Selamat pagi...
Selamat menunaikan ibadah puasa, semoga amal ibadah kita di bulan Ramadhan ini diterima Allah SWT. Aamiin...Maaf baru update, lagi nunggu THR yang belum kelihatan hilalnya...
Yang kangen yang kung Brama cusss tarik siissss 🍉🍉🍉
(Seharusnya ini lapak judulnya Brama, bukan Haryo. #HT)
(Sssstttt Ojo kakehan ngomong, tinggal Moco wae ruwet. Kadang pesona pemeran pembantu lebih menarik daripada pemeran utama. #BT)
🍊🍊🍊🍊🍊🍊🍊🍊🍊🍊🍊🍊
Haryo menutup pintu rumah dan berjalan menuju mobilnya yang sudah siap didepan rumah. Rencananya hari ini dirinya dan Aghni akan ke kebun untuk bertemu supplier serta pihak hotel yang sudah menjadi pelanggan sayuran miliknya.
Haryo terkejut saat melihat sang Romo sudah duduk disebelah Lik Pur yang menjadi sopirnya kali ini. Haryo membukakan pintu untuk Aghni dan mengikuti istrinya masuk dalam mobil.
"Romo mau diantar kemana?"
"Romo ikut kamu. Daripada nanti kamu pulang lagi jemput Romo sekalian Romo ikut kamu kekebun." Haryo menghela nafas, ayahnya ini memang tidak bisa diprediksi kelakuannya. Lagipula bagaimana ayahnya tahu dirinya akan pergi, tiba-tiba sudah duduk ganteng di sebelah sopir. Pengertian sekali sang Romo yang biasanya duduk dibelakang karena dirinya majikan kini mengalah duduk didepan sebelah sopir, mengalah pada dirinya dan Aghni. Haryo tersenyum saat tahu sang ayah menerima Aghni sepenuhnya sebagai menantu, berbeda denga istri-istri Haryo sebelumnya yang cenderung takut dan menjaga jarak dengan sang ayah. Sikap sang ayah juga yang menjaga jarak dengan istri-istri Haryo. Hanya Nilam yang bisa masuk kedalam keluarga Haryo, tetapi Brama tetap bersikap datar pada istri ketiganya itu.
"Romo yakin mau ikut kekebun, nanti Romo capek, ini bulan puasa."
"Kamu kira Romo itu anak kecil yang lelah lalu minta minum? Kamu kelihatan ndak suka banget Romo ikut, tenang saja, Romo ndak akan ganggu kamu kerja. Romo cuma mau jagain istrimu saat kamu sibuk kerja nanti."
"Aghni kan ikut saya Romo, jadi saya pasti akan menjaga dek Aghni. Lagipula Aghni itu istri saya sudah seharusnya saya menjaga dan melindungi Aghni."
"Memangnya kamu bisa konsentrasi kerja saat Aghni didekatmu, yang ada kamu bisa ngajak Aghni mojok di semak-semak sayuran, tinggal menggelar jaketmu terus ahhh... luar biasa."
"Haryo ndak semesum itu Romo, sampai menggarap dek Aghni di semak-semak. Ada tempat tidur empuk dikamar lebih enak untuk memadu kasih. Haryo Ndak segila itu Romo."
"Siapa tahu, iya ndak Pur? Seperti judul film yang biasa dilihat Gunadi itu back to nature atau the wildness. Dikamar enak tapi namanya anak muda kan biasanya mencari petualangan baru yang beda dari yang lainnya. Cari sensasi biar bisa viral. Gitu kan Pur? Wajah-wajah modelan Haryo ini pastinya pengen selalu nempel sama istrinya, apalagi ini masih manten anyar. Kalau ndak ada janji sama supplier, saya yakin Haryo pasti akan ngekepin Aghni di kamar." Haryo memijit pelipisnya yang tiba-tiba pening. Aghni yang mendengar perkataan Brama hanya bisa menyembunyikan wajahnya dibalik lengan Haryo, gadis itu benar-benar merasa malu, dan tanpa bisa dicegah pikirannya membayangkan apa yang dikatakan Brama, bercinta dialam liar bersama Haryo, suaminya itu pasti akan segagah Tarzan dan sekuat Hulk. Seketika wajah Aghni memerah tanpa bisa dikendalikan. Haryo yang melihat wajah Aghni memerah hanya dapat mengulum senyum. Ayahnya memberikan ide untuk bercinta di alam liar, mungkin mereka bisa mencobanya dari rumah pohon. Ingatkan Haryo untuk merenovasi rumah pohon agar lebih representatif untuk tempat bercinta. Membayangkan bercinta dengan Aghni dirumah pohon membuat kejantanan Haryo mengeras tak tahu diri. Haryo mengerang frustasi sambil mengendusi rambut Aghni.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARYO (TAMAT)
RomansaCover by @Avavva Aku hanya lelaki biasa yang diberi kelebihan harta dan kedudukan. Dalam keluarga kami, aku adalah satu-satunya anak lelaki yang biasa disebut penerus keluarga. Karena satu-satunya lelaki, maka keluarga besarku menuntut ku untuk memb...