30

187K 24.1K 12.7K
                                    

•Skala•

"Gimana, cah ganteng itu keliatan laki-laki mapan, masa depannya pasti terjamin."

"Dia anak pengusaha properti buk, keluarganya punya perusahaan besar. Kita Beda kasta."

"Lah kok kamu minder dulu nduk, kamu ini cantik, wanita baik-baik dan pintar, kurang apa lagi." ujar Ibu Deluna. "usaha sedikit pasti cah ganteng itu mau sama kamu." lanjutnya.

Deluna menghentikan pijatannya pada kaki Ibunya. "Skala udah punya pacar buk, cantik."

"Yang kemaren toh? percuma cantik, dari tampangnya kayak cewek nggak bener, kasian ibu sama cah ganteng itu dapet cewek yang begitu. Pasti udah bekas banyak orang."

"Ibu nggak boleh fitnah loh."

"Fitnah gimana? Ibu liat sendiri kok. Pakaiannya aja nggak bener begitu pasti orangnya juga nggak bener."

"Udah lah, buk. Lagian pacarnya itu sepadan sama Skala, beda sama aku."

"Orang kaya kayak Skala itu butuh perempuan baik kayak kamu, kalo  pacarnya itu paling bisanya buang-buang duit."

Deluna menghela nafasnya panjang.

"Udah ya bu, Ibu mau makan?"

Ibu Deluna menggeleng tegas. "Dengerin dulu kalo ada orang tua ngomong." tegasnya.

"Dengerin apa toh bu?"

"Kamu ini, ini kesempatan kamu buat ngubah nasib kita. Kalo kamu bisa dapetin cah ganteng itu kita nggak perlu hidup susah lagi. Kamu katanya mau jadi dokter kalo sama cah ganteng pasti cita-citamu itu gampang kewujudnya."

"Dia nggak bakal mau sama Deluna buk."

"Kamu kasih aja perhatian terus, lelaki itu paling nggak bisa di kasih perhatian. Pasti lama-lama dia bakal luluh sama kamu."

"Aku nggak ngerti lagi sama pikiran Ibu." Deluna menggeleng heran.

"Ibu ini cape hidup seperti ini terus, ibu nggak mau kamu bernasib sama kayak ibu yang banting tulang sampe tua. Kalo kamu dapet suami kaya yang enak siapa? Ya kamu."

"Tapi nggak Skala juga bu, dia udah punya pasangan. Deluna nggak mau jadi perebut lelaki orang."

"Perebut laki orang gimana? Bukannya mereka cuma pacaran kan? Belum nikah. Boleh-boleh aja kamu rebut. Toh ceweknya cewek nggak bener."

"Astagfirullah ibu."

"Kamu ini nurut kalo di nasehatin orang tua. Ini buat masadepan kamu."

"Udah ya, ibu istirahat. Kata dokter besok siang ibu boleh pulang."

"Ibu nggak mau pulang. Kamu cari cah ganteng itu bilang kalo keadaan ibu masih sakit. Suruh dia kesini."

"Cari gimana sih bu?" tanya Deluna frustasi.

"Katanya kamu satu sekolah."

"Emangnya ibu mau apa?"

"Ibu mau usaha supaya cah ganteng itu jadi jodoh kamu."

•Skala•

"BEL!"

Belva mendongakkan wajahnya menatap Skala yang berdiri di depannya dengan wajah kesal. "Kenapa sih?" tanyanya.

"Gue mau bunuh dua kucing itu!" tunjuk Skala pada Janda dan Duda yang sedang duduk di bawah Belva.

"Heh, jangan macem-macem."

SKALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang