14

195K 23.6K 5.9K
                                    

17+ jangan di tiru!!!!

Istigfar dulu sebelum baca😂

Skala

Suara decapan lidah terdengar nyaring, Mita menggerang ketika tangan Skala membelai tubuhnya dengan sensual.

Skala menyudahi ciuman panas mereka, namun tangan lelaki itu tetap membelai tubuh Mita dengan liar. Dengan rambut acak-acakan dan keringat yang membasahi wajahnya Mita nampak sangat mempesona di mata Skala.

"Skala, pleasee.."

Skala kembali mempertemukan bibir mereka, ciuman Skala perlahan turun menuju leher Mita menggigitnya hingga meninggalkan bekas kemerahan.

Drrt

Drt

Suara deringan ponsel membuat Skala menghentikan aktifitasnya, Mita merengek tidak terima.

"Biarin aja Skala." pinta Mita dengan tatapan sayu, Mita membelai dada Skala sensual namun Skala menghentikannya dengan menahan tangan lentik itu.

"Sebentar sayang." ujar Skala. Dalam keadaan bertelanjang dada Skala mengambil ponsel nya.

Tanpa melihat siapa yang menelponnya Skala mengangkat panggilan tersebut, matanya membulat ketika suara Maminya yang terdengar dari sebrang sana.

"Mami ada di apartemen kamu."

"Ngapain?"

"Mami dari kantor dan dapat kabar kamu nusuk orang. Cepet pulang kita bahas itu."

"Bukannya udah biasanya mami bersihin kasus Skala pakai uang Mami kan? Buat apa sekarang Mami dateng, Skala udah nggak butuh itu Mi."

Terdengar helaan nafas dari sana. "Jangan buat Mami marah, Skala."

Skala mendengus. "Iya iya Skala pulang." katanya lalu memutuskan sambungan telpon begitu saja.

Skala kembali ke ranjang dimana Mita masih berbaring pasrah disana. "Gue harus pulang."

"Nggak! Kita belum selesai." Mita bangkit lalu mendudukkan badannya di pangkuan Skala. "Ayo lanjutin, bee."

"Kita lanjutin lain kali." ujar Skala, tangannya menahan tangan Mita yang ingin membelai tubuh bagian bawahnya.

Dengan wajah cemberut Mita turun dari pangkuan Skala. "Kamu nggak asyik!"

"Lain kali oke?" bujuk Skala.

Mita mengangguk meski masih kesal. "Kamu pulang naik apa? Pakai aja motor aku."

Mita tau Skala datang kemari bersama Belva, hal itu awalnya membuat Mita kesal. Namun ketika tau Belva hanya menjemput Skala di penjara Mita jadi senang, artinya Belva hanya dimanfaat oleh Skala dan Skala datang padanya.

Mita yakin posisinya dimata Skala lebih unggul dibandingkan dengan posisi Belva.

"Terus besok lo pake apa?"

"Kamu jemput aku lah."

"Oke." ujar Skala singkat mengambil hodienya yang tergeletak di lantai lalu memakainya.

SKALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang