"Oppa, ayo ke sini, mari kita mengambil foto." Aku berteriak agar orang itu mendengar teriakkan ku.
"Sebentar lagi kami akan selesai berfoto. Nanti kau baru boleh ikut." Aku mendengar orang itu bersuara kembali. Entah apa yang terjadi aku berlari meninggalkan mereka.
W H Y • Y O U
Hyuna membuka kedua matanya ketika merasakan sakit di kepalanya kembali menyerang. Tempat dalam mimpinya terasa tidak asing. Namun yang paling dipikirkan Hyuna adalah siapa orang yang ada di mimpi tersebut? Hyuna tidak melihat wajahnya dengan jelas.
Yang diingatnya semalam adalah dia masuk ke kamar Baekhyun. Lalu kepalanya sangat sakit dan setelahnya dia tidak mengingat apa pun.
Dia segera berjalan ke pintu dan hendak keluar. Setelah membuka pintu pemandangan yang ada dilihatnya sungguh tidak terduga.Di sofa terdapat dua orang paruh baya. Yang, sepertinya itu adalah orang tua Baekhyun. Pria itu sendiri entah di mana keberadaannya. Dua orang tersebut menatap Hyuna dengan wajah semringah seolah baru saja memenangkan lotre.
"Ayo duduk di sini. Seharusnya Baekhyun memberitahu kami bahwa dia sudah memiliki pasangan." Wanita paruh baya itu berkata sambil terkekeh kecil.
Hyuna menuruti perkataan mereka masih dalam keadaan tidak mengeluarkan suara alias diam. Karena dilihat dari gelagat kedua orang itu, salah bicara sedikit akan menghancurkan hidupnya.
"Baekhyun sedang tidak ada di rumah, aku tidak tahu. Namun ketika tadi masuk dan mengecek kamar Baekhyun, hingga kami sangat terkejut, bahwa anak kami akhirnya berkencan." Giliran pria yang ada di sebelah wanita itu berbicara. Sepertinya itu ayah Baekhyun.
"Oh ya, omong-omong namamu siapa?" lanjut pria itu.
"Choi Jin-Hwa." Hyuna bingung akan menjawab apa setelahnya. Sebab ditanya hal-hal lainnya dia tidak akan bisa menjawabnya.
"Nama yang cantik." Hyuna kembali menanggapi dengan senyuman kecil.
Pintu terbuka dan menampakkan seorang lelaki yang membawa kantong plastik entah apa isinya itu. Detik itu juga ibu Baekhyun berdiri dari sofa dan memeluk putranya dengan erat.
"Aduh Ibu lepaskan sebentar, apa yang kalian lakukan di apartemenku?" Bukannya menjawab orang itu malah mengeratkan pelukannya terlebih dahulu baru melepaskannya.
"Kami tidak percaya kau mengajak perempuan ke apartemen ini. Pantas saja kau sering menyuruh kami untuk tidak mampir ke sini."
Hyuna hanya diam tidak ada yang bisa dilakukan oleh dirinya. Semua dia serahkan kepada Baekhyun. Lagi pula pasti mengatakan kebenarannya.
"Jelaskan kapan kau menemui Jin-Hwa, dan berapa lama kalian sudah menjalin hubungan? Jika ibu ingat-ingat sepertinya ibu pernah melihat Jin-Hwa." Ibunya kembali bertanya.
Baekhyun menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Sorot matanya menunjukkan kebingungan. Begitu pula dengan Hyuna yang dia memiliki firasat buruk dalam hal ini. Tatapan pria itu menunjukkan ada yang tidak beres.
"Itu, kami ...." Baekhyun masih mencari jawaban yang tepat. Dari sofa Hyuna menatap Baekhyun dengan sedikit menyipitkan matanya. Apa rencana pria itu sebenarnya?
"Kami akan melaksanakan pernikahan satu minggu lagi. Kami baru saja mau memberitahukan kalian tiga hari sebelum pernikahan agar menjadi kejutan. Resepsi juga akan diadakan dua hari setelah pernikahan ...."
Jawaban Baekhyun sontak membuat Hyuna melotot tidak terima. Baekhyun menggelengkan kepalanya kecil tanda 'jangan katakan apa pun dulu' sambil menundukkan kepalanya. Sedangkan kedua orang tua Baekhyun langsung membuka mulut, sama terkejutnya dengan Hyuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY YOU? ✅
Fanfiction[END] Baekhyun tidak pernah tahu jika kesalahannya dalam satu malam membuat hidup yang ia jalani berubah total. Hyuna yang terbangun setelah hampir dua minggu terbaring di ranjang rumah sakit. Wanita itu ... mengalami amnesia. Seharusnya dia tidak l...