Why You? (20)

84 15 13
                                    

"Baekhyun!" Baekhyun terbangun ketika mendengar suara teriakan di telinganya. Sedangkan Hyuna masih menggeliat kecil di samping Baekhyun.

"Hyuna-ya, bangunlah. Ibu sudah ada di sini, mau kau atau aku dulu yang mandi?" Baekhyun menepuk-nepuk kecil wajah Hyuna agar wanita itu bangun.

"Bangunlah, ini sudah pukul 09.00, astaga lihatlah bahkan kalian belum memakai pakaian. Cepat ibu tunggu di bawah." Hyuna langsung membuka matanya lalu berlari memunguti pakaiannya dan pergi ke kamar mandi. Siapa yang tidak malu jika di pergoki oleh ibu mertuanya.

Sekarang orang yang bergelar sebagai ibu mertua Hyuna itu sedang memasak makanan di dapur, ditemani oleh suaminya tercinta. Karena masih merasa malu Hyuna tetap menuju ke kamar mandi, masalah menyapa nanti saja. Dia harus segera membersihkan tubuh.

"Omona! Oppa, keluar cepat aku masih mandi di sini." Hyuna hampir berteriak ketika melihat Baekhyun dengan santainya membuka pintu kamar mandi dan sekarang malah membasuh tubuhnya dengan air. Entah apa yang akan dipikirkan orang tua Baekhyun jika mengetahui hal ini.

"Tidak apa, akan lebih cepat jika seperti ini." Baekhyun mengecup pipi Hyuna lalu segera melanjutkan mandinya. Hyuna bisa mendengar suara bel berbunyi. Entahlah siapa yang datang.

Setelah mandi cukup lama, sepasang suami-istri itu keluar dengan menggunakan bathrobe. Keduanya sedikit kaget ketika melewati meja makan menemukan orang tua Hyuna. Kenapa mereka bisa datang di saat seperti ini. Baru saja Baekhyun berpikir bahwa Tuan Jung dan istrinya tidak mungkin datang kesini. Namun lihatlah, mereka datang.

"Oh, kalian juga datang?" Hyuna menghampiri ibunya lalu memeluknya sebentar. Sebelum diberitahu oleh Baekhyun bahwa dia belum sepenuhnya mengenakan baju. Hyuna buru-buru melepaskan pelukannya.

"Hyuna, ayo ke kamar dulu. Kita bahkan belum mengenakan baju dengan benar."

"Oppa, aku harus mengenakan apa? Kaus biasa atau baju untuk bepergian?" Baekhyun mengernyit saat Hyuna menanyakan itu. Biasanya Hyuna akan menolak mengenakan baju keluar. Alasannya adalah dia sudah nyaman dengan kaos dan celana training. Memang Baekhyun dan Hyuna sehari-harinya selalu mengenakan kombinasi tersebut.

"Terserah sebenarnya, tetapi lebih baik mengenakan pakaian untuk pergi. Sepertinya orang tuamu juga akan ikut nanti. Tidak mungkin kita meninggalkan mereka di sini." Baekhyun berucap lalu memakai bajunya. Sedangkan Hyuna masih memilih-milih pakaian yang dia kenakan.

Baekhyun duduk di ranjang lalu memejamkan matanya sejenak. Dia sebenarnya masih sangat mengantuk. Bahkan kantung matanya terlihat sedikit menghitam. Ketika Baekhyun membuka matanya, ternyata Hyuna sudah mengenakan pakaian. Dan Hyuna mengenakan dress berwarna merah muda.

"Kau nyaman mengenakan ini?" Baekhyun berdiri lalu menunjuk tubuh Hyuna. Selama ini Hyuna akan merasa sangat tidak nyaman jika mengenakan pakaian sejenis yang saat ini dia kenakan.

"Mmmh, iya bajunya sangat cantik. Jadi aku ingin menggunakannya, sayang jika hanya menjadi pajangan di lemari. Oh ya, nanti aku akan mengenakan heels agar lebih cocok." Hyuna tersenyum riang lalu berjalan keluar kamar diikuti dengan Baekhyun.

W H Y • Y O U

Meja makan terlihat sangat ramai karena sebelumnya hanya berisi dua orang sekarang menjadi enam orang. Baekhyun memakan makanannya dengan pelan-pelan sambil menyimak obrolan antara orang tua.

"Ibu dan Ayah ke sini menggunakan apa?" Hyuna bertanya setelah menyuap makanan ke mulut sekian kalinya. Pandangannya kini beralih tertuju kepada kedua orang tuanya.

"Kami menggunakan bus dan karena sudah lama tidak keluar seperti ini. Menjadi sangat menyenangkan." Hyuna mengangguk-angguk lalu melanjutkan kegiatan makannya hingga selesai.

Orang tua Baekhyun dan Hyuna berada dalam satu mobil yang sama. Sedangkan Hyuna dan Baekhyun berada di mobil yang lain. Sebelumnya Baekhyun ingin meminjamkan salah satu mobilnya kepada orang tua Hyuna, tetapi mereka menolak karena sudah diajak oleh ibu Baekhyun bersama mereka.

"Oh ya, Oppa nanti setelah selesai aku ingin membeli jjajangmyeon di restoran kemarin. Bolehkan?" Baekhyun hanya mengangguk. Nyatanya Baekhyun juga penasaran jjajangmyeon di sana. Karena jjampong yang mereka punya rasanya sangat enak.

Perjalanan menuju ke dokter kandungan kurang lebih menghabiskan waktu selama satu jam. Tempatnya tidak terlalu jauh, tapi juga tidak dekat.

"Ayo turun." Baekhyun membukakan pintu untuk Hyuna lalu menggandengnya masuk.

"Oppa, tidak akan hal buruk yang terjadi kan?" Hyuna tiba-tiba berkata membuat Baekhyun mengelus pundaknya lalu merangkulnya. Hyuna merasa sedikit takut ketika memasuki tempat itu. Pasalnya sejak kemarin hal-hal aneh sering terjadi kepadanya.

Ponsel Baekhyun berdering cukup keras membuat pria itu mengeceknya. Jongin, Baekhyun pamit untuk mengangkat telepon itu sebentar keluar.

"Aku akan kembali sebentar lagi. Untuk mengangkat telepon ini." Baekhyun kembali menepuk pundak Hyuna berjalan keluar untuk mengangkatnya.

"Apakah ada yang terjadi?"

"Aku hanya mau mengabari seminggu lagi pernikahanku dengan Soojung dijadwalkan. Semalam dia mengeluh sakit perut lalu ketika kami mengecek ke dokter dia dinyatakan positif hamil." Baekhyun tertawa, siapa suruh melakukannya sebelum menikah?

"Kami baru saja sampai, dan juga selamat."

"Terima kasih dan ada hal lain yang ingin aku katakan, bisakah menunda masalah Chanyeol setelah acara pernikahanku. Orang tuaku dan Soojung sedang kalang kabut mempersiapkannya."

"Baiklah, katakan selamat kepada Soojung. Dan juga jika kau perlu bantuan bilang saja. Aku membantunya atau tidak tergantung permintaannya." Baekhyun memutuskan sambungan lalu pergi ke toilet sebentar.

Sepertinya baru kemarin mereka lulus sekolah, sekarang dan Jongin sudah memiliki pasangan. Bahkan Jongin sudah hampir menjadi ayah. Baekhyun keluar dari toilet dengan rasa yang cukup senang. Hyuna masih terlalu muda untuk mengandung sebenarnya, tetapi apa boleh buat. Orang tua Baekhyun sangat antusias, dan juga Hyuna tidak masalah dengan hal itu. Baekhyun berharap dia bisa membahagiakan Hyuna.

"Anda suaminya?" Seorang dokter wanita yang ada di sana langsung menanyakannya ketika masuk ruangan. Hyuna menatapnya dengan berbinar lalu Baekhyun dengan segera duduk di kursi sebelah Hyuna. Di situ istrinya ditemani oleh Lee Yongha sendiri. Sedangkan yang lainnya menunggu di luar.

"Oh ya, kautahu tunangan Jongin hamil. Sepertinya saat mereka melakukan di rumah kita waktu itu." Baekhyun berbisik di telinga Hyuna agar tidak terdengar oleh yang lain. Hyuna langsung membekap mulutnya karena kaget mengenai fakta itu.

"Istri Anda tidak dinyatakan hamil. Minggu depan Anda beserta istri bisa memeriksakan kembali kesini. Selebihnya tidak ada masalah apa pun."

"Baiklah terima kasih Dok, ayo Oppa." Hyuna menggandeng tangan Hyuna lalu keluar ruangan. Baekhyun membungkukkan badannya sebagai rasa terima kasihnya. Sebenarnya ada sedikit rasa kecewa, tapi jika dipikir-pikir kemungkinan tersebut sangat kecil.

"Oppa, aku ingin ayam juga, belikan eoh?" tangan mereka masih saling bertautan membuat Hyuna memainkannya. Baekhyun mengangguk lalu ikut memainkan tangan mereka dengan menggoyangkannya.

"Bagaimana hasilnya sayang?" Ibu Baekhyun mengelus pucuk kepala Hyuna. Membuat Hyuna mengangguk kegirangan.

"Aku ... sepertinya hamil. " Hyuna berucap membuat Baekhyun hampir berteriak. Jadi tadi Hyuna membodohi dirinya?

•••••

Re-publish: Senin, 2 Agustus, 2021.

•••••

Sekali-kali update dua kali lah ya. Mau update maleman tapi pengen banget nntn drakor. Ini ga direvisi ya. Part 7 ke atas baru baca sekali dan revisi juga masih acak adul.

•••••

Misal pengen cari info tentang update, revisi, unpub dsb bisa cek tautan di bio. Itu channel Telegram, ga gabung juga gapapa. Yang penting tahu info di sana. Atau bisa cek @. Jungsin_W aja di Telegram kalo ga pengen buka profil.

WHY YOU? ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang