di ranjang rumah sakit. Wanita itu ... mengalami amnesia. Seharusnya dia tidak l...