A.

43.1K 1.9K 119
                                    

Namanya Haryo Tejokusumo. Tuan tanah dan saudagar bahan pangan. Haryo anak bungsu dari tiga bersaudara dan satu-satunya anak lelaki keluarga Tejokusumo. Karena itu dia dituntut untuk memberikan keturunan laki-laki sebagai penerus keluarga agar trah keluarga Tejokusumo tidak berakhir padanya. Haryo sendiri bahkan sudah tiga kali dijodohkan dan menikah, tapi sayangnya dari tiga kali pernikahan tidak satupun yang memberinya keturunan. Brama Tejokusumo sang ayah geram karena tidak segera mendapatkan cucu, sementara usianya sudah tidak muda lagi. Jangankan cucu laki-laki, cucu perempuan saja tidak diberi oleh Haryo.  Brama marah kepada sang putra, ia memberi satu kali kesempata pada sang putra untuk menikah lagi dan ada atau tidak adanya anak Haryo tidak boleh bercerai. Haryo menyetujui permintaan sang ayah. Jika selama ini yang mencarikan jodoh adalah sang ayah atau keluarganya maka pernikahan terakhir nya ini menjadi hak mutlak Haryo untuk memilih istrinya, dan Haryo sudah menentukan pilihannya, sang pujaan hati yang akan jadi istri sekaligus ibu dari anak-anaknya kelak.  Haryo berencana meminang pujaan hatinya setelah sang pujaan hati lulus kuliah, dia akan sabar menunggu sang pujaan hati menyelesaikan pendidikannya, meski untuk itu dirinya harus menunggu tapi itu tidak masalah. Satu-satunya hal yang perlu dilakukan saat ini adalah menjaga agar sang pujaan hati tidak menikah dengan kekasihnya yang tidak lain dan tidak bukan adalah sang keponakan dari Haryo Tejokusumo. Ya, pujaan hati Haryo adalah kekasih dari sang keponakan, Guntur Pramudya, lelaki berusia dua puluh empat tahun yang saat ini menjabat sebagai kepala desa di daerahnya. 

Haryo sendiri tidak tahu sejak kapan dirinya jatuh hati pada Aghni Parameswari dan menyimpan rasa cinta itu dalam-dalam disudut hatinya. Yang jelas Haryo sengaja menunggu Aghni cukup umur sebelum mengungkapkan perasaannya pada gadis itu. Haryo tidak mau dicap sebagai seorang penyuka anak kecil meski kenyataannya seperti itu. Cukup dirinya dicap sebagai tukang kawin saja, itu lebih baik daripada pedofil, toh bukan dirinya yang ingin kawin cerai tapi paksaan keluarga untuk menikan dan paksaan dari  istri-istrinya lah yang meminta cerai.  Untung saja pernikahannya dengan wanita-wanita itu hanya siri, jadi cukup mengucap talak saja sudah sah bercerai dan tidak akan ada tuntutan gono gini karena Haryo selalu memberikan kompensasi yang besar kepada semua mantan istrinya. Haryo punya firasat kalau pernikahannya selama ini tidak akan bertahan lama. Karena itu dirinya hanya menikah secara agama. Dua dari mantan istrinya bahkan sudah menikah lagi dan memiliki anak dari pernikahan mereka yang kedua, hanya Nilam mantan istri ketiganya yang belum menikah karena belum bisa move on dari dirinya. Tentu saja dirinya tidak mudah dilupakan. Haryo juga tahu Nilam mengharap kembali padanya,  sayangnya hati Haryo sudah memiliki pelabuhan sendiri, dirinya hanya tinggal menurunkan jangkar untuk berlabuh dan menetap.

Haryo sengaja memarkir trucknya tak jauh dari kampus Aghni. Kebiasaannya adalah mengantar dan menjemput Aghni kuliah. Tugas yang seharusnya dilakukan Guntur keponakannya sebagai kekasih Aghni sengaja disabotase oleh Haryo. Bagaimana tidak disabotase, Haryo selalu berhasil membuat Guntur gagal menjemput Aghni bila keponakannya itu diketahui hendak menjemput sang kekasih. Kebetulan kepasar, kebetulan antar dagangan dan kebetulan-kebetulan yang memang disengaja oleh Haryo agar bisa mengantar dan menjemput Aghni. Salahkan Guntur yang terlalu sibuk dengan tugasnya sebagai kepala desa yang harus menjaga, melindungi dan mengayomi warganya sehingga lupa untuk menjaga, melindungi dan mengayomi sang kekasih, hingga membuat dirinya bisa bersama Aghni walaupun hanya beberapa saat saja tapi baginya itu sudah cukup, memastikan Aghni baik-baik saja dengan mata kepalanya sendiri.

"Masuk, nduk." Haryo berhenti didepan Aghni yang terlihat berdiri di halte menunggu angkutan umum.  Gadis itu tersenyum sebelum naik keatas truk yang dikenali sebagai milik Haryo, Pak Dhe dari sang kekasih. Bukan sekali ini saja Haryo menjemput Aghni dengan truck, biar Aghni tidak curiga dirinya sengaja menjemput melainkan sekedar lewat karena mengantar barang. Aghni segera naik keatas truck lalu dengan takjim gadis itu mencium tangan Haryo dan Haryopun akan memberikan usapan dikepala Aghni. Sudah seperti suami istri saja, dimana suami yang menjemput istri untuk pulang kerumah. Haryo tersenyum melihat keringat membasahi pelipis Aghni. Gadis itu terlihat lebih cantik dan menggairahkan dengan peluh yang membasahi wajahnya. Siang itu memang cukup terik, sehingga sebentar saja berada diluar sudah bisa bermandikan keringat. 

HARYO (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang