Beberapa minggu terakhir kediaman Tejokusumo terlihat tenang. Hari raya terlewat begitu saja tanpa ada hal yang istimewa. Beberapa keluarga yang hadir rumah Haryo sama sekali tidak membahas kenapa Guntur dan ibunya tinggal disitu dan tidak bertanya keberadaan Sigit yang tidak terlihat di antara keluarga mereka. Kejadian malam lebaranpun tidak dibahas seolah hal itu tidak pernah terjadi. Ruangan yang berantakan langsung bersih keesokan harinya, beberapa perabot yang rusak disingkirkan dan dibersihkan. Brama dan Haryo tidak berniat mengganti perabot yang rusak. Semua orang termasuk asisten rumah tangga, tukang kebun, sopir dan petugas keamanan seolah sepakat tutup mulut dengan apa yang terjadi.
Aghni sendiri merasa heran dengan sikap orang-orang yang seperti biasa, seolah tidak terjadi perang yang bisa meluluh lantakkan tempat tinggal mereka, seolah itu hanya salah satu setting sebuah drama yang saat sutradara bilang cut maka sebuah scene selesai dan semua property dibereskan. Yang membuatnya semakin heran adalah bagaimana kekacauan itu nyaris tidak ada jejaknya dalam semalam. Pasti perewangan Romo yang bekerja, seperti Bandung Bondowoso yang bikin seribu candi dalam satu malam, maka anak buah Romo membersihkan kekacauan tidak lebih dari satu malam, karena kalau hanya manusia biasa tentu tidak akan bisa secepat itu, pasti ada unsur-unsur magic yang bekerja membersihkan rumah, entah bagaimana caranya, seharusnya Aghni melihat langsung bukannya ikut masuk kedalam kamar bersama Haryo. Ia merasa menyesal tidak menyaksikan sendiri pembersihan ruang tengah yang habis dipakai perang tanding.
Sejak melihat sendiri sang mertua memiliki ilmu kesaktian yang dipikirnya hanya ada di televisi, Aghni semakin kagum dengan sang Romo, gadis itu melihat Brama seperti seorang superhero dalam dunia nyata yang tinggal mengucap mantera sim salabim adakadabra semua yang ada jadi hilang dan semua yang hilang jadi ada. Kini dirinya tidak lagi sungkan untuk mengikuti Brama kemanapun lelaki itu pergi, karena Aghni tidak ingin melewatkan kesempatan melihat aksi pertunjukan Brama mengeluarkan ilmu kesaktiannya.
Kebiasaan baru Aghni ini yang membuat Haryo protes karena Aghni terlihat lebih sering dengan sang ayah daripada dia suaminya. Untung Brama tidak mengikuti Aghni kuliah kalau tidak pasti orang mengira Aghni simpanan Brama bukan istri Haryo. Karena tidak ingin kalah dengan sang Romo jadilah Haryo mengikuti keduanya, sudah seperti anak ayam yang mengikuti induknya, karena sepertinya bukan Guntur yang perlu diwaspadai tetapi sang Romo. Jangan sampai judul salah satu cerita di wattpad jadi kenyataan, "Ibu tiriku mantan istriku" amit-amit jabang bayi kalau sampai kejadian. Bisa gantung diri di pohon tauge kalau sampai Aghni berpaling pada sang Romo, karena Romonya ini type-type Sugar Daddy, bukan hanya manis diwajah tapi juga manis didompet. Lihat saja bagaimana sang Romo memanjakan Aghni, bikin iri hatinya saja. Salah dirinya juga meminta agar Aghni tidak menolak pemberian Romo-nya, jadinya sang Romo memperlakukan Aghni tidak seperti menantu tetapi seperti anak sendiri, anak yang hilang.
Kadang Haryo berfikir dirinya dan Aghni itu anak yang tertukar karena Brama lebih menyayangi Aghni daripada dirinya yang anaknya sendiri, terlebih setelah tahu bahwa Aghni positif hamil cucu Brama, lelaki itu benar-benar melimpahkan kasih sayang yang tidak terhingga pada Aghni, sampai Haryo tidak kebagian memanjakan Aghni dalam hal materi. Untungnya dirinya masih memiliki hal lain yang bisa membuat Aghni bahagia, misalnya saja sentuhannya, ciumannya, belaiannya dan keperkasaannya yang mampu membuat Aghni ketagihan dan lemas tidak berdaya dibawahnya. Untuk yang satu itu Haryo merasa berbangga diri karena tembakannya jitu, tepat sasaran, buktinya Aghni langsung mlendung, tidak perlu menunggu sampai hitungan bulan apalagi tahun, dan itu membuat sang keponakan melirik iri. Ingin rasanya Haryo berteriak, "iri, bilang boss... " sambil memamerkan senyum songongnya, mengejek Guntur yang kini jadi sad boy, ngga dapat Aghni juga menolak Sekar. Maksudnya apa coba pacaran dengan Aghni tapi juga dekat dengan sang kakak, apa mau menjadikan Sekar selingan atau simpanan, emang deposito kalau disimpan berbunga, ini hati dan kepercayaan bro, yang bila diretakkan tidak bisa direkatkan kembali meski pakai lem gajah sekalipun. Haryo bahkan sengaja mengusap-usap perut Aghni yang hamil anaknya depan Guntur, biar keponakannya itu tahu bahwa Aghni sudah jadi milik Haryo seutuhnya dan kini sedang mengandung buah cinta mereka. Haryo berharap agar Guntur mundur dari niatannya untuk kembali pada Aghni.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARYO (TAMAT)
RomanceCover by @Avavva Aku hanya lelaki biasa yang diberi kelebihan harta dan kedudukan. Dalam keluarga kami, aku adalah satu-satunya anak lelaki yang biasa disebut penerus keluarga. Karena satu-satunya lelaki, maka keluarga besarku menuntut ku untuk memb...