•Skala•
Mita terus merengek karena merasakan panas di wajahnya membuat petugas uks kewalahan.
"Kak, diem dulu biar kita kompres ya mukanya."
"Muka gue melepuh masa di kompres, punya otak nggak sih lo?"
Stella bengong di tempat karena makian Mita, tangannya yang sudah memegang baskom bergetar karena melihat Skala ikut menatapnya datar.
"Kakak rujuk aja ke rumah sakit." ujar Amel, salah satu petugas uks yang ikut menangani Mita.
"Skalaa ayo anter aku ke rumah sakit." pinta Mita.
Skala mendengus pelan. "Kalian keluar." perintahnya. Dengan patuh penjaga uks yang berjumblah lima orang itu langsung keluar, meinggalkan Mita bersama Skala.
"Skala muka aku panas ayo kerumah sakittt." rengek Mita.
"Bisa diem nggak sih lo?!" sentak Skala membuat Mita terdiam.
"Kamu kenapa bentak aku?" lirih Mita.
" Lo nyakitin Belva." ujar Skala, dari nada suara pria itu, Mita tau Skala sedang marah padanya "Sekali lagi gue liat lo bikin masalah sama Belva, gue yang abisin lo." lanjutnya dengan tegas.
"Kok kamu bela dia? dia udah nyiram aku pake kuah bakso!"
"Lo berani bentak gue? lo pikir lo siapa hah?"
"Kok kamu berubah? kamu nggak cinta lagi sama aku?"
Skala tertawa meledek Mita. "Najis gue cinta sama perempuan muruhan kayak lo. gue cuma main-main kali, lo gampang di bawa ke kasur soalnya."
Mita menggeram sambil meremas roknya, perkataan Skala begitu melukai harga dirinya. "Aku ngasih segalanya buat kamu, tapi ini balesan kamu?"
"Nggak ada yang lo kasih ke gue selain badan lo."
"Skala kamu keterlaluan!"
"Lo yang nggak tau diri anjing! lo cuma patner seks gue, lo gue diemin makin ngelunjak ya."
Tangan Mita bergetar ketakutan. Skala yang di depannya berbeda dengan Skala yang Mita temui sebelum-sebelumnya. Sebelumnya, Skala selalu memperkakukan Mita bak ratu, kenapa sekarang Skala berubah?
"Kamu berubah!"
"Bukan gue yang berubah, lo aja yang nggak tau gue."
"Nggak nggak pasti kamu begini ngeprank aku kan? kamu pasti mau nembak aku makanya kamu ngeprank begini."
"Lo cantik tapi bodoh. Gue ingetin sekali lagi, jangan pernah buat masalah sama Belva, kalo lo nggak dengerin omongan gue, gue nggak segan-segan main tangan sama lo."
"Aku nggak bakal ngapa-ngapin Belva, tapi kamu jadian sama aku!"
"Najis. Lo pikir gue bakal takut sama anceman lo?"
"Skala!"
"Dan satu lagi, mulai sekarang jangan hubungin gue lagi. Gue udah bosen sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
SKALA
Teen FictionSudah terbit, tersedia di Gramedia dan toko buku online. Part lengkap (proses revisi) _______________ Gimana rasanya menjadi kekasih seorang berandal? Tanyakan saja kepada Belva. bukannya merasa menjadi ratu seperti novel-novel yang di bacanya, Belv...