“Ibu, Ayah aku datang.” Hyuna menaruh barang-barangnya di depan rumah lalu membuka pintu. Hyuna merasa heran karena orang tuanya tidak ada di ruang depan. Hyuna mencari mereka di kamar, tetapi hasilnya nihil, tidak ada sama sekali.
Hyuna bergerak mengambil ponselnya berniat menghubungi orang tuanya. Namun ponsel ibunya dimatikan. Dia berjalan keluar rumah untuk melihat, ini sudah malam. Ke mana sebenarnya mereka pergi di malam hari. Hyuna kembali masuk sambil menenteng tas itu ke dalam.
Wanita itu kembali menghela napasnya. Hujan turun cukup deras saat ini. Kini Hyuna memasuki kamarnya. Menaruh tas tadi di sisi ranjang, lalu duduk sambil memandang ke arah jendela.
“Ini adalah waktu yang tepat.” Hyuna bergumam sendiri. Beberapa saat kemudian dia mendengar suara pintu terbuka. Sepertinya orang tuanya sudah kembali. Hyuna beranjak keluar kamar dan benar, ibunya saat ini tengah membawa kantong belanjaan.
“Kau di sini?” Hyuna mengangguk ketika mendengar pertanyaan itu dari ayahnya. Sedangkan ibunya terlihat bergegas menata barang-barang yang tadi mereka bawa.
Hyuna berinisiatif membantu ibunya namun ibunya melarang. “Kau sedang hamil, lebih baik beristirahat. Oh ya, Baekhyun ke mana?” Wanita itu tersenyum kecut mendengar kata Baekhyun.
“Dia langsung kembali karena ada keperluan.” Ibunya menganggukkan kepalanya lalu kembali melanjutkan apa yang dia lakukan. Ayahnya juga menyuruh Hyuna untuk duduk saja.
“Kau mau makan apa?” Hyuna menggeleng, dia tidak merasa lapar saat ini.
“Ibu, aku ingin bertanya sesuatu.” Ibu Hyuna menghentikan aktivitasnya lalu menoleh ke arah Hyuna. Wanita paruh baya itu kini duduk di samping Hyuna diikuti oleh suaminya. Hyuna mengatakan hal tersebut karena merasa harus menanyakan tentang waktunya tempo hari.
“Aku harap kalian tidak tersinggung, apakah benar hubungan kita pernah tidak baik?” Mereka diam lalu menatap satu sama lain. Lalu keduanya mengangguk pelan.
“Kau dan Eunji dulu sangat dekat. Namun setelah Baekhyun lebih memilihmu dan pergi. Hubungan kalian tidak terlalu baik. Kami memang pernah membencimu beberapa waktu. Dan kami sangat menyesal tentang hal itu.” Ibu Hyuna berhenti sejenak menghela napas, sembari mengingatnya
“Aku sangat menyesal pernah berteriak bahwa kau adalah penyebab masalah ini. Namun kami sadar, bahwa sebenarnya Eunji-lah yang bersalah. Setelah Baekhyun pergi kalian hanya terlihat dekat satu kali, di saat ulang tahun kakakmu.
“Mungkin ini hanyalah masalah pria, tetapi kakakmu sangat mencintai Baekhyun, mereka sudah cukup lama menjadi kekasih. Dulu Eunji hanya menganggap kau bercanda tentang menyukai Baekhyun. Maafkan kami Hyuna, kami salah. Tapi kami yakin, sebenarnya Eunji tidak akan pernah berpikir sedangkal itu. Dia tetap menyayangimu.”
“Sudahlah Ibu tidak usah merasa sedih, aku hanya bertanya. Lagi pula semua itu sudah berlalu.” Hyuna berkata lirih, dia melirik jam, sudah pukul delapan malam.
“Ibu akan membuatkan makan malam, kalian duduklah dulu.” Hyuna hanya mengangguk pelan. Kembali membuka ponselnya. Walaupun sebenarnya pikiran Hyuna tertuju kepada perkataan ibunya tadi.
Setelah beberapa saat ibu Hyuna selesai membuat makan malam. Mereka memakan makanan dalam diam. Tidak ada pembicaraan di antara ketiganya. Hyuna juga diam, tidak memiliki ide untuk mencairkan suasana canggung di meja makan.
“Aku sudah selesai makan, sebaiknya aku beristirahat.” Hyuna menjauhi meja makan lalu berjalan menuju ke kamarnya. Orang tuanya mengangguk mengiyakan. Hyuna duduk di ranjangnya sambil memutar beberapa lagu.
Hyuna memejamkan matanya berusaha menghilangkan segala pikiran negatif yang berasal dari otaknya. Wanita itu merebahkan tubuhnya di ranjang lalu menaikkan selimut berusaha untuk tidur. Walaupun nyatanya dia masih memikirkan hal-hal lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY YOU? ✅
Fanfiction[END] Baekhyun tidak pernah tahu jika kesalahannya dalam satu malam membuat hidup yang ia jalani berubah total. Hyuna yang terbangun setelah hampir dua minggu terbaring di ranjang rumah sakit. Wanita itu ... mengalami amnesia. Seharusnya dia tidak l...