"Apa yang sedang kau lakukan?" Baekhyun berhenti ketika melihat Hyuna sedang melompat-lompat. Hyuna menoleh ke arah Baekhyun tapi langsung melanjutkan kegiatan yang dia lakukan.
"Aku sedang berolahraga. Tubuhku rasanya sangat lemas karena hanya diam saja di rumah. Aku mencari di internet bahwa olahraga bisa membuat tubuh menjadi tidak lemas. Makanya aku mencobanya."
"Baiklah, tetapi yang ringan saja. Tubuhmu sedang rentan, jangan terlalu keras berolahraga mengerti?" Hyuna mengangguk lalu melanjutkan
"Ponselmu berbunyi, angkatlah dulu." Hyuna mengambil ponselnya dari meja lalu melihat siapa yang meneleponnya. Nomor tidak dikenal. Hyuna langsung menekan dial angkat.
"Siapa?"
"Ini aku, bolehkah aku berbicara dengan suamimu sebentar? Tidak akan memakan waktu lama." Terdengar suara dari seberang membuat Hyuna mengerutkan keningnya. Yang dimaksud suaminya berarti Baekhyun?
"Baiklah sebentar. Oppa, katanya orang ini ingin berbicara denganmu sebentar. Dia tidak mengatakan namanya. Aku juga tidak mengenali suaranya." Hyuna memberikan ponselnya kepada Baekhyun. Kini giliran pria itu yang mengerutkan keningnya. Lalu menerima ponsel Hyuna.
"Baekhyun?" Orang itu bertanya, Baekhyun cukup waspada namun tetap saja mengiyakan pertanyaan orang itu. Baekhyun mulai berpikir siapa orang yang ada di telepon karena suaranya terdengar sangat familier.
"Ini aku, Park Chanyeol. Bisakah kita bertemu? Aku akan mengirimkan tempatnya ke nomormu. Oh ya, Baek kau tidak lupa denganku kan? Pria yang kau curigai selama dua tahun ini. Aku akan membantumu. Menemukan pelakunya, ahh tidak maksudku menemukan ingatan Hyuna." Baekhyun mengeraskan rahangnya, bagaimana bisa dia mengetahui tempat tinggal dan bahkan sekarang nomornya.
"Siapa dia? Orang yang kau kenal?" Hyuna bertanya saat Baekhyun mengembalikan ponsel Hyuna ke pemiliknya. Wanita itu terlihat kebingungan karena air muka Baekhyun terlihat sangat berubah.
"Tidak ada, lanjutkan olahragamu. Aku butuh istirahat sebentar. Jangan terlalu keras oke?" Baek mengecup singkat pucuk kepala istrinya. Berusaha meyakinkan bahwa tidak ada apa pun yang terjadi. Nyatanya, orang itu, Park Chanyeol.
W H Y • Y O U
"Chanyeol-a, makan dulu. Tadi kakakmu menyuruh kau meneleponnya jam sembilan malam." Chanyeol mengangguk untuk merespons perkataan wanita paruh baya yang ada di depannya alias ibunya.
"Ya!!" Terdengar suara teriakan dari pintu depan membuat Chanyeol dan ibunya langsung berdiri.
"Kenapa kau berteriak di dalam rumah?!" Chanyeol balik meneriaki kakak perempuannya. Park Yoora, melempar sepatu yang baru saja dia lepas ke arah adiknya itu. Ibunya sedari tadi hanya melihat pertengkaran keduanya.
"Kau lah yang balik berteriak bodoh!" Yoora memukul kepala Chanyeol cukup keras membuat pria itu mengaduh kesakitan. Yoora memaki dalam hati merutuki kebodohan adik satu-satunya itu. Kenapa dari sekian banyak orang harus Chanyeol yang menjadi adiknya?
"Kenapa kau meneriaki adikmu bodoh?"
"Kenapa kau tidak memanggilku dengan benar?" Yoora menirukan nada bicara Chanyeol lantas mendelik kesal ke arah orang itu. Benar-benar tidak bisa dipercaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY YOU? ✅
Fanfiction[END] Baekhyun tidak pernah tahu jika kesalahannya dalam satu malam membuat hidup yang ia jalani berubah total. Hyuna yang terbangun setelah hampir dua minggu terbaring di ranjang rumah sakit. Wanita itu ... mengalami amnesia. Seharusnya dia tidak l...