Rumah Budiman Kartasasmita tiba-tiba ramai dengan keluarga Tejokusumo. Mereka datang untuk melamar Aghni buat satu-satunya putra Tejokusumo. Kedua orang tua Aghni kaget mendapat kunjungan mendadak tersebut tetapi pak Sasmita segera menguasai diri. Disambutnya tamu-tamunya dengan ramah. Pak Sasmitapun berbincang akrab dengan Brama layaknya kawan lama. Setelah berbasa basi dan sedikit bernostalgia Brama Tejokusumo menyampaikan maksud kedatangan dirinya dan seluruh keluarga.
"Begini Sas, maksud kedatanganku kemari, ingin meminta anakmu Aghni untuk menjadi anakku. Aku harap kamu tidak keberatan apalagi menolak."
"Menurutmu aku bisa menolak, setelah kamu dan keluarga datang secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan seperti ini? Kami bahkan hanya punya air putih untuk menjamu kalian." keduanya tertawa, meski tidak ada yang lucu tapi entah mengapa keduanya begitu senang, seolah kejadian itu benar-benar direncanakan.
"Tidak masalah walau hanya air putih, yang penting setelah hari ini aku bisa memboyong Aghni kerumahku."
"Tidak masalah suatu kehormatan bagiku karena kamu mau ngambil Aghni jadi anak perempuanmu, tapi tetap saja aku harus menanyakan pendapat Aghni, jangan sampai kita mau tapi anaknya ndak mau kan repot nanti. Bisa-bisa kabur itu anak" Brama mengangguk setuju, setalah itu lelaki tua itu bertanya pada Aghni yang duduk disebelah ibu tirinya.
"Jadi bagaimana cah ayu? Kamu mau kan jadi putri eyang kakung? eh kalau kamu jadi putri saya berarti manggilnya bukan eyang kakung lagi ya tapi romo. Mau kan mendampingi anak Romo yang nyaris karatan itu melewati hari-harinya hingga maut memisahkan kalian?" Semua mata menuju kearah Aghni, semua penasaran dengan jawaban Aghni meski sebagian besar menduga Aghni pasti akan menyetujui permintaan Brama Tejokusumo. Tidak ada yang bisa menolak Brama Tejokusumo. Aghni menatap sang ayah, meminta pertolongan dan jawaban sang ayah hanya mengangguk dan tersenyum menenangkan.
"Aghni mau jadi Putri Romo."
"YES!!! HARYO KAWIN ROMO!"
Plakkk
Sebuah pukulan mendarat di kepala Haryo. Brama melotot menatap sang putra yang tersenyum sumringah.
"Kamu itu bisa Ndak jaga image sedikit, jangan terlalu berlebihan dan vulgar. Ndak sopan dirumah orang teriak-teriak, seperti bukan keturunan Tejokusumo saja." Brama memperingatkan Haryo yang diranggapi senyuman lebar oleh sang putra. Pembicaraan selanjutnya dilakukan oleh kedua orang tua. kedua orang tua segera memutuskan kapan waktu yang pas untuk melangsungkan pernikahan. Brama tidak main-main dalam melamar Aghni, dirinya meminta waktu seminggu untuk persiapan pernikahan Haryo. Dirinya tidak ingin sang anak kebablasan, mengingat Haryo sudah seperti kucing kebelet kawin, ributnya minta ampun. Brama tidak ingin kecolongan Haryo menghamili Aghni karena tidak bisa mengendalikan burung kakak tua mas Haryo Tejokusumo. Untungnya Budiman Kartasasmita, sahabatnya setuju saja dengan keputusannya. Kalau tidak dirinya harus mencari cara agar Haryo segera menikah dan tidak berulah yang ujung-ujungnya mempermalukan keluarga Tejokusumo.
Setelah memutuskan bahwa pernikahan akan dilaksanakan seminggu lagi keluarga Haryopun pamit. Sebelumnya Brama mengajak kedua keluarga makan bersama di restauran yang sudah dipesan Niken. Keluarga Haryo memang tidak ingin merepotkan keluarga Aghni, mendengar Aghni menerima Haryo saja mereka senang meski tidak semua setuju dengan pilihan Haryo, bahkan beberapa keluarga Pramudya mencela Aghni matre karena memilih Haryo yang notabene lebih kaya dari Guntur mantan kekasih Aghni.
"Aku ngga nyangka loh mbakyu ternyata Aghni itu matre. Bukannya dia kekasih Guntur? Kok sekarang jadi kangmas Haryo yang melamar, ini sebenarnya ceritanya bagaimana?"
"Wes emboh! Aku juga kaget waktu semalam mbakyu Niken telepon dan ngasih kabar kalau hari ini kangmas Haryo lamaran. Tak pikir wanita mana yang mau sama kangmas Haryo duda tiga kali, eh lah kok jebule calon mantuku dewe. Padahal aku iku wes sreg sama Aghni timbang Sekar. Lah kok pas tak takoni, Guntur malah ngomong wes putus karo Aghni. Pantes kangmas Haryo wani nglamar."
![](https://img.wattpad.com/cover/255147553-288-k764835.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HARYO (TAMAT)
RomanceCover by @Avavva Aku hanya lelaki biasa yang diberi kelebihan harta dan kedudukan. Dalam keluarga kami, aku adalah satu-satunya anak lelaki yang biasa disebut penerus keluarga. Karena satu-satunya lelaki, maka keluarga besarku menuntut ku untuk memb...