Why You? (41)

54 6 3
                                    

“Ayolah, belikan aku permen kapas.” Hyuna mencoba membujuk Baekhyun dengan menggoyangkan tangannya. Lelaki itu tertawa kecil lalu menghampiri penjual yang sejak tadi di tunjuk oleh Hyuna. Hyuna berlari kecil mengikuti Baekhyun melangkah. Pria itu sudah sampai lebih dulu.

“Makanlah.”

Baekhyun menyodorkan sebungkus permen kapas berwarna putih kepada Hyuna. Hyuna tentu saja menerimanya dengan senang hati. Cuaca dingin saat ini seolah menghilang ketika Hyuna mendapatkan permen kapas tersebut.

Aaaa."

Hyuna membuat gestur membuka mulut lebar-lebar agar Baekhyun mengikutinya. Bukannya membuka mulutnya, Baekhyun malah tertawa keras sambil menatap Hyuna. Kenapa perempuan ini terlihat sangat lucu? Padahal yang dilakukannya hanya membuka mulut dengan lebar.

Habiskan, aku tidak akan memintanya.” Hyuna hendak protes ketika mendengar Baekhyun berbicara. Namun, niat tersebut langsung dia urungkan. Bisa-bisa Hyuna tidak akan pergi bersama Baekhyun lagi besok.

“Baiklah aku akan menghabiskannya, Oppa.” Hyuna memalingkan wajahnya ke arah lain ketika Baekhyun kembali menoleh ke arahnya. Tangan Baekhyun menggapai rambut Hyuna lalu mengelusnya pelan membuat pipi Hyuna bersemu merah.

Ekhemm,” Hyuna berdehem kecil agar fokus Baekhyun kembali kepadanya. Perempuan itu mengambil sesuatu dari tasnya. Sebuah kotak kecil berwarna biru tua kini berada di tangan Hyuna.

“Aku ingin mengucapkan terima kasih sebelumnya. Dan ... ini hadiah dariku. Jangan sampai menghilangkannya, aku memiliki usaha untuk mendapatkan ini.” Hyuna berucap sambil memberikan kotak kecil tersebut kepada Baekhyun.

Perlahan Baekhyun membuka kotak tersebut. Dia menemukan sebuah kalung dengan liontin berbentuk matahari.

“Kenapa matahari?”

“Karena yang bintang sudah terjual. Bahkan aku berdesakan untuk mendapatkan yang ini. Mereka hanya membuat satu setiap barang. Jadi ini spesial, walaupun menurutku lebih spesial yang berbentuk bintang. Tadinya aku ingin membelikan yang itu karena aku lebih menyukai warnanya. Tapi apa boleh buat, mereka sangat cepat ketika mengambil benda ini.”

“Terima kasih, aku menyukainya. Omong-omong di mana kau membelinya, dan kenapa mereka bisa sampai berebut?” Hyuna memutar bola matanya, ternyata Baekhyun tidak mengetahui di mana Hyuna membeli ini.

“Aku membelinya di pasar loak, puaskan?” Hyuna mengangkat bahunya lalu berlalu pergi meninggalkan Baekhyun di tempatnya.

Baekhyun hendak menyusul Hyuna, tetapi dia menghentikan langkahnya ketika ponselnya berbunyi. Eunji meneleponnya. Baekhyun segera mengangkat panggilan tersebut. Baekhyun pikir Eunji sedang les menyanyi dan biasanya di tempat lesnya, murid harus mematikan ponselnya.

“Kau di mana, Baek? Kupikir kau di rumah tetapi ibumu mengatakan kau ke rumahku. Dan ketika aku kembali tidak ada siapa pun, bahkan orang tuaku sedang pergi.”

“Aku sedang berada di Namsan bersama Hyuna. Adikmu mengajakku, sebagai hadiah ulang tahunnya.” Terdengar dengusan dari seberang membuat Baekhyun terkekeh pelan. Mungkin Eunji berpikir bahwa hal itu tidak mungkin. Secara Hyuna berulang tahun di Bulan Januari, sedangkan saat ini adalah November.

“Hyuna lahir pada tanggal 29 Januari. Dan ini November.” Dan tebakan Baekhyun benar. Eunji tidak mempercayainya. Walaupun memang sebenarnya tidak masuk akal Baekhyun mengajak Hyuna untuk ulang tahunnya yang sudah awal tahun lalu.

WHY YOU? ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang