19

9.2K 1K 122
                                    

Selamat Ulang Tahun Negeriku, semoga jaya selalu, rakyat aman, tenteram gemah Ripah loh jinawi. Indonesia hebat, kalian hebat...

Buat teman-teman yang lagi berjuang, tetap semangat yaaa jangan menyerah apalagi putus asa. Semoga perjuangan kalian mendapatkan hasil sesuai keinginan, kalaupun gagal, ingatlah bahwa kegagalan bukan akhir segalanya dan sebenarnya dibalik kegagalan akan selalu ada hikmah yang bisa diambil, yang terjadi itulah yang terbaik untuk kalian menurut Tuhan.

Tetap semangat ya teman-teman, semoga sehat selalu 😘😘😘

Selamat membaca...

🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩

Haryo bersiap dengan kaos putih dan celana jeans, jangan lupakan rambut potongan barunya yang membuat lelaki itu semakin terlihat tampan, hingga Aghni tidak berhenti-henti mengaguminya, istrinya itu bahkan menggelayut manja kemanapun saat Haryo pergi. Dimana ada Haryo disitu ada Aghni, sudah bagai beauty and the beast atau Shrek dan putri Viona.

"Mas, berangkat dulu ya." Haryo mencium kening Aghni setelah istrinya itu mencium tangan Haryo.

"Hati-hati ya mas. Jangan ngebut dan jangan bertengkar dengan mas Guntur apalagi berkelahi. Mas Haryo ngalah dulu dan jangan terprovokasi."

"Sebenarnya kamu itu mengkhawatirkan mas apa Guntur?"

"Tentu saja mengkhawatirkan mas Haryo, apalagi suamiku ini sudah ganteng sekali, sudah mirip sama Akshay Kumar dilihat dari gunung Semeru, bikin Aghni makin cinta sama mas." Aghni menarik kepala Haryo dan mengecup bibir sang suami dengan cepat. Aghni segera melepaskan ciumannya saat terdengar decakan didekat mereka dan Guntur sudah berdiri dengan kedua tangan masuk kedalam saku celananya.

"Ck, mengganggu saja kamu ini, apa kamu ngga lihat pak Dhe sama Bu Dhe mu ini sedang menyalurkan kekuatan cinta biar bisa membasmi kejahatan diluar sana? Makanya Cepetan cari istri sana, biar ngga ngiler lihat kemesraan pak Dhe sama Bu dhemu." Guntur hanya menghela nafas, ia berusaha tidak terpengaruh oleh provokasi Haryo. Bisa gila kalau dirinya melayani ocehan pak dhenya. Orang sehat saja bisa gila apalagi orang gila bisa tambah gila.

"Sudah sana. Nanti keburu pesawatnya datang dan temen kamu kelamaan nunggu nanti."

"Mas pergi ya sayangku, jangan rindu biar mas saja yang rindu karena rindu itu berat." Haryo memberikan ciuman jauh hingga Guntur hampir muntah darah melihatnya. Pak dhenya ini umur sudah tua, anak banyak kelakuan kaya abege kena cinta monyet.

"Ndak usah memandang pak Dhe kaya gitu, pak Dhe ga akan merasa bersalah sama kamu karena telah merebut Aghni dari sisimu. Makanya kalau sudah cinta langsung lamar, ditikung orang baru tahu rasa. kaya Dwi kamu pacaran sama gurunya Eka."

"Pak Dhe ndak usah ikut campur sama urusan asmara saya. Pak Dhe juga jangan cemas, saya bersumpah meski Aghni janda terakhir dibumi ini saya ndak akan menikahi Aghni."

"Wah kamu nyumpahin pak Dhe mati duluan? Asal kamu tahu ya Gun, pak Dhe sama Aghni itu cintanya sehidup semati, pak Dhe mati Aghni juga ikut mati, demikian juga sebaliknya, kurang romantis apa kisah cinta pak Dhe sama Aghni?"

"Kalau begitu yakin dengan kisah cinta pak Dhe dan dek Aghni harusnya kita tidak perlu repot-repot nyusul Novan begini. Biarkan dia pulang pada istrinya, lagipula kenapa pak Dhe mau ketemu Novan, toh bisa ketemu dirumah nanti, kalian kan tetanggaan."

"Pak Dhe itu pengen ngasih pelajaran sama Suci itu, punya suami kok bilangnya janda, jadi janda beneran baru tahu rasa."

"Terserah pak Dhe kalau begitu, Guntur tidak ikut-ikutan."

HARYO (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang