Haryo bersiap mengantar Aghni kekampus, lelaki itu memakai pakaian yang lebih rapi dan bagus dibanding sebelumnya. Pengalamannya kemarin bertemu teman-teman Aghni membuat dirinya harus terlihat lebih tampan, lebih mapan dan lebih rapi dari pada teman-teman Aghni yang diyakini bisa menikung istrinya saat dirinya lengah. Satu hal yang diingat dirinya, jangan memberi celah sedikitpun pada pelakor untuk masuk dalam rumah tanggamu meski itu hanya dari bau dan penampilan.
"Mas Haryo mau kemana?" Aghni terlihat heran dengan penampilan suaminya yang terlihat lebih tampan dan glowing. Aghni mengernyitkan keningnya mencari sesuatu yang beda dari wajah sang suami yang di klaim sang suami mirip artis Akhsay Kumar.
"Mas habis cukuran?"
"Bagaimana? Lebih ganteng dari Akhsay Kumar kan?"
"Lebih ganteng sedikit tapi masih gantengan Akhsay Kumar." Haryo menghela nafas pasrah.
"Bersih banget, jadi terlihat glowing."
"Kamu suka ndak dengan tampilan baru mas?"
"Suka. Lebih fresh." Aghni menyusuri rahang sang suami yang terdapat after shave beraroma maskulin yang sexy dengan jari telunjuknya. Tak lupa Aghni mengusap bekas cukuran kumis dan berlanjut turun membelai bibir Haryo dengan ibu jarinya. Haryo memejamkan matanya, kedua lengannya kini sudah melingkar sempurna di pinggang Aghni dengan telapak tangan yang siap meremas bongkahan pantat Aghni yang terlihat sangat menggoda. Kalau begini bukan salah Haryo jika terpancing karena Aghni sendiri suka memancing, memancing gairah Haryo yang tidak benar-benar padam meski mereka telah menghabiskan waktu semalaman untuk bercinta, katakan saja gairah Haryo hanya tidur-tidur ayam, jadi begitu disentuh sedikit saja sudah langsung terbangun, seperti api yang disiram bensin, langsung membara dan siap membakar siapa saja yang berada didekatnya. Aghni menundukkan wajahnya saat senjata Haryo menusuk pangkal pahanya dibalik celana kain lelaki itu dan celana jeans miliknya.
"Cepet banget bangunnya, si tytyd."
"Tytyd mas emang sangat sensitif, dek. Jadi jangan melempar umpan kalau kamu tidak ingin mas makan sekarang."
"Terus bagaimana, bisa batal puasa kalau dilanjutin." Aghni sengaja membelai kejantanan Haryo dari balik celana lelaki itu. Haryo mendesis, istrinya ini sadar apa tidak kalau apa yang dilakukannya itu memancing dirinya berbuat jauh.
"Deeeekkkk..."
"Keras."
"Sebaiknya kita segera berangkat, kalau tidak mas bisa menidurimu saat ini juga." Ujar Haryo tegas, menangkap tangan Aghni yang menggoda miliknya. Aghni terkekeh melihat wajah frustasi Haryo. Ternyata menggoda Haryo itu sangat menyenangkan.
"Kamu sengaja yaa?"
"Gemas lihat mas frustasi gitu."
"Nakal ya sekarang istri mas Haryo ini." Haryo mencubit hidung Aghni dengan gemas. Membuat gadis itu menjerit kesal. Haryo tidak setengah-setengah dalam mencubit hidungnya.
"Haryo! Kamu apain menantu Romo!" Brama berteriak dari luar kamar. Haryo mendengus, ia membuka pintu dan membimbing Aghni keluar dari kamarnya. Seharusnya kamarnya itu kedap suara, kenapa romonya bisa mendengar teriakan Aghni.
"Romo ngga melepas peredam dikamar Haryo kan?" Tanya Haryo curiga pada sang Romo yang terlihat santai membaca koran.
"Ndak, kenapa?"
"Kok Romo tahu apa yang Haryo lakukan pada Aghni."
"Romo ngga tahu. Tapi kalau kamu nyakitin Aghni Romo bisa merasakan."
"Kalau Haryo bercinta dengan Aghni Romo juga tahu dan dengar?"
"Romo tahu, karena kemesuman kamu itu sudah sangat akut dan tidak tertolong lagi. Tapi Romo ngga dengar meski kalian berisik. Kurang kerjaan Romo dengerin kamu bercinta."
KAMU SEDANG MEMBACA
HARYO (TAMAT)
RomansaCover by @Avavva Aku hanya lelaki biasa yang diberi kelebihan harta dan kedudukan. Dalam keluarga kami, aku adalah satu-satunya anak lelaki yang biasa disebut penerus keluarga. Karena satu-satunya lelaki, maka keluarga besarku menuntut ku untuk memb...