Dua hari kemudian ....
“Lee Yoon-rae, kau benar-benar merepotkan.” Eunji menghela napasnya. Menatap pintu di depannya dengan malas. Rasanya ingin sekali ia mendobrak pintu tersebut tetapi langsung dia tahan. Dia harus bersikap baik agar Yoon-rae masuk ke dalam perangkap yang telah dibuatnya.
Eunji menekan bel, berharap sangat pemilik tempat tinggal dengan cepat membukakan pintu. Tidak lama setelah itu pintu terbuka, menampakkan Yoon-rae yang—sepertinya, baru saja bangun dari tidur.
Hidupmu nyaman sekali, batin Eunji berusaha menetralkan emosinya. Dia ingin sekali mengacak poni milik Yoon-rae dan menghancurkannya begitu saja.
“Oh, kau datang? Masuklah, aku akan membuatkan minuman.” Eunji menggeleng, dia harus segera mengajak wanita di depannya ini ke Seoul. Sebenarnya dia memiliki waktu yang banyak, tetapi seperti kata pepatah, lebih cepat lebih baik.
“Tidak, sebenarnya aku datang untuk mengajakmu ke Seoul sebentar, kau tahu ... skandalku. Mungkin ini akan menjadi kali terakhir kita bertemu.” Dia membuat nada suaranya bergetar agar Yoon-rae bisa percaya.
“Ahhh, bagaimana ini. Aku akan bersiap dulu, tunggulah di dalam dan duduk saja.” Yoon-rae tersenyum mempersilakan Eunji masuk ke rumahnya. Namun tetap saja dia menolak. Memilih untuk menunggu di mobil.
“Aku menunggu di mobil saja, takut mengganggumu.” Akhirnya Yoon-rae mengangguk. Membiarkan Eunji menunggu di mobilnya. Dan kini dia sudah terduduk di mobilnya sembari bertukar pesan.
Bosan karena lama menunggu ia memilih untuk memainkan beberapa permainan di ponselnya. Apakah mengganti pakaian akan selama itu? Namun sepertinya tidak mungkin jika Yoon-rae hanya mengganti pakaian, pasti dia mengenakan make-up dan sejenisnya.
Mungkin sekitar tiga puluh menit Eunji menunggu, akhirnya Yoon-rae mengetuk kaca pintu mobil yang dia tumpangi. Eunji membukakan pintu mobil itu sambil tersenyum. Dugaannya benar, Yoon-rae berbuah sangat drastis dibandingkan sebelumnya. Ayolah mereka hanya ingin pergi ke Seoul, bukannya menghadiri fansign atau semacamnya.
“Ayo berangkat, omong-omong aku ingin mampir ke rumah temanku dulu. Hanya ingin mengambil beberapa barang.”
“Tentu saja.” Yoon-rae mengangguk, lalu Eunji mulai mengemudikan mobilnya.
Eunji tidak tahu apakah cara ini akan berhasil. Karena entah dari mana datangnya dia mendapatkan firasat buruk. Semoga ini hanya sebatas firasat.
W H Y • Y O U
“Bagaimana dengan Eonni? Dia akan segera datang bukan?” Hyuna menatap ke arah Baekhyun khawatir. Sampai sekarang sama sekali belum ada kabar dari Eunji.
“Tenanglah, Lee Yoon-rae, orang itu akan diadili bersama Kang Jin-oh dan juga Pyo Tae-jin. Jangan cemas, Eunji pasti akan datang.” Baekhyun berusaha menenangkan Hyuna yang terlihat sangat pucat. Di sisi lain Baekhyun senang bahwa semua akan segera berakhir, kesalahpahaman akan terselesaikan. Namun, melihat keadaan Hyuna yang cukup memprihatinkan membuat Baekhyun menjadi ikutan cemas.
“Apa lagi yang kau khawatirkan? Bukti yang ada bahkan lebih dari cukup untuk menghukum mereka.” Baekhyun berkata lembut kembali berusaha menenangkan Hyuna.
“Hanya saja aku merasa tidak nyaman. Aku juga ingin mengunjungi orang tuaku.” Wanita itu memeluk tubuh Baekhyun, untuk saat ini mereka sengaja menitipkan Jin-hwa di rumah Jongin, bagaimanapun selama dua hari ini mereka tidak bisa menjaga Jin-Hwa sendirian, jadi saat malam Baekhyun akan menjemput Jin-Hwa.
Beruntungnya, Soojung akan terus berada di rumah dengan suaminya, keadaan membuat pasangan itu tidak bisa bepergian. Dan keberadaan Jin-hwa sebenarnya juga bisa menemani Jiwon.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY YOU? ✅
Fanfiction[END] Baekhyun tidak pernah tahu jika kesalahannya dalam satu malam membuat hidup yang ia jalani berubah total. Hyuna yang terbangun setelah hampir dua minggu terbaring di ranjang rumah sakit. Wanita itu ... mengalami amnesia. Seharusnya dia tidak l...