“Ini adalah waktu yang tepat.” Hyuna bergumam sendiri. Wanita itu menyobek satu kertas lalu menuliskan beberapa kalimat. Hyuna duduk termenung, hampir jam dua belas malam. Dia kembali mengecek ponselnya memastikan semua sudah siap.
“Tenanglah, kau bisa Hyuna. Jika kau tidak melakukan ini, sampai kapan pun kau tidak akan lepas dari Baekhyun.” Hyuna menghela napasnya berkali-kali. Selepas terbangun karena bermimpi, Hyuna memantapkan tujuannya. Menjauh dari semuanya terlebih dahulu.
Rencana Hyuna adalah membuat Baekhyun kemari agar pria itu bisa membaca apa yang Hyuna tinggalkan di kamar ini. Seharusnya Hyuna meninggalkannya di apartemen Baekhyun tadi, tetapi karena masih ragu akhirnya wanita itu membuang tulisannya.
“Aaaa!!” Hyuna berteriak keras lalu menghancurkan barang-barang di sekelilingnya. Orang tuanya langsung masuk ke kamar Hyuna. Kini Hyuna bisa melihat ibunya keluar dengan panik sambil menelepon Baekhyun.
Hyuna membawa dompet dan juga ponselnya di saku. Setelah itu dia mengamankan catatan tadi agar Baekhyun mudah menemukannya. Setelah beberapa saat wanita itu bisa mendengar suara mobil mendekat.
“Hyuna!” Dengan cepat Hyuna berteriak agar pria itu segera menjauh. Tetapi pria itu malah semakin mendekat. Wanita itu melempar gelas kepada Baekhyun membuat Baekhyun menyentuh keningnya. Hyuna sedikit merasa bersalah, tetapi tetap saja berlari pergi menjauhi rumah.
Tidak memedulikan teriakan yang memanggilnya. Hingga kini seseorang memekik memanggil namanya. Awalnya Hyuna tidak mengenali pria itu tetapi setelah orang itu membuka masker dan topinya, Hyuna ikut terkejut.
“Oh Sehun?”
Hyuna mendengar teriakan Baekhyun memanggilnya. Karena sedang sangat was-was ditambah saat ini hujan deras. Hyuna meninggalkan Sehun yang masih terdiam di tempat tadi.
“Akhh!” mendengar suara rintihan seseorang, lantas pria itu berlari ke arah suara. Baekhyun terjatuh ketika berlari. Kini Sehun mengerti kenapa Hyuna terlihat seperti sedang dikejar-kejar. Baekhyun yang kepalanya juga terluka setelahnya ikut tidak sadarkan diri.
W H Y • Y O U
“Kau sudah bangun?” Suara seseorang langsung terdengar ketika Baekhyun membuka mata. Dimana dia sekarang? Lalu apa yang terjadi dengan Hyuna? Baekhyun bangkit mencoba duduk, mengabaikan rasa pening di kepalanya.
“Aku di mana?” Suara helaan napas terdengar ketika Baekhyun menanyakan hal tersebut.
“Se-Sehun?” Pria itu mengangguk pelan. Dia pikir orang yang ada di dekatnya adalah Jongin atau siapa pun itu. Namun ini adalah Sehun, bagaimana bisa orang ini berada di Seoul. Bukanlah seharusnya Sehun berada di Jeju sekarang?
“Kau di rumah sakit sekarang. Semalam kau pingsan, lebih baik kau istirahat terlebih dahulu.” Baekhyun menepis tangan Sehun. Baekhyun tidak mungkin bisa beristirahat di saat seperti ini.
“Hyuna, di mana dia? Semalam kondisinya sangat buruk. Aku harus menemukannya saat ini juga, Hun,” ujar Baekhyun sambil melepas jarum infusnya lalu beranjak berdiri. Namun Sehun langsung menidurkan Baekhyun kembali.
“Kau gila, Baek. Kondisimu tidak memungkinkan untuk mengejar Hyuna saat ini. Percayalah, Hyuna akan baik-baik saja. Pulihkan kondisimu lebih dulu.” Sehun memberitahu Baekhyun agar pria itu tidak bertindak gegabah.
“Masalahnya adalah Hyuna sedang hamil!” Baekhyun berteriak membuat Sehun terdiam. Baekhyun kini mengusap wajahnya kasar, lalu kembali berdiri.
“Apa yang kau maksud ... empat bulan yang lalu aku menemukan Hyuna dan dia masih lajang.” Sehun tertawa kecil, tidak mungkin jika Hyuna hamil. Hyuna bahkan mengatakan bahwa dia belum memikirkan untuk berpacaran ketika Sehun menggodanya.
“Seharusnya aku yang bertanya kepadamu, seharusnya kau saat ini berada di Jeju bukan di Seoul. Dan empat bulan lalu kau bertemu Hyuna? Apa yang kau maksud?” Baekhyun menanyai Sehun, kini pria itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Karena aku hanya saling bertukar kabar dengan Hyuna setelah kejadian beberapa tahun yang lalu. Sekitar awal tahun kemarin aku mengunjungi Hyuna untuk mengirim undangan pernikahan. Akan tetapi, Hyuna mengatakan sangat menyesal karena tidak bisa datang. Kita juga tidak pernah menghubungi selama lima tahun terakhir.”
“Kau menikah? Selamat untukmu, tetapi bukan itu yang penting saat ini. Hyuna mengalami amnesia, dan sepertinya kau tidak mendengar hal tersebut.” Sontak Sehun membulatkan matanya. Sepertinya dia melewatkan banyak kejadian. Padahal hanya selang berapa bulan kepergiannya.
“Tanggal 29 Januari lalu Hyuna mengalami kecelakaan yang disebabkan olehku, dan itu membuatnya kehilangan ingatan. Awalnya aku tidak mengenali Hyuna karena selama lima tahun tidak bertemu. Bahkan ketika Eunji meninggal, aku tidak pernah bertemu Hyuna.
“Dan kami menikah karena beberapa hal. Dua bulan yang lalu Hyuna hamil, dan setelah usia kandungannya satu minggu kami kecelakaan. Hyuna diculik semalaman.” Baekhyun menghentikan kalimatnya, dia tidak bisa memberitahu bahwa kakak tiri Sehun terlibat dalam hal ini.
“Hyuna diculik? Apa yang sebenarnya terjadi?” Baekhyun menggeleng berbohong. Membuat Sehun lagi-lagi menghela napasnya.
“Semalam, Hyuna seperti mengamuk, bahkan dia melempar gelas ke arahku. Lalu dia kabur, di tengah malam, dan dalam kondisi hujan deras.”
“Ini sangat rumit, kau sudah melaporkan ke polisi?” Baekhyun mengangguk pelan. Dia memang sudah melaporkannya setelah malam kejadian, tetapi mereka belum menemukan pelakunya.
Namun, kemarin Baekhyun sudah mengetahui pelaku dan dalang kejadian yang menimpanya serta Hyuna. Dan salah satu pelakunya berkaitan dengan orang yang berada di depannya saat ini.
“Aku akan menghubungi Jongin lebih dulu. Di mana ponselku.” Sehun memberikan ponsel Baekhyun kepada pemiliknya. Pria itu terlihat sangat gelisah dari tatapan matanya.
“Apa yang terjadi?” Sehun menanyakan hal itu, karena belum terdengar nada sambung sejak tadi. Baekhyun menggeleng menanggapi pertanyaan Sehun baru saja. Bahkan setelah beberapa saat.
“Dia tidak bisa dihubungi. Orang tua Hyuna, dan bahkan Soojung.” Baekhyun memukul ponselnya menuju ranjang karena merasa kesal. Kenapa semua tidak menjawab panggilan di saat seperti ini.
“Sebentar, semoga saja dia menjawab.” Seolah teringat dengan seseorang Baekhyun kembali mengambil ponselnya. Terdengar nada sambung, membuat Baekhyun menghela napas lega.
“Yeol, ini aku, Hyuna menghilang sekarang aku butuh bantuan. Tidak ada yang bisa dihubungi. Bisakah kau membantuku mencari Hyuna?” Baekhyun berkata langsung, ini sudah pukul delapan pagi. Artinya sudah sekitar delapan jam Hyuna pergi.
“Apa yang terjadi? Kupikir kita tidak bisa melaporkan ke polisi ini belum 2×24 jam.” Suara Chanyeol terdengar. Benar, mereka tidak bisa melaporkannya.
“Bisakah kau ke sini sebentar? Aku akan menjelaskannya nanti.” Chanyeol mengiyakan saran Baekhyun lalu bergegas menuju rumah sakit. Baekhyun berkali-kali membenarkan rambutnya.
Hingga setelah satu jam berlalu akhirnya pintu ruangan ini terbuka. Chanyeol sudah datang, selain itu dia bersama dengan Jongin. Baekhyun berkali-kali mengucap syukur dalam hati.
“Sehun?” Chanyeol dan juga Jongin mengerutkan dahinya ketika melihat seseorang yang familier bagi mereka. Sehun juga ada disini. Wajah mereka terlihat berpikir ketika benar-benar tersadar Sehun berasa di sini.
Melihat raut wajah kaget dari yang lainnya Sehun berkata akan menjelaskannya nanti. Yang paling penting saat ini adalah Hyuna. “Aku tahu kalian terkejut, tetapi saat ini Hyuna lebih penting.”
•••••
Senin, 16 Agustus 2021.
•••••
Maafkan kalo ada typo dan kesalahan hikd.
Makasih banyak yang mau mampir buat sekadar vote, komen, atau baca. Serius itu naikin mood plis <3.
Bisa DM instagram aja ya semisal pengen liat channel. Di sana aku cuma curhat haha, sedikit spoiler juga sih. Aku udah bagi wkwk, buat ig mau kubanyakin spoiler aja sih. Kalau di tele tempat kasi info.
Sekian, tenciyuuu.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY YOU? ✅
Fanfiction[END] Baekhyun tidak pernah tahu jika kesalahannya dalam satu malam membuat hidup yang ia jalani berubah total. Hyuna yang terbangun setelah hampir dua minggu terbaring di ranjang rumah sakit. Wanita itu ... mengalami amnesia. Seharusnya dia tidak l...