Why You? (42)

54 7 3
                                    

“Masalahnya adalah malam itu Hyuna meneleponku.”

Ucapan Baekhyun membuat semua orang yang berasa di sana langsung mengatupkan mulutnya.

Mereka menghela napas bersamaan. Baekhyun hanya menunduk, tidak lagi menatap yang lainnya. Baekhyun duduk di antara sahabatnya saat ini. Bagi mereka terlihat sangat jelas bahwa Baekhyun sangat-sangat ingin mencari Hyuna. Tetapi, Baekhyun memilih untuk tidak mencarinya.

“Kalau begitu carilah dia, atau lacak ponselnya. Kau lebih dari bisa untuk melakukan itu.” Sehun tiba-tiba berucap membuat Baekhyun menggeleng kecil. Tentu saja Baekhyun tidak mungkin melakukan hal itu. Baekhyun sudah berjanji untuk menunggu Hyuna bukan mencarinya.

Ponsel Baekhyun berbunyi membuat mereka langsung menoleh ke benda pipih tersebut. Baekhyun membuka ponselnya. Pesan dari orang yang sangat ditunggunya, tetapi isi dari pesan tersebut benar-benar membuat Baekhyun ingin menyerah atas semuanya.

Ingatlah, semua yang Oppa lakukan adalah pertunjukkan. Senang melihatmu baik-baik saja dan tampil di siaran televisi. Terima kasih atas waktunya selama ini. Sampai jumpa dan jangan pernah mencari aku.

“Kau tahu isi pesan ini?” Baekhyun hanya mengangguk atas pertanyaan Sehun. Tentu saja isinya adalah Hyuna menyuruh Baekhyun untuk tidak mencarinya. Tanpa Hyuna ketahui bahwa Baekhyun memang tidak pernah mencari Hyuna sama sekali.

“Hyuna tidak mengharapkan aku ada dalam kehidupannya. Sama dengan surat yang dia tinggalkan lima tahun yang lalu. Tidak ada yang berubah dari intinya.” Sehun tertawa karena jawaban Baekhyun. Baginya bukan itu inti dari pesan Hyuna, baik sekarang ataupun dulu.

“Kau tidak mengerti. Hyuna selalu menyuruhmu untuk mencari dia.” Baekhyun menggeleng keras. Tentu saja jika itu adalah maksud Hyuna selama ini. Dia berarti akan selamanya hidup dalam penyesalan untuk ke depannya.

“Benar, yang dikatakan Sehun benar adanya. Aku selalu berpikir demikian. Jika saja kau mencari Hyuna, mungkin akan banyak hal yang berubah.” Chanyeol menimpali pembicaraan mereka berdua. Mulutnya tidak tahan mengatakan hal itu.

“Lalu kenapa kalian tidak pernah bilang kepadaku?!” Baekhyun berteriak, untuk kedua kalinya mereka terdiam karena kalimat Baekhyun hari ini.

W H Y • Y O U

“Taeyeon-ssi?” Taeyeon menoleh ke arah suara yang memanggilnya. Wanita itu melipat dahinya karena tidak mengenal siapa yang memanggilnya. Taeyeon berjalan ke arah seseorang yang memanggilnya baru saja.

“Iya ... siapa?” Taeyeon melepas kacamata hitamnya memperhatikan wanita yang berada di depannya. Detik ke-sekian dia memekik tertahan. Jung Hyuna, bagaimana bisa orang ini berada di agensinya terlebih ini sudah malam.

“Mata Anda berubah, kudengar Anda sedang dekat dengan Baekhyun.” Hyuna menghentikan kalimatnya sebelum melanjutkannya kembali. “Lebih baik hentikan semua sandiwara ini, Eonni.”

“Ba-bagaimana—”

“Berhenti! Jangan katakan apa pun padaku. Hal yang sangat mudah untuk mengetahui nomor ponselmu. Nanti aku akan mengirimi pesan. Tenang saja, aku sudah menyimpan kontak dengan nama milikmu yang asli, Jung Eunji.” Hyuna berjalan meninggalkan Eunji atau yang selama ini dikenal sebagai Taeyeon oleh dunia.

Hyuna seolah sudah mengetahui fakta ini sangat lama. Namun nyatanya wanita itu baru saja mengetahuinya. Dan hal itu benar-benar membuatnya sangat terkejut. Terlebih selama ini Hyuna merupakan penggemar berat dari Taeyeon yang ternyata merupakan kakak kandungnya sendiri.

Orang yang selama ini mereka kira sudah tiada. Tetapi ternyata bertahun-tahun Eunji hidup sebagai orang lain. Ditambah lagi Hyuna tidak pernah menyangka hal itu karena perbedaan mata Eunji dengan sekarang benar-benar jauh.

W H Y • Y O U

“Maka aku harus mencarinya jika begitu.” Baekhyun berucap mantap. Kenapa tidak ada yang memberitahunya selama ini? Itu artinya selama lima tahun lebih Baekhyun. Tentu saja Baekhyun merasa marah dan kecewa. Tetapi rasa bersalah adalah yang paling mendominasi pikiran dan hatinya saat ini.

“Dan kau pikir Hyuna akan langsung berlari kepadamu ketika kau menemukan Hyuna? Tentu saja tidak. Kau harus menerima konsekuensi bahwa kau menelantarkan Hyuna selama bertahun-tahun. Ditambah lagi, anaknya. Hyuna tidak akan memaafkan dirimu begitu saja, meskipun dia berharap kau mencarinya.”

Benar. Baekhyun menyesal karena tidak menyadarinya selama ini. Selama ini Baekhyun hanya memikirkan Hyuna datang kepadanya. Tidak memikirkan apakah Hyuna ingin Baekhyun mencarinya ataupun tidak.

Baekhyun mengacak rambutnya kasar. Pikirannya sangat kacau saat ini. Tapi bagaimanapun Baekhyun tidak bisa menghapus fakta bahwa dia meninggalkan Hyuna ketika hamil. Itu adalah kenyataan yang Baekhyun terima.

“Jalani semuanya dengan perlahan. Kau tahu, memang tidak mungkin Hyuna langsung memaafkan kesalahanmu begitu saja. Membesarkan anak sendirian tidak semudah membalikkan telapak tangan. Bahkan saat aku ada bersama Soojung, itu semua melelahkan. Saat hamil pun permintaan Soojung sangat banyak, bayangkan Hyuna yang sendirian dan tidak ada yang menemaninya.”

Baekhyun diam. Kata-kata yang keluar dari mulut Jongin 100% bisa dibuktikan. Bahkan ketika Baekhyun berkunjung ke rumah Jongin, Kadang-kadang Jiwon menjadi sangat rewel, dan memenangkan anak itu sangat sulit.

“Sebentar, aku sedang membuat keputusan.” Baekhyun mengeluarkan ponselnya lalu menelepon seseorang. Itu adalah salah satu manajer Baekhyun yang mengurusi segala kebutuhan Baekhyun ketika berkecimpung di dunia musik.

Pria itu menghela napasnya lalu mulai berbicara. Ucapan Baekhyun setelah telepon tersambung membuat semua yang ada di ruangan itu hendak protes. Seharusnya hak ini tidak boleh terjadi. Baekhyun memang tidak memiliki perjuangan sebanyak para penyanyi atau idol di luaran sana. Akan tetapi, perjuangan yang Baekhyun alami juga tidak bisa diremehkan.

“Bisakah kau membatalkan semua jadwal untuk selanjutnya? Aku akan membicarakan kontrak besok. Aku ... akan berhenti.” Pria itu langsung menutup telepon ketika perkataan itu terlontar dari mulutnya.

Ketika yang lain hendak berbicara Baekhyun mengangkat tangannya tanda untuk diam terlebih dahulu. Ada telepon yang masuk di ponsel Baekhyun. Pria itu mengangkatnya dengan mata yang cukup berbinar, membuat mereka menebak-nebak siapa yang menelepon Baekhyun.

“Hyuna-ya?” Baekhyun menggunakan menghidupkan speaker agar yang lainnya bisa mendengar suara Hyuna. Tidak ada balasan setelah Baekhyun bertanya hal itu. Tapi sesaat kemudian mereka dibuat sangat terkejut karena Hyuna berteriak sangat keras. Bahkan mereka yakin jika ada anak kecil di sekitar sini mungkin anak itu sudah menangis.

SADARLAH!” Baekhyun menjauhkan ponsel dari telinganya meski sejak tadi tidak benar-benar menempel. Mungkin besok Baekhyun harus memeriksakan telinganya. Saat yang lain menatap dengan kebingungan, Baekhyun hanya mengangkat kedua bahunya karena dia juga tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

Adalah suatu hal yang seharusnya tidak mungkin jika Hyuna tiba-tiba menelepon Baekhyun. Apalagi jika Baekhyun sampai berteriak seperti saat ini. Hal itu membuat Baekhyun menanyakan apa yang terjadi dengan amat perlahan.

“Apa yang sebenarnya terjadi?”

“Sebentar, aku sedang tidak peduli tentang jarak usia kita saat ini, jadi mengertilah sebentar. Aku juga menurunkan egoku untuk memulai panggilan suara seperti ini.

“Jangan pernah berhenti menjadi penyanyi, kau gila! Kau tidak tahu betapa sulitnya aku membuatmu menjadi seperti saat ini. Bodoh!” Terdengar isakan tangis Hyuna dari seberang. Dan untuk kedua kalinya, wanita itu meneleponnya.

 •••••

Selasa, 24 Agustus 2021.

•••••

Udah paham kan sampe sini. Jadi intinya Baekhyun itu kayak ga peduli pas sebelum-sebelumnya diingetin sama yang lain. Dia kayak ga mau dengerin gitu. Usahanya ya cuma ke Namsan doang ga lebih. Kenapa Baekhyun berubah pikiran? Ya karena Hyuna nelepon dia.

Sebenernya aku dah tebar-tebar kalo Eunji = Taeyeon di beberapa chap sebelumnya. Nanti dijelasin kok alasan ga ada yang kenal Eunji.

Selamat membaca, jangan lupa tekan bintang di akhir, tenciyuuu.

WHY YOU? ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang