Why You? (28)

73 12 17
                                    

Hyuna kembali terbangun. Dia ingin mengatakan tentang mimpinya kepada Baekhyun. Namun, setelah memikirkannya, menurut Hyuna lebih baik menceritakan ketika ingatannya sudah kembali sepenuhnya. Wanita itu mengubah posisi tubuhnya di ranjang jadi menyamping.

Lihatlah, bahkan Baekhyun menemaninya sampai saat ini. Tidurnya terlihat sangat damai. Kondisi tubuhnya sudah lebih baik daripada sebelumnya. Hyuna melihat ke arah jam dan masih menunjukkan pukul 18.00 sore. Pesta pernikahannya sekitar jam delapan malam. Setidaknya masih ada waktu sekitar dua jam.

Perlahan Hyuna turun dari ranjang. Lalu pergi membersihkan tubuh. Hyuna akan membangunkan Baekhyun setelah dia selesai mandi. Pria itu tertidur sangat lelap hingga Hyuna tidak tega untuk membangunkannya.

Hyuna mengambil ponselnya lalu menyalakan musik agar tidak bosan. Tentu saja dia memutar lagu milik Taeyeon. Bahkan Hyuna tidak pernah bosan jika disuruh memutar lagu yang sama ratusan kali dalam sehari.

Setelah selesai mandi Hyuna mulai menata rambutnya, dan kali ini Hyuna akan memakai make-up walaupun tidak tebal. Setidaknya dia tidak memakainya seperti tadi. Hyuna sudah selesai dengan semuanya. Tinggal memakai heels miliknya dan membangunkan Baekhyun.

Tentu Hyuna harus membangunkan Baekhyun terlebih dahulu. Hyuna berjalan perlahan menuju ke kamar untuk membangunkan suaminya itu. Hyuna tersenyum ketika memasuki kamar, Baekhyun ternyata sudah bangun.

"Kau sudah siap?" Hyuna hanya mengangguk sambil membenarkan tatanan rambutnya. Baekhyun menyadari bahwa Hyuna mengenakan make-up yang lebih tebal dibandingkan tadi. Walaupun jika disandingkan dengan orang lain make-up yang dikenakan Hyuna terlihat cukup tipis.

"Hyuna-ya, nanti kita pergi ke dokter dulu, ya? Kondisimu tidak terlalu stabil." Hyuna kembali mengangguk lalu pergi keluar kamarnya. Hyuna duduk di salah satu sofa dan mulai menjelajahi isi ponselnya.

Hyuna memekik kecil saat menyadari belum mengeluarkan bajunya dari kamar mandi. Semoga saja Baekhyun tidak melihatnya. Hyuna berusaha untuk tidak panik, tetapi tetap saja dia merasa ada yang mengganjal karena hal tersebut. Takut-takut Baekhyun melihatnya.

"Hyuna, ini milikmu 'kan?" Entah dari mana datangnya Baekhyun menenteng pakaian dalam Hyuna tanpa rasa bersalah. Dengan sigap Hyuna langsung mengambilnya dari tangan Baekhyun dan menyembunyikannya di belakang tubuhnya. Demi apa pun kini wajahnya sudah memerah.

"Lain kali masukkan ke tempat cucian kotor oke?" Hyuna mengangguk pelan, menuruti perkataan Baekhyun. Walaupun Baekhyun tidak harus membawa pakaian dalamnya.

"Lagi pula, kenapa membawa pakaian dalam ku saja? Seharusnya semuanya sekalian. Jika begini aku harus mengambil yang lainnya." Baekhyun menyentil dahi Hyuna. Bisa-bisanya wanita itu membalas.

"Bilang saja kau malu ak-" Hyuna mengecup bibir Baekhyun dengan cepat. Jika dibiarkan pria itu bisa mengoceh selama berjam-jam. Maka dari itu Hyuna memilih jalan pintas, telinganya sedang tidak ingin mendengarkan nasihat-nasihat yang panjang.

W H Y • Y O U

Keduanya sudah pergi ke dokter untuk memeriksa keadaan Hyuna yang drop. Tidak ada hal yang serius. Hanya saja Hyuna memang sedang sedikit sensitif, dan butuh banyak istirahat. Baekhyun tadi menyarankan untuk tidak usah datang, tetapi Hyuna menolak. Alhasil, Baekhyun mengiyakan perkataan Hyuna dan pulang sebentar.

"Kau sedang apa?" Hyuna menoleh ke arah Baekhyun yang sedang menyetir. Baekhyun merasa tidak enak karena mereka tadi pergi tanpa pamit secara langsung. Baekhyun tadi hanya mengabari lewat pesan teks. Dan ini sudah hampir jam setengah delapan Baekhyun harus bergegas.

"Tidak ada, aku hanya sedang memesan album Taeyeon. Oppa sudah berjanji akan membelikannya." Baekhyun menatap Hyuna lalu mengelus rambut wanita itu.

"Oppa!!"

BRAKK!

Sebuah mobil menabrak mereka dengan sangat kencang. Suara tabrakan terdengar memekikkan telinga. Mobil Baekhyun terguncang sangat keras hingga menabrak pembatas jalan. Darah mengucur deras dari kepala Baekhyun pria itu sudah tidak sadar. Hyuna yang masih sadar dengan kakinya yang terluka. Mencoba membuka pintu dengan sisa-sisa tenaganya.

"Oppa, ber-berta ... tahan ... lah." Hyuna mulai menangis. Hingga orang-orang mendatangi mereka dengan raut wajah panik. Lalu menelepon ambulans. Orang-orang sekitar berusaha memecahkan kaca mobil Baekhyun agar mereka bisa keluar.

Salah seorang pria menarik tangan Hyuna dengan hati-hati. Beberapa orang yang lainnya juga mengeluarkan tubuh Baekhyun. Hyuna menangis di trotoar pinggir jalan. Tidak lama mobil ambulans datang. Hyuna tidak ikut bersama Baekhyun.

Tadinya Hyuna ingin ikut, tetapi orang-orang menyarankan agar ada yang mengantarnya saja. Dan sekarang di sinilah Hyuna, satu mobil bersama pria yang menyelamatkannya tadi.

Hyuna menggigit ujung jarinya. Berusaha menenangkan dirinya bahwa tidak akan terjadi apa pun. Ini bukan rencana mereka. Seharusnya saat ini mereka berada sedang bersama Jongin dan orang-orang yang ada di pesta itu.

Hyuna bahkan tidak memedulikan luka di kakinya yang cukup parah. Saat ini Hyuna sepenuhnya memikirkan Baekhyun. Sampai-sampai Hyuna tidak menyadari bahwa jalanan yang mereka lalui bukanlah jalan menuju ke rumah sakit Baekhyun diantar.

W H Y • Y O U

"Turunlah!" Pria itu membentak Hyuna. Kini wanita itu baru sadar jika ini bukanlah gedung rumah sakit melainkan gedung tua yang tidak berpenghuni. Pria itu menarik Hyuna yang berusaha pergi dari sini. Tentu saja Hyuna tidak bisa lolos karena kakinya tidak dalam keadaan yang baik.

Tubuhnya juga terasa sangat sakit. Hyuna berdoa dalam hati semoga dia tidak pingsan. Jujur Hyuna merasa sangat takut. Tetapi tidak ada yang bisa dia lakukan. Dia dijebak.

"Masuk, atau aku akan menendang bagian kakimu yang terluka." Hyuna sedikit ngilu mendengarnya. Jika mereka sampai di rumah sakit Hyuna yakin bahwa dia akan mendapat jahitan. Akhirnya Hyuna mengangguk, berusaha setenang mungkin.

Tiba-tiba pria itu memukul Hyuna dari belakang, membuat Hyuna jatuh tidak sadarkan diri. Orang itu segera menggendong Hyuna lalu membawanya ke dalam. "Kenapa tubuhnya sangat berat sialan!" Dia mengumpat meski tidak akan ada yang mendengarnya. Lebih baik dia segera mengamankan Hyuna.

W H Y • Y O U

Hyuna merintih kecil saat merasakan tubuhnya terikat dalam kondisi yang terluka. Hyuna menghela napasnya dengan pelan. Ketika suara langkah kaki terdengar, Hyuna segera menutup matanya berpura-pura tidak sadarkan diri.

"Buat dia terbangun." Hyuna samar-samar mendengar seseorang berbicara. Ini suara seorang wanita, Hyuna merasa pernah mendengar suara ini. Tidak terdengar asing.

"Akhh-" Hyuna membuka matanya ketika dia merasakan air membasahi tubuhnya. Hal itu membuat dia kembali merintih. Lukanya terasa berkali-kali lebih sakit untuk saat ini. Hanya ada satu pria, pria yang mengantar dan mengeluarkannya dari mobil ketika kejadian tadi.

"Kau brengsek." Hyuna menatap tajam pria itu. Tanpa memedulikan apa yang akan dilakukan oleh orang itu setelah ini. Kini Hyuna beralih menatap sekeliling. Tempat ini sangat kotor dan tidak terawat, ruangan tempat Hyuna berada sekarang tidak terlalu besar. Hyuna kembali melirik sekelilingnya. Ada sebuah jam, sekarang sudah pukul 01.00 dini hari.

"Oppa, aku mohon selamatkan aku. Aku sangat takut." Hyuna berucap dalam hati. Berharap Baekhyun mendengarnya meskipun itu mustahil.

•••••

Selasa, 10 Agustus 2021.

•••••

Kosong.

WHY YOU? ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang