Cat Fight

3.2K 551 40
                                    

Adam Rockwood berjalan di koridor sambil memperbaiki kaus dalam jasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adam Rockwood berjalan di koridor sambil memperbaiki kaus dalam jasnya. Dia tersenyum saat melihatku. "Cantik sekali," pujinya yang mungkin merujuk pada gaun bunga-bunga pilihan Bea yang terpaksa kupakai ini.

"Aku ingin tampil lebih sederhana. Kenapa sih makan malam keluarga orang kaya selalu harus dengan memakai pakaian resmi?"

"Karena, Sayang, mereka ingin pamer siapa yang paling cantik. Kurasa, kau yang memenangkannya." Dia melipat sikunya, memintaku berpegang pada siku itu. Kami berjalan bersama ke ruang makan. "Bagaimana keadaanmu?"

"Baik kurasa. Bagaimana dengan Jack? Kau berhasil membawanya pergi?"

"Kenapa tidak bertanya tentangku?"

"Karena aku tahu kau sehat dan bugar. Tolonglah, katakan sesuatu tentang Jack."

Dia tersenyum. "Tilda merawatnya dengan baik. Lukanya sudah sembuh dan kurasa semua akan baik-baik saja."

Syukurlah. Ya, Tuhan. Syukurlah. Aku jadi merasa tenang sekarang. Dia bersama Tilda. Dia pasti akan baik-baik saja.

"Terima kasih karena telah membantunya."

"Sama-sama. Dia lelaki yang hebat. Dia berlari menghindari kejaran keluarganya sendiri. Hebat. Dalam kondisi seperti itu, aku mungkin akan minta cepat-cepat ditembak saja."

Jack memang tidak pernah menyerah.

"Aku ... eh ... boleh ke sana? Aku ingin menjenguk ... Tilda."

Dia terbahak. Tawanya memenuhi koridor dan tangga. Beberapa pelayan yang bertugas menoleh padanya dengan terkejut, lalu menunduk sopan.

Tidak ada yang boleh mencela orang kaya. Itu aturan utama sebagai pelayan bangsawan. Untung aku membaca buku harian Mommy.

Ruang makan sudah penuh dengan orang-orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruang makan sudah penuh dengan orang-orang. Aku sempat berjanji pada Adam, kalau Raymond ada di meja makan, kami akan makan di belakang rumah. Adam itu menyenangkan. Dia tidak banyak menuntut dan mengerti saja kalau aku mengajaknya berbicara tentang hal-hal remeh. Kadang, dia bertanya dan meminta penjelasan seperti anak kecil. Sepertinya, aku tahu kenapa teman-temannya menyayanginya.

The Only Love We Have (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang