Why You? (9)

129 19 5
                                    

Hyuna perlahan membuka matanya, dan hal yang pertama dilihat olehnya adalah Baekhyun. Detik berikutnya laki-laki itu langsung memeluknya.

"Kau tidak apa-apa 'kan? Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Aku tidak apa, sebenarnya aku ingin bertanya sesuatu apakah boleh?" Baekhyun menganggukkan kepalanya.

"Apakah identitasku sudah diketahui? Sekeras apa pun aku mencoba, aku tidak mengingat siapa aku. Aku lelah." Hyuna terisak pelan, dia balik memeluk Baekhyun yang sekarang hanya terdiam.

"Belum."

"Aku mengingat sesuatu, setiap aku pingsan seperti tadi. Aku selalu memimpikan orang, tetapi kau tidak bisa mengingat wajahnya. Hanya suara, dan entah aku juga masih bingung."

"Empat hari lagi, setelah empat hari, aku akan lebih serius mencari siapa dirimu. Saat ini, aku tidak bisa maksimal. Tunggu sampai hari pernikahan kita."

W H Y • Y O U

"Kau mau ke mana?" Kang Jiran menatap heran kakaknya yang sedang bersiap untuk pergi. Biasanya kakaknya itu akan seharian berada di rumah.

"Minimarket, aku pikir kau sedang tidak bisa diganggu." Jiran menganggukkan kepalanya, biasanya memang kakaknya menyuruh dia untuk pergi ke minimarket. Entah apa yang ada dipikirkan saudara kandungnya itu hingga selalu mengurung diri di rumah.

"Baiklah itu kabar baik untukku, siapa tahu kau mendapat pacar Jin-Oh."

"Hei, kau tidak sopan sekali, kenapa selalu memanggilku dengan nama?"

"Karena akan menjijikkan jika memanggilmu dengan sopan, itu bukan gayaku." Jiran tertawa lalu kembali fokus kepada komputer miliknya. Masih mencari-cari informasi tentang orang hilang yang ada di berbagai situs.

W H Y • Y O U

"Apa yang sedang kau lakukan?" Hyuna masuk ke kamar Baekhyun yang sejak tadi tidak keluar. Entah apa yang orang itu lakukan di dalamnya membuat Hyuna penasaran dan masuk.

"Tidak ada. Omong-omong nanti kita akan membeli cincin. Kau tahu sendiri, kita tetap perlu cincin."

"Lebih baik sekarang saja. Aku terlalu bosan sekarang, dan juga aku sedang ingin makan di luar." Baekhyun terlihat berpikir sejenak dan akhirnya mengiyakan.

"Baiklah, mari bersiap, nanti kita membeli budae jjigae." Hyuna keluar dari kamar Baekhyun dan segera berganti baju untuk pergi. Baekhyun juga melakukan hal yang sama, bersiap untuk pergi.

Hyuna dan Baekhyun berjalan menuju ke tempat parkir dan segera masuk ke mobil. Setelah beberapa saat keduanya akhirnya sampai di toko perhiasan. Dilihat dari tempatnya, sepertinya ini bukan toko perhiasan biasa, yang artinya kebanyakan orang kaya yang membeli perhiasan di tempat ini.

"Kau lebih suka emas biasa atau yang emas putih?" Baekhyun mengalihkan perhatian Hyuna yang sedang melihat-lihat.

"Terserah, hanya saja jika dilihat aku lebih suka yang emas putih." Hyuna mengendikan bahunya matanya menatap ke salah satu cincin yang terpajang. Baekhyun melihat arah pandang Hyuna dan tersenyum.

"Mau yang ini?" Baekhyun menunjuk sepasang cincin yang ditatap Hyuna.

"Kalau boleh, aku suka yang itu."

"Oke, kita ambil yang ini."

W H Y • Y O U

Baekhyun dan Hyuna sudah berada di mobil sedang menuju restoran untuk membeli budae jjigae.

"Lalu bagaimana dengan cincin ini?" Hyuna menatap jari manis kirinya yang sudah terpasang cincin.

"Simpanlah, atau kalau perlu pakai keduanya."

WHY YOU? ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang