Haryo merasa sangat berbahagia ketika tahu Aghni hamil lagi, tanpa sengaja dirinya menemukan kejutan yang akan diberikan sang istri untuknya berupa test pack dua garis yang menandakan sang istri sedang berbadan dua. Haryo segera mencari sang istri dan segera memberinya pelukan dan ciuman yang bertubi-tubi. HAryo juga mengangkat sang istri dan memutarnya. Ia tidak menyangka Aghni akan hamil disaat usia Eka belum genap dua tahun, ia benar-benar bangga dengan produktivitas power sperma miliknya yang begitu perkasa menembus barikade yang dibuat Aghni dan dokter kandungan mereka. Haryo dan Aghi sepakat untuk memakai alat kontrasepsi kehamilan dan akan dilepas saat Eka berumur dua tahun, siapa sangka kontrasepsi yang dipakai Aghni berhasil di jebol oleh jutaan power sperma milik Haryo. Lelaki itu segera memberitahukan kehamilan Aghni pada Brama yang ditanggapi datar-datar saja oleh sang ayah. Haryo sedikit kesal dengan sikap sang Romo yang sama sekali tidak seantusias dirinya karena tanpa Haryo tahu, Brama sudah lebih dahulu tahu. Sang Romo hanya berpesan pada Haryo agar selalu menjaga Aghni dan bayinya. Jangan bermain terlalu kasar dan keras dan harus bersabar menghadapi mood ibu hamil yang naik turun bagai role cosater. Haryo juga memberi tahu kakak perempuannya dan Niken mengirim banyak hadiah untuk adik iparnya, ada baju hamil, vitamin dan susu untuk ibu hamil, novel, kaset film dan lagu-lagu termasuk camilan untuk ibu hamil.
"Kok wajah suamiku ini cemberut, kenapa, ada yang bikin mas kesal?" Haryo menceritakan pada Aghni kalau sang ayah bersikap biasa saja dengan kabar gembira yang disampaikan olehnya. Agjni hanya tersenyum seraya memeluk sang suami. Sejak hamil Aghni memang selalu bersikap manja dan senang sekali skinship dengan Haryo. Kalau bisa dua puluh empat jam tujuh hari Aghni itu nempel sama Haryo, tapi tidka mungkin juga kan, emang perangko yang selalu nempel di surat-surat cinta jaman Haryo masih muda. Kalau jaman Aghni muda kirim surat cinta pakai perangko sudah tidak jaman lagi, jamannya sudah canggih pakai ponsel pintar buat kirim surat cinta, asal pulsa data terisi penuh mau ngomong cinta sampai baterai ngedrop ayok saja. Karena itu yang terjadi saat Haryo pedekate dengan dirinya, juragan beras itu membuat Aghni sering kebahabisan baterai karena melayani gombalan cinta ala Haryo. Tidak hanya via rmail, SMS, MMS, WhatsApp, bahkan semua sosial medianya kena DM oleh Haryo. Aghni tidak menyangka sang suami mengikuti semua sosial media yang dia punya.
"Kok kamu senyum-senyum sayang. Romo pasti akan membeda-bedakan Eka dengan adiknya."
"Romo sudah tahu kalau aku hamil, mas."
"Kok bisa? Kan aku yang menghamili kamu bukan Romo." Aghni mencubit pinggang Haryo, lelaki itu meringis sambil mengusap pinggangnya.
"Yang anaknya Romo itu siapa sih, kok mas ngga tahu kesaktian Romo?"
"Dekat kamu, mas mendadak goblok yang. Kepintaran mas langsung luntur."
"Suka asal kalau ngomong. Romo itu sudah tahu sebelum kita tahu. Buktinya waktu ulang tahun Aghni kemarin Romo bagi-bagi sembako buat semua pekerja, itu syukuran Aghni mengandung bukan hanya ulang tahun Aghni." Haryo mengangguk-angguk. Ia mengusap perut sang istri dan bicara pada jabang bayinya.
"Sehat selalu ya sayang, papa sayang mama dan anak bayi." Haryo menyingkap pakaian Aghni dan menciumi perut sang istri. Haryo juga mulai bersikap lebih protektif dan posesif. Dirinya benar-benar menjaga kehamilan Aghni ini dari hal-hal yang membahayakan. Dikehamilan kedua ini bukan Haryo yang harus mengalami fase ngidam dan mual, melainkan Aghni. Bahkan sang istri itu tidak bisa terkena sinar matahari karena Aghni akan merasa lemas dan hanya bisa terbaring seharian. Hal berbeda akan terjadi di malam hari karena istrinya itu seolah punya banyak kekuatan dan energy untuk beraktifitas. Haryo bahkan sampai menutup sebagian rumahnya yang sering ditempati sang istri dari cahaya matahari yang akan masuk.
Haryo benar-benar memanjakan sang istri, ia bahkan sampai menyuapi sang istri yang tidak nafsu makan. Seperti saat ini ia menyuapi Aghni dengan bubur kacang ijo yang masih hangat karena sang istri kini terbaring tidak berdaya di sofa bed ruang tengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARYO (TAMAT)
RomanceCover by @Avavva Aku hanya lelaki biasa yang diberi kelebihan harta dan kedudukan. Dalam keluarga kami, aku adalah satu-satunya anak lelaki yang biasa disebut penerus keluarga. Karena satu-satunya lelaki, maka keluarga besarku menuntut ku untuk memb...