"Apakah ibumu ada di sekitar sini?" Perkataan Baekhyun membuat anak itu memutar kepalanya ke sekitar. Dia hanya menggelengkan kepalanya. Tidak ada orang yang dikenalnya di tempat ini. Baekhyun mengajak Jin-Hwa duduk di salah satu bangku panjang.
Hari sudah beranjak gelap. Namun, orang tua Jin-Hwa belum juga muncul. Baekhyun duduk di samping anak itu sambil memperhatikan depan mereka, barangkali jika ada orang yang dikenal oleh Jin-Hwa.
"Paman!" Jin-Hwa menggoyang-goyangkan lengan Baekhyun, anak itu menundukkan kepalanya. Baekhyun berpikir mungkin anak ini sedang kedinginan. Tangan Baekhyun saat ini beralih memegang telapak Jin-Hwa, agar anak tersebut tidak terlalu kedinginan.
"Apakah kau mempunyai saudara?" Baekhyun bertanya, karena sejak tadi mereka berdua hanya diam saja. Dia tidak ingin Jin-Hwa merasa takut kepadanya. Mungkin saja jika tiba-tiba Jin-Hwa merasa takut kepadanya, ditambah pakaiannya kini cukup tertutup.
"Aku punya adik laki-laki, tetapi aku tidak pernah bertemu dengannya. Kata Ibu dia sudah tenang di atas sana." Jin-Hwa menunjuk ke langit. Baekhyun tersenyum, dia paham apa maksudnya.
Entah kenapa saat ini Baekhyun merasa dia sedang bersama Hyuna. Ditambah nama Jin-Hwa adalah nama yang pernah Hyuna pakai selama beberapa hari ketika wanita itu kehilangan ingatannya. Baekhyun kembali memandangi jalanan yang ada di depannya.
"Paman, kenapa kau mengenakan masker seperti itu?" Jin-Hwa menyentuh masker hitam yang Baekhyun kenakan. Pria itu terkekeh kecil, tentu saja dia harus mengenakan masker. Jika tidak bisa jadi tempat mereka duduk saat ini dikerumuni oleh banyak orang.
"Jin-Hwa, apakah kau tahu seseorang bernama Byun Baekhyun? Itu adalah aku." Baekhyun tertawa. Membuat Jin-Hwa mengangguk untuk kesekian kalinya. Jelas Jin-Hwa tidak mungkin tahu siapa itu Baekhyun karena hal itu sangatlah mustahil.
"Aku tahu siapa, Paman, Ibu selalu mendengarkan lagu-lagu dari orang itu. Tapi benarkah paman orangnya? Lalu kenapa pergi ke sini?" Baekhyun diam mendengarkan perkataan polos anak ini. Bagaimana bisa dia mengenal Baekhyun? Apakah itu berarti orang tua Jin-Hwa adalah salah satu penggemar Baekhyun?
"Paman ke sini menunggu seseorang, setiap tanggal 11 November. Oh ya, siapa nama ayahmu?" Baekhyun berusaha mengalihkan pembicaraan, jika tidak, mungkin dia bisa berbicara lebih lagi mengenai Hyuna. Dan Baekhyun tidak bisa membiarkan hal itu terjadi.
"Do Kyungsoo, nama yang bagus bukan? Tapi dia sangat pendiam, walaupun sebenarnya baik." Jin-Hwa menjawab pertanyaan Baekhyun sambil mengayunkan kakinya. Seketika Jin-Hwa sedikit murung, hanya sedikit.
"Namamu bagus, Do Jin-Hwa." Jin-Hwa hanya mengangkat kedua bahunya ketika Baekhyun mengatakan hal tadi. Pria itu mengusap pelan rambut Jin-Hwa, matanya menatap ke sekeliling berkali-kali berharap ada yang mengenali Jin-Hwa tetapi nihil.
Baekhyun yang menyadari jika sudah hampir satu jam semakin merasa cemas. Salju sudah mulai turun, dan hal ini mungkin sangat berbahaya bagi anak kecil seperti Jin-Hwa. Hingga tiba-tiba Jin-Hwa turun dari kursinya lalu berlari menuju ke seseorang.
Baekhyun menatap Jin-Hwa hendak mengejarnya, tapi Jin-Hwa sudah berada di pelukan seorang pria. Sepertinya itulah orang yang bernama Do Kyungsoo. Baekhyun sepertinya harus segera meninggalkan mereka.
"Permisi."
Pria itu bersuara saat Baekhyun hendak berdiri. Baekhyun menoleh ke arahnya, pria itu semakin mendekat bibirnya masih menyunggingkan senyum. Pria itu kini membungkukkan tubuhnya mengucapkan kata-kata terima kasih sembari meminta maaf.
"Terima kasih karena sudah menemani Jin-Hwa, dan maaf karena merepotkan. Ibunya tadi terjatuh ketika sedang mencari taksi, dan aku langsung mencari Jin-Hwa. Anak ini memberitahu bahwa dia senang bersamamu." Baekhyun buru-buru menggelengkan kepalanya ketika mendengar hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY YOU? ✅
Fanfiction[END] Baekhyun tidak pernah tahu jika kesalahannya dalam satu malam membuat hidup yang ia jalani berubah total. Hyuna yang terbangun setelah hampir dua minggu terbaring di ranjang rumah sakit. Wanita itu ... mengalami amnesia. Seharusnya dia tidak l...