Ex...// X-Factor...

13.8K 1.2K 63
                                    

Kami keluarga besar Tejokusumo, Kartasasmita, Pramudya,  mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H 😇

Semoga amal ibadah kita semua diterima Allah SWT. Aamiin. 😇

Dalam kesempatan ini, kami mohon maaf lahir dan bathin atas segala kekacauan hati, pikiran, kesalahan yang kami sengaja dan tidak kami sengaja kepada seluruh warga Oren 🙏🙏🙏

Semua nama, tempat dan kejadian hanya untuk hiburan semata.

Tertanda ❤️
Brama Tejokusumo 😎
Budiman Kartasasmita 😊
Sigit Pramudya 👻

Git, opo o emoticonmu kok gambar Casper? #BT

Biar beda dari yang lain pak Dhe. #SP

Ga dibedakan juga dirimu itu sudah beda, kami warga protagonis. Kamu warga Antagonis.#BT

Kalau tidak ada saya, ceritanya Tya ngga rame pak Dhe. Sayang gembil menggambarkan saya itu tidak jelas, harusnya deskripsi tentang saya itu jelas, kalau saya ganteng, tinggi, gagah. Kalau artis sudah mirip Erkan Pettekkaya. #SP

Kalau kamu mirip Erkan Pettekkaya, perhatikan saya dengan baik, saya mirip... # BT

Mirip artis mana pak Dhe? #SP

Saya mirip bapak saya. Raden Mas Temenggung Tejokusumo. #BT

Saya kira mirip artis. Repot ngomong sama orang tua, semaunya sendiri. #SP

Sebentar... Kok nama saya tidak tercantum di tertanda ❤️, malah ada nama Sigit, kalau-kalau ada yang lupa ini lapak saya lho. #HT

Seperti ada suara tapi ngga ada penampakan. #SP

Ngajak gelud tenan Sigit Iki, mari ngene tak depak dirimu dari lapakku. #HT

Wahai anak muda... Jangan berdebat disini. Mari kita nikmati ketupat dan opor saja, biarkan pembaca membaca dengan tenang...#BK

🎆🎆🎆🎆🎆🎆🎇🎇🎇🎆🎆🎆🎆🎆

Haryo baru saja tiba dirumah saat azan maghrib berkumandang dan disambut Aghni dengan raut wajah khawatir.

"Mas Haryo tidak apa-apa? Tidak ada yang terluka?" Aghni memeriksa sang suami dengan seksama. Tapi kemudian ia merasa heran sendiri karena suaminya benar-benar pulang dalam keadaan tidak kurang satupun.

"Mas tidak apa-apa, sayang." Haryo membawa Aghni masuk kedalam rumah. Setelah mencuci tangan Haryo segera duduk di ruang makan.

"Minum dulu mas, sudah waktunya berbuka." Aghni menyajikan segelas teh hangat untuk sang suami serta beberapa cemilan kecil.

"Semua baik-baik saja kan? Mas Guntur bagaimana?"

"Sudah dapat perawatan. Semua baik-baik saja, Mas membersihkan diri dulu ya. Dari rumah sakit pasti banyak kuman menempel." Ada rasa tidak suka saat Aghni menanyakan keadaan Guntur dan masih memanggil lelaki itu dengan sebutan mas. Katakan Haryo cemburu, dia suaminya dipanggil mas, Guntur mantannya dipanggil mas, apa bedanya dirinya sama Guntur, seharusnya dirinya kan lebih spesial daripada Guntur. Misalnya mas Haryo sayang, Papa Haryo sayang, martabak saja ada yang spesial masa dirinya ngga. Tidak melihat perubahan wajah sang suami, Aghni menyiapkan perlengkapan mandi sang suami sekaligus baju gantinya. Ia menunggu Haryo dengan tidak sabar. Ia penasaran dengan apa yang terjadi. Tadi Niken menjemputnya pulang kuliah,mengatakan Guntur terluka dan Haryo membawa Guntur kerumah sakit. Satu hal yang ada dalam pikiran Aghni adalah Guntur berkelahi dengan Haryo, tapi melihat suaminya semulus tadi pagi Aghni tidak yakin Haryo berkelahi dengan Guntur, tidak mungkin Haryo menyerang Guntur dengan tenaga dalam atau semacamnya yang tidak terlihat lukanya tapi dalamnya rontok semua.

HARYO (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang