Lee Yongha dan juga suaminya Jung Yoosang beberapa hari terakhir tampak seperti mayat hidup. Putri satu-satunya mereka hilang bak ditelan bumi. Dan ini sudah memasuki minggu kedua putri mereka menghilang. Rumah yang kurang terurus membuat suasana semakin kacau.
Mereka sudah melaporkan ke kantor polisi, dan juga orang-orang di sekitar tempat Hyuna bekerja, tetapi hasilnya nihil. Tidak ada satu pun yang melihat atau mengetahui keberadaan Hyuna. Bahkan, Kang Jiran serta Kim Sebin tidak tahu sama sekali mengenai keberadaan Hyuna.
Baik Jiran maupun Sebin turut cemas, takut jika terjadi sesuatu terhadap rekan kerja sekaligus sahabat mereka. Padahal baru hari itu juga mereka merayakan ulang tahun Hyuna. Namun di hari itu juga Hyuna menghilang tanpa kejelasan.
W H Y • Y O U
Baekhyun berjalan menuju ke kamar Hyuna. Hari ini Hyuna sudah diperbolehkan pulang. Lelaki itu berinisiatif membawa Hyuna ke apartemen tempat Baekhyun tinggal untuk sementara waktu.
Hyuna akan tinggal di apartemen Baekhyun hingga ingatannya pulih dan dia harus memastikan itu tidak akan memakan waktu lama. Sebab bisa saja orang tua Baekhyun berkunjung ke tempat putra mereka tinggal. Jika saja mereka melihat Hyuna, entah apa yang akan terjadi di masa depannya.
Kedua orang itu akhirnya menuju ke apartemen Baekhyun. Tidak ada percakapan apa pun ketika perjalanan. Hyuna sendiri masih belum terbiasa dengan keberadaan Baekhyun. Baekhyun pun sibuk dengan pikirannya. Hingga tidak menyadari bahwa mereka telah sampai.
Baekhyun segera menunjukkan kamar tempat Hyuna akan tidur. Di apartemen itu terdapat dua kamar, yaitu satu kamar utama dan satu kamar tamu.
Selain itu Baekhyun juga cukup pandai memasak, karena sudah terbiasa hidup mandiri sejak meninggalkan rumah. Ibunya selalu mengajarkan Baekhyun memasak dulu. Untuk makan siang Baekhyun memutuskan untuk membuat 'kimchi bokkeumbap' atau nasi goreng kimchi. Sebenarnya itu hanya hidangan sederhana, tetapi Baekhyun memang menyukai makanan sejenis ini.
Lelaki itu segera memanggil Hyuna. Mengenai panggilan, Baekhyun dan Jongin mendiskusikan nama panggilan Hyuna, untuk sementara. Mereka memutuskan memanggilnya Choi Jin-Hwa, atau Jin-Hwa. Karena tiba-tiba saja nama itu terlintas, meski begitu tentu saja Hyuna setuju karena baginya itu adalah nama yang cantik.
Entah apa yang dilakukan Hyuna hingga berlama-lama di kamarnya. Membuat pikiran negatif Baekhyun menari-nari di kepalanya. Wanita itu tidak kunjung datang ketika Baekhyun memanggilnya.
"Jin-Hwa, cepatlah aku sudah selesai memasak!"
Masih tidak ada sahutan dari kamar. Dengan memberanikan diri Baekhyun segera beranjak dari meja makan menuju ke kamar Hyuna. Awalnya dia mengetuk pintu kamar Hyuna terlebih dahulu. Namun orang di dalamnya sama sekali tidak menjawab. Dengan cepat Baekhyun membuka pintu kamar dan memasukinya.
"Astaga, apa yang kaulakukan?!" Baekhyun segera keluar dari kamar dan merutuki pemikiran kotornya. Di dalam kamar Hyuna hanya memakai bathrobe.
Bagaimana bisa Baekhyun lupa membelikan pakaian untuk perempuan di depannya ini. Pantas saja sejak tadi Hyuna. Mungkin ini adalah penyebab utamanya.
Baekhyun menundukkan kepalanya. Bukankah mereka secara resmi belum saling mengenal. Dan orang ini tidak mengenakan baju?
"Baekhyun-ssi, itu apakah kau memiliki beberapa pakaian, aku tidak harus seperti ini 'kan? Aku baru saja mandi tapi tidak menemukan pakaian sama sekali."
"Oh, itu kau bisa ambil saja kaus di lemariku, walaupun mungkin akan kebesaran. Tidak ada apa pun di sini, aku akan meminta Jongin untuk membelikan pakaian. Nanti malam mungkin dia akan datang." Baekhyun mengatakan itu masih dalam keadaan menunduk tidak menatap lawan bicaranya.
Dengan cepat Baekhyun memakan makanan yang ada di meja. Sangat canggung jika bertemu Hyuna untuk saat ini. Setelahnya Baekhyun segera menuju ke ruang tengah, biasanya dia menonton televisi atau melakukan aktivitas lainnya di ruang tengah jika tidak di kamarnya.
Hingga Hyuna keluar dari kamar Baekhyun, lelaki itu segera memasuki kamar miliknya dan memilih untuk tidur, berharap semua akan membaik ke depannya.
Hyuna segera duduk di meja makan, di sana terdapat hidangan yang dibuatkan oleh Baekhyun. Tampilannya cukup menggugah selera, dengan lahap Hyuna memakan semua yang ada di meja hingga tidak menyisakannya sama sekali. Tidak bisa dipungkiri jika Hyuna memang kelaparan, terbangun setelah empat belas hari lamanya tidak membuat Hyuna kekenyangan.
Ia lalu membersihkan meja dan menaruh kotoran di wastafel. Mencuci piring, mangkuk, sumpit, sendok, dan apa pun yang mereka gunakan untuk makan tadi. Walaupun Hyuna kehilangan ingatan, dia tetap saja masih bisa mencuci piring. Semua itu seperti spontan dilakukannya. Mungkin karena sebelumnya ia sering melakukan pekerjaan seperti ini meski Hyuna tak mengingatnya sama sekali hari ini.
"Aku sangat lelah, haruskah aku tidur, atau pergi ke ruang tengah dan duduk di sana?" Hyuna bertanya kepada dirinya sendiri. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke ruang tengah. Hanya duduk sambil menonton siaran berita yang disiarkan melalui televisi. Barangkali dia mengingat sesuatu tentang dirinya.
W H Y • Y O U
Waktu sudah menunjukkan pukul 19:38 malam. Baekhyun memegangi kepalanya yang sedikit pening, lalu berdiri untuk beranjak dari ranjang.
Jujur, selama ini dia tidak pernah benar-benar bekerja keras dari pagi sampai malam. Pekerjaan yang dimiliki oleh Baekhyun juga tidak menguras tenaga sama sekali. Lelaki itu hanya akan pergi ke kantor jika dibutuhkan. Jika tidak sisanya dia akan mengerjakan pekerjaan miliknya di apartemen ini. Semudah itu.
Saat menuju ke dapur untuk menyembuhkan hausnya. Mata Baekhyun menangkap seseorang yang sedang tertidur di sofa ruang tengah. Dengan televisi yang menyala. Pria itu hanya menggelengkan kepalanya lalu segera mematikan televisi dan beranjak dari ruang tengah. Kembali ke tujuan awalnya untuk mengambil minuman.
Suara bel apartemen berbunyi. Ketika Baekhyun melihat, di sana tampak Jongin yang membawa beberapa bungkusan yang Baekhyun yakini adalah pakaian untuk Hyuna.
Sebenarnya Jongin bisa saja langsung masuk ke apartemen Baekhyun. Namun tetap saja dia harus menekan bel terlebih dahulu. Jongin segera masuk dan meletakkan pakaian-pakaian itu ke kamar yang Baekhyun tempati.
"Apakah Jin-Hwa tertidur?"
"Lihat saja sendiri, dia seperti tidak punya malu, tadi dia tidak memakai pakaian dan hanya menggunakan bathrobe ketika aku masuk kamarnya. Hingga aku menyadari bahwa tidak memiliki baju untuknya."
"Untung saja kau masih bisa mengendalikan dirimu. Dan juga kau beruntung sekali lagi, ukuran baju yang dibelikan Soojung sepertinya cocok untuk ukuran tubuh Jin-Hwa."
"Ya, baiklah, sampaikan terima kasih kepada kekasihmu itu. Dan tadi apa yang kaukatakan? Menahan? Kau kira aku vampir dan Jin-Hwa adalah segelas darah yang siap diminum?"
"Oh ya, seperti yang direncanakan besok aku dan Soojung meresmikan acara lamaran. Dan kau harus datang ke acara itu. Tidak ada penolakan, kalau perlu ajak Jin-hwa bersamamu."
Baekhyun hanya tertawa singkat menanggapi Jongin. Memikirkan apakah besok harus membawa Hyuna. Jika membawa Hyuna mungkin akan banyak rumor seperti Baekhyun sudah memiliki pasangan dan sejenisnya. Dan tentu di sana ada orang tua Baekhyun.
"Jika besok aku membawanya bisa-bisa orang tuaku langsung menikahkanku dengannya."
"Benar juga ... kau tidak bisa sembarangan mengajaknya ke tempat yang dijangkau oleh orang-orang lain." Baekhyun hanya mengangguk membenarkan kalimat Jongin.
"Aku akan meninggalkan di sini. Tidak akan ada yang terjadi, dan juga dia tidak mungkin pergi sendiri."
"Kau yakin?" Baekhyun mengiyakan pertanyaan Jongin dengan mantap. Jongin merasa sedikit ragu dengan keputusan Baekhyun. Lalu mengingat kata-kata Soojung. Tadi Soojung berkata jika dilihat dari dia tidak marah-marah ketika bangun dan sebaliknya menyuruh Baekhyun menemukan identitas miliknya. Soojung yakin bahwa Hyuna adalah tipe pekerja keras dan itu semua benar.
•••••
Re-publish: Sabtu, 17 Juli, 2021.
•••••
(Kosong 2)
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY YOU? ✅
Fanfiction[END] Baekhyun tidak pernah tahu jika kesalahannya dalam satu malam membuat hidup yang ia jalani berubah total. Hyuna yang terbangun setelah hampir dua minggu terbaring di ranjang rumah sakit. Wanita itu ... mengalami amnesia. Seharusnya dia tidak l...