1.

17.3K 1.2K 154
                                    

Yang kangen Kangmas Brama Tejokusumo...

Happy riding...

Ngomong opo Tya iki, kok kangen-kangen karo aku? Mengko kalau aku baper piye, opo wani tanggung jawab? Tua-tua gini, saya kan juga manusia normal.😍😍😍#BT

🍉🍉🍉🍌🍌🍌🍉🍉🍉🍌🍌🍌

Brama meminta mbok Salamah membersihkan dua kamar yang ada di kediaman Tejokusumo. Haryo yang baru saja keluar dari kamar sedikit terkejut dengan aktivitas didalam rumahnya.

"Ada tamu siapa, mbok?"

"Mas Guntur dan ibunya den mas." Haryo segera mencari sang ayah yang ternyata sedang bermain dengan Fernando dan istrinya dibelakang rumah.

"Guntur dan ibunya akan menginap disini?" Tanya Haryo seraya mengambil Fernando dari pangkuan sang ayah.

"Iya, untuk sementara sampai Guntur pulih. Sekalian menyembuhkan hatinya karena perpisahannya dengan Aghni."

"Romo bercanda? Yang ada bukannya makin sembuh si Guntur itu tapi makin berdarah darah lihat Aghni bermesraan dengan Haryo."

"Itu kan teori kamu, teori Romo beda lagi. Dengan melihat Aghni bahagia denganmu, dia tidak akan tega merusak kebahagiaan Aghni. Percaya sama Romo, biar pernikahanmu langgeng. Kamu pikir Romo senang lihat kamu gonta ganti istri kaya gonta ganti baju. Ingat Haryo, ini pernikahanmu yang terakhir. Kalau kamu sampai bercerai dengan  Aghni, Romo buat mati tytydmu itu selamanya!" Haryo berjengit, ini yang bicara sang Romo kan bukan arwah  Sigit yang masuk dalam tubuh sang Romo, kenapa kejam sekali kedengarannya.

"Kami akan tetap bersama sampai maut memisahkan, Romo. Lagipula bukan keinginan Haryo buat kawin cerai, Romo ikut andil dalam setiap. perceraian Haryo. Lagipula kenapa Romo ngancamnya sadis banget, sebenarnya yang buat Haryo ngga bisa jadi pria sejati itu Sigit apa Romo?"

"Tentu saja Sigit. Istri-istrimu itu kurang bisa melepaskan guna-guna yang dikirim Sigit. Beda dengan Aghni, tanpa dia sadari Aghni berhasil melepaskan guna-guna yang dikirim Sigit. Tapi kamu jangan  salah, kalau kamu macam-macam sama Aghni, Romo juga bisa buat tytyd kamu mati. Jangankan cuma  tytyd yang kecil, orangnya saja bisa Romo buat mati tanpa meninggalkan jejak kok." Setelah berkata demikian Brama berlalu dari hadapan anaknya yang masih terbengong-bengong. Itu tadi yang bicara ayahnya kan bukan setan? Kenapa ayahnya jadi membela Aghni, yang anaknya Brama kan dirinya bukan Aghni, atau Haryo dan Aghni adalah anak yang tertukar? Haryo menggelengkan kepalanya kuat-kuat berusaha mengusir pemikiran ngawurnya.

"Mas Haryo kenapa?" Haryo terkejut saat Aghni menyentuh bahunya.

"Mas baru lihat setan." Aghni terkejut mendengar jawaban sang suami. Aghni sudah terbiasa dengan hal-hal mistis dikediaman Tejokusumo, tapi dirinya tetap saja terkejut dan penasaran bagaimana penampakan setan itu, apa sama dengan penampakan teluh yang dikirim kemarin atau beda lagi.

"Hah? Serius mas, kok mas Haryo tahu itu setan? Pak Sigit kirim teluh atau guna-guna lagi ya mas?" Ada kekhawatiran dalam nada suara istrinya. "Mas lihat dimana setannya?" 

"Setan penampakan manusia, dek. Itu yang baru saja masuk ke dalam."

"Hah? yang baru masuk itu Romo. Mas jangan bercanda, masa Romo setannya? Romo kerasukan ya mas?"

"Bisa jadi, soalnya tadi romo bilang mau matiin tytyd aku, dek. Padahal buat membangunkan dari mati suri saja penuh perjuangan masa ini mau dimatikan, bisa- bisa kamu jadi janda sebelum waktunya donk. Hanya setan yang tega buat tytyd mas mati."

HARYO (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang