Why You? (50)

70 7 9
                                    

“Ada hal yang harus kukatakan.” Hyuna menatap dalam pria itu membuat Baekhyun langsung mengubah raut wajahnya menjadi kebingungan. Dan Baekhyun baru saja ingat. Ada yang harus Hyuna jelaskan kepadanya.

W H Y • Y O U

Daebak!” Soojung memekikkan kata itu ketika mendapatkan kiriman foto dari suaminya. Di rumah sekarang hanya ada Soojung dan juga Jiwon. Yang pastinya, putri mereka kini masih tertidur pulas. Namun hal itu membantunya

Ting!

Sebuah notifikasi masuk ke ponselnya kembali. Sudah sangat lama sejak pria itu menghubunginya. Park Chanyeol. Sejak Hyuna pergi meninggalkan semuanya. Dia dan Chanyeol tidak pernah saling mengirim pesan seperti dulu. Lebih tepatnya saat itu dia sedang hamil, dan seterusnya dia sangat sibuk mengurusi Jiwon. Tetap saja ketika Soojung memiliki waktu senggang, dia tidak berniat kembali menghubungi Chanyeol.

Kau ingin karier Baekhyun berakhir? Jangan berikan itu kepada siapa pun. Aku tahu kau mendapatkan foto Baekhyun dan juga Hyuna.

Pesan singkat itu membuat Soojung terkekeh kecil. Soojung yakin jika Baekhyun tidak akan jatuh semudah itu. Karena hal tersebut, Soojung nekat untuk menyuruh Jongin pergi ke rumah Hyuna. Dan lihatlah apa yang dia dapatkan.

Soojung memilih untuk tidak menggubris pesan dari Chanyeol itu. Dengan segera Soojung mulai melakukan rencananya. Menyebarkan foto tersebut ke media sosial. Dengan begitu orang yang baru saja mengaku-ngaku sebagai pasangan Baekhyun akan malu setengah mati, atau lebih tepatnya mendapat banyak kritikan. Mengkonfirmasi tanpa adanya hubungan pasti. Benar-benar menyedihkan.

Dan Soojung sama sekali tidak memikirkan. Dari mana Chanyeol tahu mengenai hal ini. Dia hanya berpikir untuk mengabaikan pesan tersebut.

W H Y • Y O U

Baekhyun kini menyetujui bahwa semua manusia pasti pernah menyesal. Entah dalam hal apa, tidak ada satupun orang yang tidak pernah merasakan penyesalan. Dan penyesalannya adalah meninggalkan Hyuna. Karena selama lima tahun ini Baekhyun sangat bodoh.

“Omong-omong apa yang ingin kau katakan?” Raut wajah Hyuna seketika berbuah ketika Baekhyun menanyakan hal tersebut. Hyuna langsung terduduk di sebuah kursi kecil tempatnya berada.

Oppa, apakah kau ingat bahwa Jin-Hwa pernah bilang dia memiliki adik laki-laki?” Baekhyun tidak bergeming. Dia baru saja teringat akan hal itu. Tanggal 11 November saat dia pertama kalinya bertemu dengan Jin-Hwa. Baekhyun ingat, bahwa Jin-Hwa mengatakan dia memiliki seorang adik laki-laki.

“Benar, seperti yang  pikirkan. Namanya Byun Joon-Sung. Jin-Hwa dan Joon-Sung terlahir kembar. Aku benar-benar bahagia saat mengetahui hal itu. Tapi semua berubah, Joon-Sung meninggalkan kami berdua. Hal itu hanya berselang dua hari setelah kelahirannya.” Hyuna berkata dengan pelan sekali. Akan tetapi, sesekali tetap tersenyum berusaha menguatkan dirinya sendiri meskipun hal itu sangatlah sulit baginya.

“Ini salahku ... jika saja aku tidak meninggalkan kalian, mungkin ....” Ucapan Baekhyun baru saja membuat Hyuna menggeleng tegas. Karena yang meninggalkan semuanya bukanlah Baekhyun melainkan Hyuna.

Oppa, aku baru ingat. Ini bukan salah kita. Hanya takdir yang membuat hal ini terjadi. Takdirlah yang membuat kita bertemu dan berpisah. Jadi ingatlah, jangan pernah menyalahkan diri sendiri. Meskipun nyatanya aku masih melakukan hal itu.” Hyuna melanjutkan perkataannya dalam hati.

“Aku mencintaimu, lebih dari apa pun asalkan kau tahu Hyuna.” Hyuna mengangguk, dia mempercayai Baekhyun. Dulu dia selalu meminta Baekhyun untuk tidak meninggal dirinya, tapi yang terjadi malah Hyuna yang meninggalkan Baekhyun.

“Aku juga, maka dari itu jangan pernah berpikir untuk berhenti menyanyi.” Baekhyun diam, wanita itu benar. Akhir-akhir ini Baekhyun ingin sekali berhenti. Banyak sekali hal yang membuatnya berpikir seperti itu.

“Aku tahu, alasan Oppa menangis waktu itu. Aku juga tahu bahwa setelah menjalani wajib militer Oppa tidak pernah pergi k—”

“Dari mana kau tahu hal itu?” Baekhyun memotong perkataan Hyuna baru saja. Wanita itu mengangguk. Tentu saja dia tahu hal ini. Jika Baekhyun mengawasi Hyuna pastinya dia tahu apa yang dilakukan istrinya itu.

Oppa, tenang saja, aku tidak akan membocorkan kepada siapa pun. Atau mungkin lebih baik kau jujur. Karena awalnya pun aku marah. Kau berbohong dengan mengatakan pergi nyatanya jarak kita sangat dekat.” Hyuna menghela napas pelan.

Benar, dia sangat kecewa. Namun di sisi lain dia mengerti Baekhyun. Dia harus menderita bertahun-tahun lebih lama dengan menunggu Baekhyun karena hal itu. Hingga Hyuna mengingat bahwa itu adalah mimpi Baekhyun. Hyuna akhirnya mengerti hal itu, mulai memahami banyak hal.

Baekhyun baru saja hendak membuka mulutnya sampai Hyuna berucap lebih dulu. “Jangan meminta maaf, aku lebih ingin mendapatkan terima kasih daripada kata maaf. Itu jauh lebih membuatku bahagia.” Hyuna tersenyum kecil. Rasanya sangat menyenangkan, seperti melepaskan beban seluruh beban yang ada.

“Terima kasih, karena sudah membuatku lebih baik. Terima kasih karena sudah mau bertahan. Mari kita lanjutkan cerita yang kita buat.” Baekhyun merentangkan tangannya memberikan isyarat agar Hyuna masuk ke pelukannya. Hyuna tersenyum kecil lalu memeluk Baekhyun.

Oppa, hal yang paling sulit bukanlah memahami kesalahanmu. Melainkan ketika Jin-Hwa bertanya di mana ayah kandungnya. Ketika itu terjadi aku hanya bisa tersenyum tanpa mengatakan apa pun. Sampai Kyungsoo datang untuk membantu. Tapi ... sekarang tidak lagi, karena kau sudah kembali. Tenanglah, aku dan Kyungsoo tidak memiliki hubungan sama sekali.” Baekhyun mengangguk pelan.

“Ibuuu!!” Terdengar teriakan dari dalam membuat Hyuna langsung melepaskan pelukan Baekhyun. Dia terkekeh ketika mendapati Jin-Hwa yang sudah berlari kecil ke arahnya dan Baekhyun.

“Apa yang kau lakukan?” Hyuna menghampiri anaknya lalu menggendongnya.

“Tidak ada, hanya saja Ibu tidak ada di kamar setelah aku bangun.” Hyuna tertawa. Sedikit bersyukur mengingat apa yang dilakukan oleh Hyuna dan Baekhyun tadi.

“Apakah kau tidak ingin digendong oleh ayah?”

“Ayah?” Jin-Hwa memicingkan matanya lalu menangkap keberadaan Baekhyun.

“Jin-Hwa, apakah kau mau bertemu dengan ayah?” Jin-Hwa mengangguk mantap. Bagi Jin-Hwa Baekhyun adalah orang yang sangat baik. Bahkan disaat mereka tidak pernah bertemu sebelumnya, dengan baik hati Baekhyun membantu Jin-Hwa untuk menemukan ibunya.

“Maaf karena datang terlambat ....” Anak itu mengerjakan matanya. Dalam hati dia bersorak, akhirnya dia mendapatkan ayah yang nyata. Karena selama ini Jin-Hwa tidak pernah benar-benar merasa memiliki orang tua yang lengkap. Meski selama ini ada yang menggantikan, tapi kali ini berbeda. Ini nyata.

•••••

Rabu, 1 September 2021.

•••••

agak pendek karena ada bagian yang aku potong. demi kenyamanan membaca aja sih (emot nangis).

untuk lost aku bakalan publish satu paragraf prolog dan chap pertama dulu hehe. soal update aku masih ga tahu kapan. karena cerita ini aku cepetin jadi kemungkinan update tiap harinya ditunda dulu buat lost. oh ya, cerita itu agak beda sama ini ya, kemungkinan bakalan lebih banyak rahasia dan agak misteri? tapi bahasanya lebih ringan dari ini, masih tetep baku, kok 。◕‿◕。

sekalian mawu kasi inpo, part ini tinggal 4 part menuju ending. bentar lagi semuanya selesai. harusnya sih sekitar 10 part lagi ya, tapi karena males dan pengen ini selesainya cepet, akhirnya aku panjangin, agak kuwalahan ngeditnya sih. tapi semangat deh buat diriku haha!

silakan tekan bintang di pojok bawah, terima cash~

WHY YOU? ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang