Aku ingin sekali bertanya lagi pada Steve apa yang dia maksud dengan "buaya dan cemburu" itu. Apa Jack yang dia maksud buaya? Apa Jack memang terlihat seperti predator? Tapi, sepanjang jalan yang tidak kuketahui ke mana itu Steve dan Drey terus berdebat tentang pemilihan presiden Amerika yang akan datang. Pada satu sisi Steve yakin sekali tokoh yang dia sebutkan mendapat dukungan penuh dari "organisasi" dan di sisi lain Drey Syailendra yakin kalau tokoh itu tidak akan mendapatkan simpati dari masyarakat karena apa yang dilakukan ayahnya pada masa lampau terhadap Amerika.
Pertanyaan-pertanyaan yang kusimpan dalam kepala tentang Jack jadi tumpang tindih dengan pertanyaan baru dari hasil menguping pembicaraan mereka. Namun, mereka sepertinya terlalu emosi untuk mendapatkan pertanyaan lain. Steve memukul-mukul dasbor dengan kesal dan Drey menyumpah tanpa malu. Aku yang duduk di belakang merasa seperti sampah yang sama sekali tidak diperhatikan.
Aku melihat ke luar jendela, menikmati pemandangan Veinmere yang berbeda. Kami keluar dari South Lot dan menjauhi West Side. Kami juga tidak ke Downtown. Kami ke timur, ke tempat yang disebut sebagai daerah pribadi keluarga gelap Veinmere. Daerah ini lebih sepi dari yang lain. Entah karena tanahnya yang merupakan tanah bekas tambang atau polusi, daerah ini berbeda dengan daerah lain di Veinmere. Tanahnya gersang, seperti tiba-tiba ganah hijau subur Veinmere disingkap dan bumi memperlihatkan tubuhnya yang kuning kemerahan. Satu-satunya jalan yang mulus adalah jalan aspal yang kami lalui. Pohon di sekitarnya juga seperti ditanam ala kadarnya saja, hanya agar terlihat manusiawi dan indah dipandang. Bagian lain dari daerah ini lebih seperti kota yang nyaris mati.
"Kita ke mana?" tanyaku tidak tahan untuk menunda pertanyaan ini. Steve dan Drey berhenti berdebat. Mereka ikut diam, mungkin sama denganku, memperhatikan daerah di luar jendela mobil.
"Tempat kelahiran keluargaku," jawab Steve.
"Pantas saja lebih mirip neraka," tambah Drey yang terus melihat ke luar jendela. "Tempat ini sama sekali berbeda dengan bagian lain di Veinmere."
"Karena tanahnya kaya akan mineral, dungu! Mereka menambang tanah ini. Ada minyak dan emas di bawah lapisan tanah ini. Mereka tidak menanaminya karena dari foto udara mereka menemukan uranium dan tembaga."
"Wow! Itu yang membuat keluargamu bisa membangun kerajaan sendiri?"
"Tentu saja, Syailendra. Kekayaan kami menyerap sampai DNA. Kekayaan keluargamu baru sampai ujung kuku Alice."
"Kamu pernah melihat ujung kuku anak itu?" Drey tergelak. "Dia mencakarku kemarin rasanya perih sekali. Anakmu memiliki kuku seperti silet."
"Untuk menyobek mulut besarmu."
"Yang benar saja! Jika dia bisa bicara dia akan berkata kalau dia malu memiliki ayah sepertimu."
Walau mereka saling menghina, sama sekali tidak terlihat ada yang tersinggung di antara mereka. Setelah mengumpat, mereka tertawa bersama lagi, sama sekali tidak menampakkan tanda-tanda akan saling membunuh. Padahal aku sudah merasa tersinggung atas obrolan mereka dari tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only Love We Have (On Going)
RomansaAku sudah terbiasa sendirian, bahkan sebelum kematian Mom. Tapi, laki-laki dari Veinmere berkata kalau dia ayah biologisku. Parahnya, dia melakukan apa saja untuk membuatku tinggal dengannya, bahkan dengan membakar rumahku dan membuatku hampir mati...