"Ke mana saja kamu?"
Suara Ronald Agrata terdengar dengan lantang ketika pagi ini Raeden melangkah di pintu utama rumahnya. Raeden tidak berani menatap kedua mata Ronald. Ia berjalan mendekat dan menunduk saat berdiri di depan ayahnya itu.
"Sibuk, Pa," jawab Raeden.
"Sibuk main perempuan maksud kamu? Jangan kira Papa tidak tahu kelakuan kamu di kantor, Raeden!" Ronald membentaknya.
Raeden menunduk semakin dalam. "Maaf, Pa."
"Mau jadi apa kamu, Rae? Papa berusaha membuat kamu menyingkirkan Theron di kursi CEO Agrata Assets Management dengan menyetujui Gara Land, proyekmu yang tidak masuk akal itu. But look what you're doing," kata Ronald yang marah besar dan sekarang memegang rahang Raeden.
"Papa—"
"Stop messing around!" Ronald berseru lalu mendorong Raeden ke dinding. Pria itu menatap anaknya dengan sangat tajam sedangkan Raeden hanya bisa memejamkan matanya.
"Leclair Enterprises melihat Gara Land tidak berjalan sesuai rencana, Rae. Dia bingung uangnya kamu alirkan ke mana. Kamu tahu berapa penalti yang harus dibayar kalau sampai kita lewat target kan?"
Raeden mengangguk takut-takut. "Aku tahu, Pa."
"Kamu tidak tahu!" Ronald melayangkan satu tamparan keras sehingga Raeden merasa ruangan mulai berputar di matanya. "Kalau kamu tahu, kamu tidak akan menghabiskan uang itu untuk kesenangan kamu yang tidak penting. Kamu ke mana saja selama ini? Kelab malam bersama sekretarismu itu? Berhenti menjadi bodoh, Raeden!"
Cengkraman Ronald di leher Raeden mengencang sehingga pria itu mulai susah bernapas. "Lalu mereka mau apa?" tanya Raeden susah payah.
Ronald tertawa. "Mau apa? Mereka mau kamu membatalkan pernikahan kamu. Arsen Leclair tidak akan menuntut apapun dari Gara Land jika kamu tidak jadi menikahi Rose. You bring your own hell."
"Mereka akan menggandakan semua dana kita untuk Asmaralaya Industries sebagai gantinya. Selama mereka tetap menjadi investor, I'm all fine with the offer. Tapi Papa yakin kamu yang sangat amat tidak setuju. You're about to lose the woman you're obsessed with."
Air muka Raeden berubah drastis. Mata pria itu terbuka nyalang dan rahangnya tertutup rapat di tangan ayahnya. Nafasnya sangat memburu ketika bertanya, "Kenapa?"
Kali ini giliran Ronald sulit menjawab. Arsen dengan sangat cerdas menjadikan Tatianna sebagai contoh untuk alasan ini semua dan ia tidak mungkin mengatakannya kepada Raeden. Tidak ada yang tahu cerita hubungannya dengan Tatianna--bahkan Myra, istrinya sendiri--kecuali Arsen Leclair.
"Seems like vested interest. Papa sudah bilang jangan aneh-aneh ketika berurusan dengan Arsen Leclair dan anaknya."
"Anaknya? Michael Leclair?" Raeden mendidih.
"All offers and conditions came from Michael. Jadi, kamu pikir sendiri, Raeden. Mungkin cara kamu menjaga Rose masih kurang sampai pria lain rela melakukan ini semua supaya Rose batal menikah," ucap Ronald dengan tangan yang masih menahan Raeden di dinding.
You're going to die, Michael. Hanya satu kalimat itu yang ada di kepala Raeden. Ia sangat penasaran apa alasan Mikael melakukan ini semua kalau bukan karena pria itu menyukai Rose. Dan hanya memikirkan Mikael menyukai Rose saja, keinginan Raeden untuk meninju pria itu sudah tumpah ruah ke mana-mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fleurs Séchées | The Golden Shelf #1 [RE-WRITE]
RomansaA heartfelt tale. Michael Leclair has a neighbor. He never thought he would be able to love again after years had passed, but Rose Asmaralaya turned his world upside down in just a few weeks when she ran away and knocked on his door. For Michael, Ro...